Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Iannone Klaim Atlet Kerap Jadi Korban Mafia Doping

Pembalap MotoGP yang tengah menjalani sanksi, Andrea Iannone, bicara buruknya sistem hukum soal doping dalam dunia olahraga menyusul pembebasan atlet jalan cepat Italia, Alex Schwarzer.

Andrea Iannone, Aprilia Racing Team Gresini

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Schwarzer mendapatkan akhir bahagia dari cobaan berat yang menyiksanya selama beberapa tahun terakhir. Pada Kamis (18/2/2021), ia dibebaskan dari tuduhan doping.

Peraih medali emas Olimpiade 2008 di Beijing, Cina, tersebut dibebaskan dari semua tuduhan setelah hakim menilai tak ada bukti kuat Schwarzer melakukan doping.

Setelah menjalani hampir lima dari total delapan tahun masa hukumannya, hakim Pengadilan Bolzano, Walter Pelino, telah memutuskan pemberhentian kasus Alex Schwarzer.

Dalam keterangannya, Pelino menolak untuk melanjutkan proses hukum karena memiliki bukti sampel urine Schwarzer telah sengaja diubah sehingga membuat sang atlet positif.

Sejumlah pihak pun bereaksi terhadap kasus ini, termasuk Andrea Iannone. Pembalap motor Italia itu turut senang Schwarzer mendapatkan keadilan yang direnggut darinya.

Iannone menegaskan bahwa kasus kompatriotnya tersebut telah membuktikan buruknya regulasi terkait doping dalam olahraga. Hal ini dialami sendiri oleh sang pembalap.

Baca Juga:

Seperti diketahui, Iannone dijatuhi sanksi larangan berkompetisi selama empat tahun setelah dinyatakan bersalah karena terbukti positif mengonsumsi drostanolone.

Iannone bersikeras jika zat terlarang tersebut masuk ke tubuhnya akibat kontaminasi makanan selama mengikuti MotoGP Malaysia 2019 di Sirkuit Internasional Sepang.

Badan Anti Doping Dunia (WADA) pun menuntutnya hingga Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menjatuhkan suspensi empat tahun. Iannone dihukum sampai November 2024.

Akibat sanksi yang diterimanya, karier balap Iannone di MotoGP dengan Aprilia pun terhenti. Ia berulang kali mengatakan dirinya adalah korban dari sistem anti-doping yang buruk.

"Saya hanya ingin mengatakan satu hal tentang situasi yang telah sering terjadi. Sistem (anti-doping) ini harus dihentikan demi kebaikan para atlet," ujar Iannone lewat Instagram.

"Atlet telah mengorbankan diri dan membuat upaya luar biasa secara fisik dan mental tanpa doping. Tentu ada beberapa yang melakukannya, namun banyak yang tidak pernah doping."

"Mereka yang melakukan doping tentu perlu dihukum, tetapi yang tidak, berhak dapat keadilan dan bebas dari mafia olahraga. Sistem ini harus dihentikan karena sangat merugikan."

Pembalap Andrea Iannone tidak bisa melanjutkan kariernya di MotoGP bersama Tim Aprilia Racing akibat sanksi empat tahun akibat kasus doping yang diterimanya.

Pembalap Andrea Iannone tidak bisa melanjutkan kariernya di MotoGP bersama Tim Aprilia Racing akibat sanksi empat tahun akibat kasus doping yang diterimanya.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alex Marquez Siap Menjadi Pembalap Utama Honda
Artikel berikutnya Nakagami Percaya Diri Mampu Konsisten di Papan Atas

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia