Joan Mir: Tantangan Berat Jadi Tandem Marc Marquez
Joan Mir mulai menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan bersama Repsol Honda di MotoGP 2023.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Setelah berdiam diri, akhirnya Mir buka mulut seputar masa depannya. Pembalap Suzuki Ecstar tersebut membocorkan bakal pindah ke pabrikan Jepang lainnya.
Spekulasi tentang kepindahan rider Spanyol tersebut timbul beberapa hari setelah Suzuki mengumumkan bakal keluar dari MotoGP akhir musim ini.
Rumor tentang manajer Repsol Honda, Alberto Puig, memberitahu tak ada perpanjangan kontrak untuk Pol Espargaro, kian menguatkan spekulasi.
Dalam wawancara dengan ITV, Mir pun menjelaskan tidak akan mudah pindah pabrikan, khususnya jadi tandem Marc Marquez.
“Ya, memang benar (tak mudah bermitra dengan Marquez). Berkendara untuk Repsol Honda adalah tantangan besar, ini sebuah tantangan berat,” ujarnya.
“Namun, itu bukan opsi buruk. Marc adalah pembalap di mana Anda bisa banyak belajar. Kita lihat saja.”
Juara dunia MotoGP 2020 tersebut memiliki tanggung jawab berat mulai musim dingin nanti. Pasalnya, RC213V masih dibuat untuk Marquez, meski perlahan mengalami perubahan.
Selain itu, kondisi Honda berada dalam titik nadir seiring dengan absennya The Baby Alien. Akhir pekan lalu, di MotoGP Jerman, mereka sama sekali tidak dapat poin. Ini untuk pertama kalinya dalam empat dekade terakhir.
Hanya Stefan Bradl yang finis di urutan ke-16, sisanya Pol Espargaro, duo LCR Honda, yakni Takaaki Nakagami dan Alex Marquez retired karena problem fisik maupun teknis.
Selain itu, muncul stigma bahwa Marquez bakal ‘mematikan’ rekan setimnya. Tandem terakhir yang bisa mencuri kemenangan dari juara dunia MotoGP enam musim itu adalah Dani Pedrosa, pada November 2017.
Sambil menunggu peresmian dan mulai bekerja di pabrikan berlogo sayap tunggal, Mir harus memupuk mental dan mengasah skill. Ia mesti mencari cara untuk naik podium lagi agar Suzuki bisa finis lebih baik dalam klasemen konstruktor. Prestasi berkilau akan jadi kado perpisahan yang indah.
Mir sadar kalau jalan di depannya sangat terjal. Untuk pertama, pembalap 24 tahun itu ganti motor dengan karakter berbeda.
“Pastinya, itu menakutkan. Namun, saya yakin bahwa kami dapat menemukan harmoni dan feeling dalam tim ini, kemudian kami akan menemukannya lagi di tim berbeda. Dalam hati, saya akan selalu jadi pembalap Suzuki,” ia menegaskan.
Joan Mir, Team Suzuki MotoGP
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments