Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Johann Zarco: Saya Belum Pantas Jadi Pembalap Bagus

Johann Zarco kehilangan posisi runner-up klasemen MotoGP 2021 yang dijaga dalam dua bulan. Pembalap Pramac Racing itu bertekad belajar lebih agresif di sisa musim.

Johann Zarco, Pramac Racing

Johann Zarco, Pramac Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Selama ini, Zarco dikenal sebagai rider yang balapan dengan bersih. Ketika mencoba menekan lawan, ia malah menempatkan diri dalam risiko tinggi. Akibatnya, pembalap Prancis tersebut terjatuh dalam pemanasan dan balapan MotoGP Austria.

Menderita karena tak dapat poin, di balik itu, Zarco belajar banyak dari manuvernya. Ia sadar belum bisa disebut pembalap mumpuni.

“Saya sangat sedih karena apa yang terjadi tapi jelas bahwa saya menerima itu karena saya tahu harus melewati ini kalau ingin meningkat,” ujarnya kepada Canal+.

“Saya akan bilang kalau gaya balap saya belum memadai untuk disebut sebagai pembalap bagus, tapi saya ingin maju, seperti yang saya lakukan selama akhir pekan tanpa benar-benar bertarung dalam balapan. Kami harus menunggu kalau Silverstone memberikannya kepada saya.

“Anda harus memperjuangkan kemenangan setidaknya untuk merasa puas atas kemenangan dan melalui semua balapan. Saya tahu mungkin harus melewati selip dan rasa frustrasi. Tes dibuat untuk itu.

“Saya tidak marah, hanya sedih. Sedikit menyakitkan kalah dalam balapan. Saya tidak kalah dalam perang tapi saya kalah dalam pertarungan.”

Pencapaiannya bertolak belakang dari rekan setimnya, Jorge Martin. Debutan MotoGP 2021 itu membawa pulang dua kemenangan, dua podium dan satu kemenangan. Berkaca dari performa Martin, Zarco melihat lagi area kelemahannya.

“Di trek ini, mungkin sedikit khusus karena kami dapat menggunakan kekuatan kami juga, tapi kami juga bagus dalam mengerem. Saya memperbaiki titik pengereman sepanjang akhir pekan, saya cepat dan saya kira dalam balapan, jauh lebih baik. Hanya saja, beberapa meter terakhir, saya harus lebih spesifik,” ia mengevaluasi.

“Saya mengatakan itu, secara teknik, dan ban. Pada titik ini dalam balapan, mereka tidak memberikan saya perasaan tepat. Tapi, itu bukan karena ban (saya kecelakaan). Saya tahu sebagai pembalap sensitif, pada motor mungkin sensitif dan mungkin itu titik lemah (dalam balapan). Itu mungkin lebih cepat dengan pace kami, saya tidak mampu dan terjatuh.”

Baca Juga:

Jatuh di Red Bull Ring, membuat Zarco menjauh sembilan poin dari Fabio Quartararo. Ia digeser pembalap Ducati, Francesco Bagnaia dan pilot Suzuki, Joan Mir.

Pembalap 31 tahun tersebut mengaku ada banyak yang dipikir selepas jeda. Ia menekankan perlunya mengelola fokus selama akhir pekan lomba.

“Itu pelajaran bagus, sekali lagi. Anda harus menikmatinya lagi, balapan demi balapan. Saya tidak memikirkan itu secara berlebihan…Saya tidak tahu. Saya mencoba berpikir soal itu, lebih cerdas, menerapkan sesuatu pada waktu yang tepat.

“Mungkin di bawah sadar, setelah libur musim panas yang panjang, saya punya banyak pikiran. Entahlah, ini hanya salah satu contoh untuk mendorong saya membuat kemajuan penting agar lebih cepat. Mungkin lebih baik dalam kompetisi,” tuturnya.

Perubahan cuaca dan kondisi trek yang cepat juga masih sulit diatasi oleh Zarco hingga sekarang. Di Red Bull Ring, hujan mengguyur lintasan di pertengahan lomba. Alhasil, beberapa pembalap terpaksa ganti motor.

“Mungkin akan ada insiden lagi dalam prosesnya, tapi yang lain sangat bagus sekarang. Mereka cukup cepat. Saya juga, tapi pada titik ini dalam balapan, saya tidak bisa bertarung ketika kondisi berubah.

“Itu pelajaran bagus yang hampir dilupakan dalam kejuaraan, selalu menjadi cerdas dalam balapan. Saya tidak mengatakan bahwa saya bodoh. Kami berada dalam batas, sehingga itu bisa terjadi tapi Anda harus menerima itu dengan lebih ringan daripada saya dulu,” ia menerangkan.

Ke depannya, Zarco ingin mengubah pendekatan terhadap lomba. Musim ini, ia ingin lebih efisien lagi dibanding sebelumnya.

“Anda harus tahu bagaimana mengubah bakat alami Anda. Saya sudah melakukanya antara 2019 dan 2020, antara 2020 dan 2021. Saya jauh lebih efisien.

“Untuk melakukannya lebih baik lagi, kami harus menemukan hal lain, ingin berkembang tanpa tahu kalau itu mungkin. Pertanyaannya ada di sana. Kejatuhan (di GP Austria) mungkin bisa memberi relaksasi dalam kompetisi ini. Tanpa mengatakan kepada Anda bahwa itu titik balik atau bukan, Anda harus balapan untuk itu,” katanya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Quartararo Tak Lewatkan Kesempatan Barter dengan Ronaldo
Artikel berikutnya Lin Jarvis Mengaku Sulit Pahami Maverick Vinales

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia