Joan Mir Respons Kritikan Ayah Jorge Lorenzo
Juara dunia baru MotoGP Joan Mir menanggapi kritikan Chico Lorenzo yang mengatakan dirinya tak bekerja keras menjadi seorang pembalap. Padahal, Rider Suzuki itu telah berjuang untuk berada di level terbaik.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Finis ketujuh di Grand Prix (GP) Valencia cukup membuat Mir menjadi juara dunia setelah rival terdekatnya, Fabio Quartararo dan Alex Rins, gagal finis di podium tertinggi.
Namun, banyak yang mengatakan nilai gelar juara dunia yang didapatkan pembalap Suzuki itu berkurang karena kejuaraan tak diikuti oleh Marc Marquez, sebagai juara bertahan.
Termasuk ayah Jorge Lorenzo, Chico, yang berkomentar bahwa Mir tidak melakukan pekerjaan besar pada tahun pertamanya menjadi seorang pembalap di kejuaraan dunia.
Joan Mir membantah hal tersebut dengan mengatakan dirinya terus berusaha untuk mencapai level terbaik hingga menjadi juara dunia di kelas premier.
“Ayah Jorge mengatakan saya tidak terlalu serius pada tahun pertama di ajang balap motor. Padahal, saya bekerja lebih keras daripada yang lainnya saat itu,” kata Mir.
“Saya tidak ingin mendengar komentar seperti itu. Dia hanya menilai dari musim pertama saya sebagai seorang pembalap. Anda tidak bisa berharap dari seorang anak berusia sembilan tahun untuk melakoni segalanya dengan sangat serius.”
Chico Lorenzo mengklaim kesuksesan yang diraih Jorge berkat kerja kerasnya sejak memutuskan untuk menjadi pembalap motor. Ia merasa itu tak dimiliki oleh Joan Mir, yang menurutnya butuh waktu lama dalam menggapai kesuksesan.
Juara Dunia FIM MotoGP 2020 : Enea Bastianini, Italtrans Racing Team, Joan Mir, Team Suzuki MotoGP, Albert Arenas, Aspar Team
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Meski begitu, Mir membuktikan kepada orang-orang yang meragukan tekad dan bakatnya dengan berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2020.
Gelar juara dunia tersebut dipersembahkan untuk Suzuki yang terakhir kali mendapatkannya pada 20 tahun lalu. Titel terakhir diberikan oleh Kenny Roberts Jr di kelas 500cc.
“Saat masih kecil, saya tidak benar-benar tahu apa yang diinginkan. Apakah saya harus melanjutkan sekolah atau tetap balapan. Saya tidak tahu pasti. Chico menyadari itu,” kata Mir.
“Tapi, Chico menghilang karena saya bekerja dengan orang lain. Orang-orang baru selalu berpikir saya adalah salah satu pekerja keras.”
Salah satu hal yang membuat Joan Mir ingin lanjut sebagai pembalap adalah Valentino Rossi. Ia mengaku mengidolakannya sejak kecil dan tak pernah melewatkan balapan kejuaraan dunia.
“Saya tidak punya poster pembalap. Saya hanya memiliki koleksi miniatur motor Valentino Rossi di rumah. Ketika masih kecil, saya sangat ingin mengoleksinya. Saya masih memilikinya hingga saat ini karena tak pernah memindahkannya,” kata Mir.
Davide Brivio, Joan Mir, Team Suzuki
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pria 23 tahun itu juga mengaku beruntung memiliki orang tua yang memberikan dukungan penuh atas semua yang dikerjakannya.
“Ibu saya tak pernah datang ke perlombaan, dia juga tak pernah menyaksikannya. Dia hanya melihat hasil akhir,” kata Mir.
“Saya memiliki perpaduan karakter dari ibu dan ayah. Keduanya jelas sangat berbeda. Saya mirip dalam beberapa hal dengan ayah, dan yang lainnya serupa serupa dengan ibu. Tapi itu menjadi kombinasi yang bagus. Saya berterima kasih kepada mereka.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments