Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Iannone buka suara perihal kritikan Dovizioso

Andrea Iannone buka suara perihal kritikan Andrea Dovizioso yang ditujukan kepada dirinya. Ia membantah tak memiliki rasa hormat selama kedua pembalap menjadi rekan setim di Ducati.

Andrea Iannone, Ducati Team, Andrea Dovizioso, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Iannone, Ducati Team, Andrea Dovizioso, Ducati Team
Race winner Andrea Iannone, Ducati Team, second place Andrea Dovizioso, Ducati Team
Andrea Iannone, Ducati Team, Andrea Dovizioso, Ducati Team
Andrea Dovizioso, Ducati Team
Andrea Dovizioso, Ducati Team
Race winner Andrea Iannone, Ducati Team
Andrea Iannone, Ducati Team
Andrea Dovizioso, Ducati Team, Andrea Iannone, Ducati Team
Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso, Ducati Team

Dalam wawancara dengan harian Italia, La Gazzetta dello Sport, Dovizioso melontarkan kritikan atas sosok Iannone, yang akan hijrah ke Suzuki musim depan.

“Bagi saya, rasa hormat kepada orang itu penting. Dan rombongannya, terutama dia, tidak memilikinya,” ketus Dovizioso.

Iannone pun lalu merespons pernyataan Dovizioso, dengan mengungkapkan bahwa kedua pembalap tidak berteman, tapi tetap menaruh rasa hormat satu sama lain.

“Saya minta maaf dia berpikiran seperti ini. Kami telah saling mengenal dalam waktu lama sejak dia balapan melawan kakak laki-laki saya di minimoto,” tutur Iannone.

“Bagi saya, kami berdua tidak berteman, tapi ada rasa hormat. Saya sangat menghormatinya sebagai pribadi dan pembalap, walaupun di trek biasanya ada rivalitas.

“Apa yang terjadi di Argentina (ketika Iannone menabrak Dovizioso pada lap terakhir) tidak membantu. Anda bisa meminta maaf ribuan kali, tapi itu tidak membantu.

“Saya pikir dia rekan setim yang sulit untuk dikalahkan dalam dua tahun terakhir ini. (Kondisinya) persis sama bagi saya,” paparnya.

Refleksi 2016

Iannone lalu bicara soal kiprahnya sebagai pembalap pabrikan Ducati sepanjang musim ini. Ia mengaku puas dengan pencapaian yang diraih, termasuk kemenangan perdana Grand Prix di Red Bull Ring, Austria.

“Secara keseluruhan, musim ini positif. Saya memenangi GP pertama. Saya membawa Ducati ke posisi teratas setelah sekian lama. Saya selalu bertarung untuk podium, dan ketika saya terjatuh itu karena saya berjuang (agar finis di podium),” tegasnya.

“Saya terlalu banyak terjatuh, tapi itu karena saya ingin lebih. Saya tidak puas hanya bertarung untuk posisi ketiga, saya mencoba finis kedua,” imbuh Iannone.

Pembalap Italia itu juga mengaku frustrasi ketika harus absen selama empat balapan karena cedera. Pasalnya, Ducati tengah dalam performa kompetitif menjelang akhir musim.

“Ini disayangkan, karena terutama dalam paruh kedua musim Ducati sangat kompetitif. Mungkin kehilangan beberapa detail kecil untuk menang, tapi kami ada di sana,” terang Iannone.

“Dan jika saya mampu untuk selalu balapan, saya merasa akan lebih kuat,” pungkasnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya FIA dan FIM setujui perubahan layout sirkuit Catalunya
Artikel berikutnya Rins tertekan samai pencapaian Vinales di Suzuki

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia