Insiden Phillip Island hantui Zarco di Sepang
Johann Zarco mengaku sempat memikirkan insiden mengerikan dengan Marc Marquez kala keduanya berpapasan saat MotoGP Malaysia, pekan lalu.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Zarco meraih podium keenamnya di MotoGP, dan yang pertama sejak MotoGP Jerez pada penutup rangkaian balapan flyaway di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Start dari pole, Zarco kehilangan posisi teratas dari Valentino Rossi jelang Tikungan 1 selepas start. Dan turun menjadi posisi ketiga, kali ini Marquez yang memanfaatkan kesalahan Zarco di Tikungan 14, beberapa lap setelahnya.
Zarco masih bisa menjaga jarak dengan keduanya hampir sepanjang balapan, namun tak dapat memperbaiki posisinya. Bahkan, Rookie of The Year musim lalu itu mengaku sempat memikirkan kecelakaanya dengan Marquez di Phillip Island.
“Saat saya sedikit melebar di Tikungan 14, ia mendahului saya dan kemudian saya mendapatkan akselerasi bagus di belakangnya. Sesaat saya memikirkan sesuatu,” kenang Zarco.
“Anda sangat fokus, tapi saya melihat roda, tampaknya roda itu semakin dekat dengan saya. Saya mengatakan ‘tidak, saya akan menjaga jarak kali ini.’ Itu terjadi dengan sangat cepat, setelah itu saya kembali fokus.”
Sempat naik hingga posisi kedua setelah Rossi terjatuh, kecepatan Zarco menurun drastis pada lap-lap akhir. Alhasil, ia tak mampu berbuat banyak saat Alex Rins mendahuluinya pada lap pamungkas.
Pencapaian Zarco di Sepang menjadikan perolehan poinnya jadi 149. Unggul 1 poin atas Cal Crutchlow dalam persaingan pembalap Independen, dan setara dengan Rins di peringkat kelima klasemen.
Dengan Crutchlow masih absen, dan Danilo Petrucci finis kesembilan di Sepang, Zarco bertekad menegaskan statusnya sebagai pembalap independen terbaik di Valencia, sekaligus mengalahkan Rins untuk posisi kelima.
“Saya coba menjaga (keunggulan poin) di Valencia, dan benar saya kini (memiliki) poin sama dengan Rins. Berarti, siapa yang finis di depan akan menuntaskan musim di posisi lima besar, itu akan menyenangkan,” tambah pembalap 28 tahun itu.
“Saya pikir, target utamanya adalah jadi pembalap independen terbaik. Namun, jika bisa meraih dua hal, kenapa tidak?”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments