Iannone masih tuai kritikan dari Schwantz
Berakhirnya musim 2017 tak lantas membuat Kevin Schwantz berhenti mengomentari performa Andrea Iannone di Suzuki. Legenda Grand Prix 500cc itu masih mengkritik sang pembalap.
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP
Gold and Goose / Motorsport Images
MotoGP 2018
Siapakah yang akan menjadi juara dunia MotoGP 2018? Valentino Rossi, Maverick Vinales, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, atau yang lainnya?
Iannone menempati peringkat ke-13 klasemen akhir dengan torehan 70 poin, atau tiga tingkat di atas rekan setim Alex Rins. Tentu saja hasil yang dicapai pembalap Italia itu mengundang pertanyaan besar, mengingat statusnya sebagai andalan utama Suzuki.
Ditambah faktor Iannone yang sudah dianggap berpengalaman di MotoGP, karena sebelumnya memperkuat Ducati dan berhasil mempersembahkan kemenangan pertama di Red Bull Ring 2016 sejak Casey Stoner di Phillip Island 2010.
“Sebagai pembalap utama di tim, Anda harus memberikan 100% setiap saat, karena arah [pengembangan] pabrikan akan diikuti oleh input. Tapi jika Anda tidak memberikan 100%, Anda tidak bisa mendapatkan masukan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki motor,” papar Schwantz kepada Motorsport.com.
“95% persen dari setiap motor di grid itu sangat bagus untuk dikendarai, dan Anda harus mengeluarkan 5% yang terakhir. Itulah perbedaan antara motor hebat dengan motor yang tidak bisa finis posisi 10 besar.
“Dengan pengalaman yang dimiliki Iannone, dan dia telah memenangi Grand Prix bersama Ducati, dia harus menjadi pembalap pabrikan yang mengikuti arah, terutama pada musim pertama.
“Mungkin tahun depan Rins bisa sedikit memberikan input, karena dia memiliki beberapa pengalaman. Tapi tahun lalu semuanya bertumpu pada Iannone dan dia tidak menjalankannya.
“Tahun ini, mereka [Suzuki] memiliki dia dan Rins lagi. Tapi saya berpikir, bahwa mereka seharusnya mencari pembalap lain.”
Musim lalu, Schwantz mengkritik buruknya performa Iannone, terutama agar berhenti mengeluh tentang masalah GSX-RR. Kepada sang legenda, Iannone mengatakan tidak percaya [pada motornya], karena bermasalah pada pengereman, akselerasi, dan saat menikung.
Kini, ditanya tentang rencana jangka panjang dan masa depan Suzuki, terutama apa yang diperlukan pabrikan Jepang ini untuk kembali memenangi balapan dan menjadi penantang kejuaraan?
Schwantz pun menjawab, ”Saya tidak bisa memikirkan seseorang di samping Iannone. Saya tak sabar untuk melihat jenis pengembangan yang akan ditunjukkan Rins. Mungkin Iannone adalah pembalap yang berbeda, ketika dia memiliki sosok yang mendorongnya di setiap lap dalam setiap latihan.
“Tapi saya harus memulai musim depan dengan harapan, bahwa dia berubah menjadi pria dengan kecepatan yang kami ingat dari Ducati. Saat Anda berbicara dengan orang-orang di Ducati, mereka mengatakan dia tidak memiliki arahan. Dia hanya berkata, 'Beri saya apa yang digunakan rekan setim, beri saya apa yang dimiliki [Andrea] Dovi’.
“Satu hal yang perlu dilakukan Iannone adalah etos kerjanya. Dia harus rela bekerja lebih keras. Kami tidak berbicara tentang bermain poker atau kartu.
“Ini tidak akan mudah. Ini harus 100% komitmen. Latigan dan segalanya untuk bersiap-siap menghadapi musim ini. Latihan, kualifikasi dan semuanya harus 100%plus. Dan Iannone tidak menunjukkan kepada saya tahun ini [2017].”
Laporan tambahan oleh Gerald Dirnbeck
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments