Honda tuduh Ducati berbohong tentang larangan winglet
Wakil Presiden HRC, Shuhei Nakamoto, menuduh Ducati berbohong tentang mengapa winglet dilarang pada musim 2017.
Dani Pedrosa, Repsol Honda Team, Michele Pirro, Ducati Team
Repsol Media
Menyusul pengembangan intensif winglet oleh lima pabrikan di kelas premier, yang dipopulerkan Ducati tahun lalu, akhirnya telah resmi dilarang untuk musim depan.
Pelarangan winglet menyulut amarah General Manager Ducati, Gigi Dall’Igna, dalam konferensi pers di MotoGP Brno pada Agustus lalu. Ia meyakini winglet dilarang demi target untuk mengurangi daya saing Desmosedici GP. Ia juga membantah alasan winglet yang terkait dengan risiko keselamatan dan berbahaya bagi motorsport.
Namun, Nakamoto menyanggah pertanyaan Dall’Igna. Alasan sebenarnya winglet dilarang karena Ducati menolak bekerja dengan pabrikan lain untuk memperbaiki dan membuat winglet lebih aman.
“Kesan yang ditangkap dari dilarangnya winglet karena Honda menentang mereka, dan itu tidak benar,” ucap Nakamoto kepada majalah Sport Magazine.
“Tidak akan ada winglet dari 2017 murni karena Ducati.
“Mereka telah menyiratkan Honda ada di belakang pelarangan ini, bahwa kami yang memimpin kampanye melawan winglet untuk menghukum Ducati atas dugaan keuntungan aerodinamika. Ini bohong.”
Nakamoto lalu menjelaskan bahwa Asosiasi Pabrikan (MSMA) telah bertugas dengan melakukan tes sendiri, untuk mengurangi sejumlah kekhawatiran keselamatan yang ditimbulkan dari winglet.
Honda, Yamaha dan Suzuki ikut berpartisipasi, tapi Ducati menolak berkolaborasi.
“Ducati mengatakan tidak untuk semuanya,” jelas Nakamoto. “Semua pabrikan Jepang setuju dan begitu pula Aprilia.
“Tapi Ducati tidak ingin mendiskusikan masalah ini. Itu cara mereka atau tidak sama sekali.”
“Juga tidak benar apa yang mereka katakan tentang jeda dalam pengembangan untuk motor jalanan di masa depan,” imbuh Nakamoto. “Atau mungkin Anda tahu apakah ada motor jalanan Ducati yang memakai winglet?
“Selain itu, Ducati adalah pihak yang meminta kapasitas tangki bahan bakar 22 liter ketika kami menggunakan 20 liter, serta software ECU standar.
“Konsumsi bahan bakar dan manajemen elektronik – dua hal ini telah berimbas pada motor ketika mereka mencapai konsumen!”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments