Honda Akui Belum Mampu Manfaatkan Kelebihan Ban Michelin
Honda Racing mengakui hanya mampu memanfaatkan kelebihan ban Michelin 60 persen sepanjang MotoGP 2021. Satu jawaban terkait penyebab jebloknya performa mereka musim lalu ditemukan.
Foto oleh: Honda Racing
Tim tersebut mencatatkan penampilan terburuk sepanjang sejarah partisipasi di MotoGP. Mereka kehilangan takhta di klasemen konstruktor yang terus digenggam selama empat tahun terakhir, serta klasemen tim tiga tahun beruntun.
Absennya Marc Marquez sepanjang musim lalu akibat patah lengan kanan, diperparah dengan kegagalan mereka mengeksplorasi potensi motor terutama ban.
Seperti yang diketahui, ban produksi Michelin untuk musim lalu menjadi salah satu biang masalah beberapa tim MotoGP, tak terkecuali Honda.
Kepala departemen manajemen balapan HRC, Tetsuhiro Kuwata, dan Takehiro Koyasi, yang bertanggung jawab atas pengembangan RC213V, membuka kelemahan mereka kepada kontributor Motorsport.com Jepang, Akira Nishimura.
“Kami kalah telak tahun lalu jadi kami memeriksa secara rinci apa penyebabnya dan kami tahu apa kebutuhan untuk motor. Kekalahan bukan hasil dari kesempatan, melainkan tak mampu mengeksploitasi potensi penuh kami,” ucap Kuwata kepada Mr-bike.jp.
“Dengan rendah hati, kami harus berpikir apa yang bisa dipelajari dan bagaimana bisa meningkat untuk kembali ke kemenangan di masa depan. Dalam hal itu, kami juga harus lanjut berkembang dengan perasaan ketika menghadapi tantangan yang tidak segan keluar dari kerangka kami.”
Baca Juga:
Setelan ban belakang baru milik Michelin memaksa HRC berimprovisasi. Mereka butuh energi ekstra dan waktu untuk memahami karakternya. Kendati demikian, hal itu belum cukup untuk mendapatkan hasil sesuai ekspektasi.
“Kami belum mengeksploitasi kelebihan ban secara penuh, jadi kami harus mencari inovasi baru. Karena kami menderita tahun lalu, kami secara bertahap mengetahui metode yang digunakan tampaknya sedikit di luar teori kami, jadi untuk mendorong lebih maju, kami akan bergerak keluar dari kerangka kami. Kami mesti menemukan cara terbaik untuk keluar dengan cara konvensional,” Kuwata menjelaskan.
Tetsuhiro Kuwata, Kepala Departemen Manajemen Balap Honda Racing, berjabat tangan dengan Takaaki Nakagami, LCR Honda
Koyasu membenarkan bahwa para engineers tim pabrikan yang bermarkas di Saitama itu harus melakukan uji coba berulang kali demi menemukan solusi tepat.
“Bagaimana Anda memahami ban 2020, bagaimana Anda mendapat semua manfaatnya? Kami berulang-ulang melakukan trial and error seputar topik itu. Kami fokus pada bagaimana suspense bergerak dan responsnya. Saya kira efeknya pada batas tertentu berujung pada keberhasilan Takaaki Nakagami dan Alex Marquez di paruh kedua musim kemarin,” ujarnya.
“Memperhitungkan hasil yang meningkat di paruh kedua tahun lalu, saya punya kesan bahwa kami mencapai 60 persen dalam penggunaan ban. Tak ada dasar konkret untuk mengatakan angka itu. Bagaimanapun, saya pikir kami belum menggunakannya 40 persen. Saya sadar bahwa kami belum mencapai batas ban, jadi itu akan terus jadi masalah di masa depan.”
Koyasu lantas memuji keberhasilan Yamaha mengeksploitasi ban Michelin. Ia menilai rival mereka itu satu-satunya yang mampu melakukannya.
“Melihat hasil kualifikasi, kecepatan Yamaha luar biasa. Dengan kata lain, asumsi saya berdasarkan hasil, Yamaha satu-satunya yang dapat memaksimalkan ban dalam kualifikasi. Mungkin separuh dari 40 persen itu yang kami tak bisa keluarkan ada di sana,” katanya.
“Karena kami tak bisa menahan ban di akhir, pasti ada hal-hal yang kami lewatkan. Kesimpulannya, masih ada ruang besar untuk pengembangan.”
Galerí fotos: Honda RC213V 2020, Alex Márquez, secara detail
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Dall’Igna: Marquez Interpretasikan Balapan dengan Luar Biasa
Quartararo: Kepergian Marquez dari Honda Bangunkan Yamaha
Dorna Tak Bisa Cegah Keinginan Rider MotoGP Bentuk Serikat
Klasemen Usai MotoGP Amerika Serikat: Vinales Meroket ke Tiga Besar
Mir Desak Honda Tanggung Jawab karena Kinerja Motor Mengecewakan
Honda Harap Ada Peningkatan Signifikan di Paruh Kedua
Berita terbaru
Aturan WRC 2025 Belum Jelas Bisa Ciptakan Situasi Kritis di Tim
FP F1 GP Cina: Stroll Brilian di Sesi yang Terganggu Kebakaran Rumput
Sudah Tinggalkan Rumah Sakit, Petrucci Akan Diganti Spinelli
Kisah di Balik Kejutan Trek Shanghai yang Dicat
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
You have 2 options:
- Become a subscriber.
- Disable your adblocker.
Top Comments