Jalani Ritme seperti Pembalap, Andrea Iannone Ingin Kembali
Andrea Iannone menatap situasi di MotoGP dari luar arena. Ia senang Aprilia merekrut Maverick Vinales dan berharap bisa segera kembali ke lintasan.
Andrea Iannone
Gold and Goose / Motorsport Images
Pria Italia itu terpaksa hiatus empat tahun karena kasus doping. Meski terbukti bahwa kandungan Drostanolone terdapat dalam makanan yang dikonsumsinya saat MotoGP Malaysia 2019, tapi Pengadilan Arbitrase Olahraga mengabaikan dan tetap pada keputusannya.
Sangat berat dari awalnya hanya 18 bulan. Tapi, Agensi Anti-Doping Dunia (WADA) menuntut empat tahun atas pelanggaran itu. Iannone mulai menjalani sanksi pada 17 September 2019.
Meski larangan tampil di ajang balap motor masih berlangsung 1,5 tahun lagi, Iannone tetap melakoni rutinitas seperti layaknya seorang pembalap. Ia tetap menjaga fisiknya tetap bugar dan terus mengasah skill.
“Sangat sulit menjelaskan bagaimana saya. Sepertinya ada sesuatu di dalam diri yang membunuh saya setiap hari, karena mereka tidak mengizinkan saya melakukan apa yang sangat saya ketahui, yakni mengendarai motor.
“Saya merindukan itu setiap hari. Sebelum tidur setiap malah dan ketika saya bangun setiap pagi, saya merasa seperti pembalap motor. Saya berlatih seperti seorang pembalap dan hidup seperti seorang pembalap,” tuturnya kepada AS.com.
“Tentu saya butuh melaju. Sekarang, situasinya seperti itu bagi saya. Tapi, saya tidak bisa terus memikirkan itu karena jika tidak, saya akan bunuh diri atau gila.”
Saat ditanya apakah bermimpi untuk kembali mengisi paddock, ia menegaskan harapan itu tetap hidup.
“Saya harap bisa kembali, tapi saya tidak tahu apakah sebagai seorang pembalap. Sulit memikirkan itu sekarang.
“Ketika seseorang punya mimpi, impian itu terus ada dan dapat ditunda dan dipulihkan lagi kemudian, tapi tidak adil jika berpikir apakah saya kembali sebagai pembalap. Saya tak tahu apa yang terjadi dalam 1,5 tahun. Banyak hal bisa terjadi. Saya melakukan apa yang saya rasakan setiap hari. Saya hidup setiap hari,” katanya.
Hingga saat ini, Iannone masih kesal dengan ketidakadilan yang diterimanya. Bandingnya ditolak dan dia keluar dari arena, meski sudah mengajukan bukti valid.
“Ya, saya merasa tidak adil. Apa yang terjadi pada saya merupakan sebuah contoh untuk olahraga kami dan solusil yang harus ditemukan di masa depan dengan aturan. Terkadang, harus diselesaikan untuk mencegah diri sendiri dari situasi tak adil,” tuturnya.
“JIka seseorang mengatakan itu salah, tentu mereka yang harus dihukum, tapi masing-masing olahraga berbeda.
“Saya terbukti tak besalah. FIM memutuskan saya tak bersalah. Saya menderita akibat makanan terkontaminasi. Mereka yang bilang itu dan juga melakukan tes rambut kepada kami.”
Sanksi berat yang dijatuhkan kepada Iannone menimbulkan kerepotan pada Aprilia Racing Team Gresini. Mereka harus mencari pengganti dalam waktu singkat, sementara proses pengembangan motor sedang berlangsung.
Musim ini, pabrikan yang bermarkas di Noale sudah menemukan pijakan yang tepat. Kehadiran Maverick Vinales diharapkan bisa membantu mencapai target.
“Saya sangat gembira melihat Aprilia sebagus ini. Saya tiba dalam kondisi sangat sulit dan sekarang, mereka telah merayakan podium Aleix di Silverstone, yang menggembirakan bagi saya.
“Setelah apa yang terjadi pada saya. Mereka harus menderita dan sekarang semua berfungsi, dan Maverick tiba,” Iannone mengungkapkan.
Andrea Iannone
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments