Interaksi Quartararo dengan Rins Lebih Cair daripada Morbidelli
Fabio Quartararo membandingkan interaksinya dengan dua rekan setim di Yamaha Factory Racing. Ia lebih banyak bicara dengan Alex Rins daripada Franco Morbidelli selama empat tahun bekerja sama di MotoGP.
Quartararo memulai debutnya di MotoGP pada 2019 bersama Morbidelli di skuad Yamaha SRT. Pembalap asal Prancis itu dipromosikan ke tim pabrikan sejak awal musim 2021, saat ia meraih gelar pertamanya dan sejauh ini menjadi satu-satunya mahkota juaranya.
Morbidelli dipertemukan kembali dengan Quartararo pada 2022, saat pembalap Italia itu juga mendapatkan posisi di tim pabrikan. Keduanya membalap bersama hingga tahun lalu ketika Morbidelli kehilangan tunggangannya dan digantikan oleh Rins.
Pembalap Italia itu, yang merupakan anggota VR46 Academy milik Valentino Rossi, akan bermitra dengan runner-up MotoGP 2023, Jorge Martin, di Pramac Ducati.
Morbidelli absen pada tes pramusim pertama di Sepang pekan lalu setelah kecelakaan yang dialaminya saat berlatih di Portimao bulan lalu. Ia juga akan absen di tes Qatar yang menjadi penutup pramusim sebelum balapan dimulai di Losail pada 8-10 Maret.
Selama empat tahun menjadi rekan setim, jarak antara Quartararo dan Morbidelli terlihat jelas. Sebagian karena kepribadian mereka yang berbeda, dimana pembalap asal Prancis itu lebih ekstrovert dibandingkan dengan tandemnya.
Di Sepang, pembalap bintang Yamaha ini berbagi garasi dengan Rins. Keramahan pembalap Spanyol membuat Quartararo bisa lebih dekat. Selain itu, mereka juga tinggal di Andorra.
"Dengan Alex, saya merasa sangat baik," kata Quartararo kepada Motorsport.com saat jeda pada hari terakhir tes MotoGP di Malaysia.
"Pada dasarnya saya lebih banyak berbicara dan melakukan kontak dengannya dalam tes dibandingkan dengan Morbidelli dalam empat tahun terakhir. Memang seperti itu, itulah yang saya pikirkan dan itulah kenyataannya."
Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Alex Rins, Yamaha Factory Racing
Foto oleh: Yamaha MotoGP
Ia menambahkan, "Senang rasanya bisa pergi ke sisi lain garasi dan berbicara secara alami. Sebelumnya, ketika Franco ada di sana, saya tidak berani.
"Dengan Alex, kami memiliki rivalitas, ia ingin mengalahkan saya dan saya ingin mengalahkannya. Tapi saya lebih suka mengalahkannya dengan menjadi yang pertama dan dia yang kedua daripada finis di urutan ke-10 dan ke-11.
"Kami memiliki gaya berkendara yang, meski tidak sama, berarti masalah yang kami hadapi juga sama."
Quartararo mengakhiri tes Sepang dengan catatan waktu terbaik yang membuatnya terpaut 0,8 detik dari pembalap tercepat, Francesco Bagnaia, dan unggul 0,4 detik dari Rins.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.