Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mir: Saya Seseorang yang Perfeksionis

Joan Mir mengaku sudah mengetahui apa kelemahan dan kekuatannya, serta tahu apa yang perlu dilakukan untuk mengulang kesuksesan.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tahun ini, Mir berstatus juara bertahan dan difavoritkan kembali meraih gelar jika dapat mempertahankan performanya seperti di MotoGP 2020.

Pembalap Spanyol itu tampil impresif sepanjang musim lalu dan mampu konsisten. Meski hanya bisa mendapat satu kemenangan, tapi ia sukses mengamankan gelar titel dunia dengan menyisakan satu balapan.

Memasuki tahun ketiganya di MotoGP, Mir sudah mulai memahami cara kerja di kelas premier, serta mengetahui apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan.

Untuk mempertahankan gelar, pembalap Suzuki itu juga sudah mengetahui apa saja yang perlu dipersiapkannya.

“Saya akan tampil agresif di trek ketika itu dibutuhkan. Namun, saya juga akan bersikap tenang saat berada di situasi yang tak mendesak. Itu semua terjadi saat keluar tikungan atau di bagian trek lainnya, yang mana sebelumnya tak terlalu saya pikirkan,” kata Mir.

“Saya bisa mengatakan ini sebagai sebuah perpaduan. Saya berkendara dengan sangat agresif saat harus melakukannya, tetapi sekarang saya juga mengerti bagaimana dan kapan harus lebih smooth.”

Baca Juga:

Salah satu kunci kesuksesan Mir adalah sifatnya sebagai seorang pembalap yang perfeksionis. Ia tak ingin mengendarai motor yang masih memiliki masalah.

Menurutnya, itu akan mengganggu konsentrasinya ketika turun balapan. Oleh karenanya, Mir ingin semua masalah pada motornya diperbaiki sebelum balapan.

“Saya ingin segalanya sempurna. Saya pikir itu merupakan sebuah keuntungan. Saya ingin semuanya berada di bawah kendali dan memahami segalanya dengan benar,” ujarnya.

Kendati difavoritkan juara dunia MotoGP 2021, Mir merasa itu tak bisa didapatkan dengan mudah, walaupun tahun ini seluruh pabrikan menggunakan motor serupa musim lalu, karena aturan pembekuan mesin dan sasis.

“Saya masih membutuhkan lebih banyak pengalaman di kelas premier dan saya harus bekerja keras meningkatkan gaya balap, dan juga feeling terhadap motor,” ktuturnya.

“Tetapi, saya merasa tidak perlu melakukan pengembangan besar dalam hal tertentu. Saya hanya perlu sedikit peningkatan di semua bidang.”

Tahun ini, Suzuki akan berjalan tanpa Davide Brivio yang memutuskan hengkang dan bergabung bersama Alpine F1.

Pemipin Proyek Suzuki, Shinichi Sahara, menegaskan bahwa kepergian Brivio tidak akan memengaruhi performa tim dan pembalapnya dalam menghadapi MotoGP 2021.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alex Rins Santai Tanggapi Pembatalan Tes MotoGP Sepang
Artikel berikutnya Rainey: Schwantz Kurang Dihargai sebagai Juara Dunia 500cc

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia