Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Implikasi Perpanjangan Kontrak terhadap Penurunan Performa Johann Zarco

Sejak perpanjangan kontraknya diumumkan di Catalunya awal Juni, Johann Zarco cuma mendulang 36 angka dalam enam balapan MotoGP 2021. Padahal di tujuh race awal 101 poin diraih rider Pramac.

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Pramac Racing-Ducati Johann Zarco memulai MotoGP 2021 dengan impresif, dua kali finis sebagai runner-up dalam double-header di Qatar dan sempat memimpin klasemen.

Setelah jatuh di Portimao dan P8 di Jerez, ia menempati peringkat kelima, namun podium kedua di Prancis dan posisi keempat di Italia serta P2 di Catalunya, ia hanya berjarak 14 poin dari pemuncak tabel, Fabio Quartararo.

Sejak itu, Zarco tidak pernah lagi naik podium dan usai 101 poin yang dicetaknya dalam tujuh balapan awal, ia hanya mampu membukukan 36 angka pada enam race selanjutnya.

Rupanya, satu-satunya hal yang berubah adalah Catalunya, saat Pramac dan Ducati mengumumkan pembaruan kontrak rider Prancis itu untuk musim 2022.

Johann Zarco selalu menjadi pembalap yang aneh, bahkan di Moto2 ia tidak pernah memiliki kontrak di luar musim yang tengah bergulir. Faktanya, ketika meraih gelar juara dunia 2015, ia tidak memperpanjang kontrak hingga akhir tahun.

Ketika promosi ke MotoGP, Zarco melanjutkan dengan ketidakstabilan kontrak yang sama, menandatangani kesepakatan dari tahun ke tahun dengan Tech3 (2017 dan 2018), hingga meneken proposal dua tahun dengan tim pabrikan KTM.

Stabilitas itu tidak bertahan lama baginya, dan di tengah musim pertamanya dengan skuad Austria, Zarco membatalkan musim kedua kesepakatan mereka. Kasus tersebut identik dengan yang dialami Maverick Vinales dengan Yamaha tahun ini.

Zarco menyelesaikan musim 2019, yang pertama dari dua musim berdasarkan kontrak KTM, dengan membalap untuk LCR Honda untuk tiga putaran terakhir (GP Australia, Malaysia dan Valencia).

Ia kemudian bergabung ke Ducati yang menempatkannya di tim privat Avintia Racing pada 2020 dengan komitmen hanya satu tahun. Zarco menyelesaikan musim yang rumit dengan sebuah podium (P3 di Brno) dalam 14 race.

Baca Juga:

Namun baru pada akhir tahun Ducati mempromosikannya ke tim satelit mereka, Pramac Racing dengan durasi kontrak satu musim dengan klausul perpanjangan. Dan sang pembalap memenuhi minimum target pada putaran keempat.

Kembali ke stabilitas kontrak, Johann Zarco telah kehilangan momentum yang diperlihatkannya pada awal musim dan sekarang berada di urutan keempat klasemen, tertinggal 77 poin di belakang Quartararo.

Performa eksplosif rekannya sekaligus rookie MotoGP, Jorge Martin, yang sejak double-header Austria telah meraih kemenangan dan satu podium ketiga. Itu tidak membantu Zarco untuk menjaga ketenangannya. Di Red Bull Ring ia hanya meraih 15.

"Saya beruntun bisa membuat awalan yang baik musim ini karena ketika saya melihat klasemen, saya sekarang menyadari Pecco (Bagnaia) dan (Joan) Mir memiliki akhir pekan yang sempurna. Kemenangan fantastis (Pecco) dan posisi ketiga (Mir)," kata Zarco setelah balapan GP Aragon, di mana ia finis ke-17, Minggu (12/9/2021).

"Jadi, saya jelas adalah pecundang pada hari Minggu. Namun jika mereka mampu melakukannya, saya (seharusnya) juga bisa. Ini hanya bukan waktunya, tetapi saya harus bangkit secepatnya," ia menambahkan dengan sedikit optimisme.

Johann Zarco, yang sejak kembali dari jeda musim panas mengalami arm pump di lengan kanannya dan sedang mempertimbangkan untuk operasi antara rehat balapan di Austian (3 Oktober) dan race kedua di Misano (24 Oktober), tak mau mencari alasan.

"Hari Minggu (lalu) sangat sulit, sangat mengecewakan, saya bahkan tidak tahu harus berkata apa. Saya tidak punya masalah dengan lengan (kanan) saya. Mungkin karena trek (Aragon) banyak tikungan kiri, itu membantu," ucap Zarco.

"Namun saya kurang percaya diri. Saya harus melupakan balapan itu dan menantikan putaran selanjutnya dengan semangat baru untuk menemukan posisi yang tepat. Saya sangat kecewa, tetapi ini bukan akhir segalanya."

Johann Zarco, Pramac Racing

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Livery Spesial Motor Luca Marini untuk Balap di Misano
Artikel berikutnya Cedera Marc Marquez Tak Akan Ganggu Filosofi Honda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia