Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Impian Augusto Fernandez Terwujud di Usia 25 Tahun

Augusto Fernandez mendapat hadiah tak ternilai di hari ulang tahunnya yang ke-25. Ia mendekati gelar juara Moto2 2022 dan akan jadi satu-satunya rookie di MotoGP 2023.

Augusto Fernandez, Red Bull KTM Ajo

Augusto Fernandez, Red Bull KTM Ajo

Gold and Goose / Motorsport Images

Ini adalah bonus dari kerja keras dan kesabarannya belajar di Moto2. Grafik performa pembalap Red Bull KTM Ajo tersebut menanjak tajam musim ini. Rapor serupa diperlihatkan rival terberatnya, Ai Ogura. Antara mereka hanya ada jarak tujuh poin.

Dengan sisa lima balapan, tentu posisi Fernandez itu belum aman. Ia mesti memacu kencang motor dan berpegang pada strategi bagus supaya bisa meninggalkan kelas menengah dengan titel juara dunia.

“Sedikit demi sedikit impian besar terwujud dan sedikit demi sedikit pula kami menempatkan lainnya. Sekarang, saya bisa katakan saya telah lulus dan kita lihat apa yang terjadi nanti, mengingat ini adalah impian lain yang jadi nyata, berada di MotoGP,” tuturnya dikutip dari Ondacero.es.

“Jika memikirkan tahun-tahun sebelumnya, sangat rumit, juara adalah mimpi dan sekarang kian dekat. Jika menilik banyak pekerjaan dan banyak kesabaran, pada akhirnya kami punya opsi.

“Saya ingat pada 2019 dengan Sito Pons, kami mampu berada di atas sejak awal, dengan Marc VDS tidak mudah dan sekarang kami kembali ke puncak lagi. Semoga kami bisa sampai di Valencia dan memenangi titel.”

Bagi semua pembalap motor, MotoGP merupakan target raksasa. Hal ini juga yang ada di benak Fernandez kecil. Ia mengenal motor saat masih sangat kecil. Baru di usia delapan tahun, mulai ikut kompetisi domestik dan regional.

Pemuda kelahiran 1997 itu memenangi balapan di kelas 65cc dan 95cc. Berkat prestasinya, Jose Manuel Lorenzo, ayah juara dunia MotoGP Jorge Lorenzo, menerimanya dalam akademi mereka.

Berkat talenta istimewa yang diasah, ia bisa mengumpulkan trofi demi trofi. Pada 2014, Fernandez menjuarai Junior European Championship.

Ia menjajal turun di Superstock 600 tahun berikutnya, tapi hanya menang sekali. Pada 2016, pemuda kelahiran 23 September itu berlaga di FIM CEV Repsol dan Kejuaraan Moto2 Eropa.

Baca Juga:

Performa Fernandez membuat bos Speed Up kagum sehingga memintanya untuk menggantikan Axel Bassani di Moto2 Italia 2017. Selanjutnya, ia ditawari kontrak permanen hingga akhir musim. Memetik enam poin dan bertengger di peringkat ke-31 pada musim debut, tidak lantas membuatnya gampang mendapatkan kursi tahun berikutnya.

Setelah sempat menganggur, kesempatan datang saat Hector Barbera mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Fernandez dikontak Pons Racing untuk menggantikan runner-up kelas 250cc 2009 yang dipecat.

Ia memang belum mampu naik podium tapi berhasil mengumpulkan poin lebih banyak, 45, dan berhak duduk di peringkat ke-18. Ia tembus delapan besara tiga kali.

Prestasinya kian moncer pada tahun kedua, di mana pemuda Mallorca memberi lima podium termasuk tiga kemenangan. Podium teratas perdana didapat di Moto2 Belanda. Ia meraup 207 poin dan mengisi lima besar klasemen akhir.

Musim 2020, Fernandez memperkuat EG 0,0 Marc VDS. Rapornya anjlok setelah jumlah balapan dikurangi. Ia mengoleksi 71 poin dan duduk di peringkat ke-13.

Aron Canet, Pons Racing, Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo, Augusto Fernandez, Red Bull KTM Ajo

Aron Canet, Pons Racing, Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo, Augusto Fernandez, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pemilik nomor 37 itu mengejar ketertinggalan pada musim berikutnya. Ia memperbaiki prestasi dengan berada di peringkat kelima dan 174 poin. Bersama Red Bull KTM Ajo, pencapaiannya lebih menakjubkan.

“Saya sangat gembira dan puas gabung dengan Red Bull KTM Ajo. Tim ini menjadi referensi dalam kategori ini selama bertahun-tahun, memenangi balapan dan berjuang untuk gelar. Saya kira pengalaman mengejar titel akan membantu saya untuk tahun-tahun yang akan datang. Saya selalu ingin bekerja dengan mereka,” ungkapnya.

Dipasangkan dengan juara dunia Moto3 2021, Pedro Acosta, turut membantunya berkembang pesat. Di dalam trek, Fernandez menganggap kompatriotnya musuh.

Namun, di luar itu, ia berperan sebagai mentor. “Saya menyimpan saran dari Augusto. Itu seperti ketika Anda bicara dengan ayah, saat masih kecil. Saya harus melihat ke Augusto, seperti dia kakak lakik-laki. Saya harap ada seseorang yang memutuskan dengan baik,” tutur Acosta.

Musim depan, Fernandez bakal dipasangkan dengan Pol Espargaro dan menyandang status rider GasGas Factory Racing. Sejak awal, ia sudah menebar ancaman ingin mengalahkan rekan satu tim dan pembalap KTM.

Augusto Fernandez, Red Bull KTM Ajo

Augusto Fernandez, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Cuaca Buruk, Sesi FP3 MotoGP Jepang Dibatalkan
Artikel berikutnya Hasil Kualifikasi MotoGP Jepang: Marquez Klaim Pole Pertama Sejak 2019

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia