Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Breaking news

Jarvis Ungkap Alasan Pilih Crutchlow daripada Lorenzo

Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan alasan tidak melanjutkan kerja sama dengan Jorge Lorenzo. Mulai musim depan, mereka akan menggunakan servis Cal Crutchlow sebagai pembalap tes.

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Pertimbangan pertama Yamaha mengganti test rider berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang membuat beberapa sesi uji coba dibatalkan. Lorenzo hanya mengikuti tes dua kali dengan motor balap 2019.

Sebaliknya, Crutchlow secara reguler berada di lintasan karena masih aktif membalap untuk LCR Honda musim lalu.

“Sungguh disayangkan, semua aktivitas dibatalkan. Itu negatif dan memengaruhi kami tahun ini karena kami tidak bisa mencari solusi untuk masalah. Saya yakin bahwa Jorge merupakan seorang pembalap tes yang luar biasa,” kata Jarvis.

“Tapi Jorge tidak balapan selama bulan-bulan itu. Keputusan kami berdasarkan fakta bahwa Cal balapan sepanjang musim. Kalau kami tetap bersama Jorge, praktis dia tidak balapan 1,5 tahun dari musim penuh.”

Bersama rider Inggris tersebut, Yamaha ingin menjalankan proyek pengembangan motor balap agar kembali dominan musim depan. Crutchlow yang pernah memperkuat Tech-3-Yamaha dari 2011 sampai 2013, diyakini mampu memberi kontribusi signifikan.

Baca Juga:

“Cal dalam kondisi fit dan siap untuk balapan. Dia menunjukkan gairah untuk proyek ini, jadi dia adalah pilihan yang tepat saat ini.

“Fakta bahwa kami merekrut Cal menegaskan ambisi kami. Kami yakin dia adalah pilihan sangat baik. Dia pekerja keras dan lapar ingin terlibat dalam proyek ini,” Jarvis memuji.

Pembalap Petronas SRT, Valetino Rossi, senang dengan hadirnya pembalap 35 tahun tersebut. “Cal adalah ide yang bagus karena dia cepat. Saya juga punya relasi bagus dengannya,” ujarnya.

Lebih Banyak Tes

Jarvis menegaskan kalau Yamaha akan lebih sering menggelar uji coba. Banyaknya masalah yang mereka alami musim lalu mesti dibayar mahal, hilangnya titel juara konstruktor. Selain itu, pembalap skuad garpu tala merasa frustrasi dengan kinerja motor yang ditungganginya.

“Kami tidak akan melakukan kesalahan dua kali. Kami akan memiliki program tes musim depan. Kami punya menggunakan mesin baru dan sasis baru tahun ini. Itu cacat karena kami tak melakukan uji coba selain saat tes resmi,” ia mengungkapkan.

“Kami mengumpulkan banyak informasi. Engineer kami akan memodifikasi sasis dan mengerjakan yang masalah. Dengan tes musim dingin dan masukan dari pengalaman Cal. Kami yakin akan menyelesaikan masalah ini.”

Lin Jarvis

Lin Jarvis

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Model 2020 menunjukkan potensi besar, di mana Fabio Quartararo meraih tiga kemenangan dan sekali kesuksesan untuk Maverick Vinales. Di sisi lain, Franco Morbidelli menguasai tiga balapan dengan motor yang lebih lama.

Dengan tujuh kemenangan dari 14 grand prix, Yamaha merupakan merek paling berhasil musim lalu. Tapi tidak ada pembalapnya yang menunjukkan performa konsisten. Ini jadi pekerjaan rumah bagi para engineer Yamaha.

“Tes akan sangat penting karena kami tak diizinkan mengubah mesin. Karena itu, kami harus bekerja untuk semua aspek,” Fabio Quartararo menuturkan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marquez: Espargaro Mungkin Menyesal Gabung Honda
Artikel berikutnya Shinichi Sahara Beberkan Rahasia Sukses Suzuki

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia