Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Iannone rupanya alami nyeri lengan bawah

Andrea Iannone mengaku rasa nyeri lengan bawah menjadi penyebab ia terjatuh saat balapan di MotoGP Inggris akhir pekan lalu.

Andrea Iannone, Ducati Team crash

Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Iannone, Ducati Team
Andrea Dovizioso, Ducati Team
Andrea Dovizioso, Ducati Team
Andrea Iannone, Ducati Team
Andrea Iannone, Ducati Team after his crash
Andrea Iannone, Ducati Team crash

Pembalap Ducati merangsek naik dari posisi keenam ke posisi kedua hanya dalam empat lap. Tapi ia kehilangan peluang finis di podium ketika terjatuh di Tikungan 17 pada enam lap terakhir.

Usai balapan, Iannone pun mengungkapkan alasan ia terjatuh karena nyeri pada lengan kanan bawahnya. Rasa nyeri itu kambuh dari operasi cedera arm pump yang dijalaninya pada 2013.

“Jelang sembilan lap terakhir, saya merasakan rasa sakit pada lengan bawah,” tuturnya. “Saya tidak bisa mengendalikan sembilan lap terakhir. Sulit untuk mengendalikan motor saat mengerem.

“Saya juga sangat sulit untuk mengubah arah dan mengendarai motor. Saya tidak tahu mengapa, ini pertama kalinya sejak menjalani operasi pada 2013 dan sangat aneh.”

Iannone lalu menjelaskan lebih detail soal kecelakaannya di Silverstone. “Sebelum saya tiba di tikungan terakhir, saya mengubah arah. Tapi saya tiba sangat terlambat. Saya mengenai permukaan trek yang tidak rata (bump), kehilangan kendali bagian depan, dan terjatuh.

“Tapi dari lap pertama, feeling saya dengan motor sangat baik. Saya punya sedikit kecepatan lebih dibandingkan dengan Vale (Rossi), Cal (Cruthclow) dan Marc (Marquez). Sayangnya, saya tidak bisa mengendalikan motor.”

Dovizioso juga merasakan sakit

Rekan setim Iannone, Andrea Dovizioso juga mengalami nyeri lengan. Namun, ia mampu untuk membawa Ducati finis di posisi keenam.

Kendati demikian, Dovizioso mengatakan GP16 masih tetap menjadi motor yang sangat menguras fisik untuk dikendarai, terutama dengan perubahan arah pada kecepatan tinggi.

“Saya tidak senang dengan hasil akhir. Tapi start dari baris keempat sangat sulit untuk memperbaiki posisi pada lap-lap pertama. Jadi saya terpaut jauh dari grup terdepan,” keluh Dovizioso.

“Saya memacu sangat keras untuk mengejar mereka, tapi saya tidak mengendarai motor dengan cara yang halus. Motor kami cepat tapi terlalu menguras fisik. Jadi saya kehilangan tenaga pada lengan kanan.

“Trek juga menuntut fisik. Sangat sulit. Sebelum pertengahan balapan saya mengambil banyak risiko untuk mengejar mereka, tapi saya tidak bisa bertarung hingga akhir.

“Tanpa masalah fisik, kami punya kecepatan untuk bertarung demi podium, mungkin posisi kedua.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Performanya buruk, Lorenzo tak pikirkan gelar juara
Artikel berikutnya Crutchlow tak menyangka bisa bertarung melawan Rossi-Marquez

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia