Lorenzo lagi-lagi kesulitan di lintasan basah
Pembalap Ducati, Jorge Lorenzo, menjalani akhir pekan yang berat di MotoGP Belanda 2017 yang digelar di Assen.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Jurara dunia MotoGP tiga kali, Jorge Lorenzo, harus start dari posisi ke-21 di Assen dan mencetak rekor kualifikasi terburuk dalam sepanjang kariernya di kelas premier. Sesi kualifikasi tersebut berlangsung di bawah kondisi basah dan membuat Lorenzo kesulitan.
Dengan fase awal balapan berlangsung dalam kondisi kering, Lorenzo sempat membuat progres yang cukup baik. Pria asal Spanyol tersebut naik empat posisi pada lap pembuka dan sempat berada di posisi ke-12 saat lomba menyisakan 9 lap.
Namun, langkah ke depan Lorenzo terhambat di penghujung lomba karena gerimis yang mengguyur lintasan. Ia pun kehilangan kecepatan dan memutuskan untuk mengganti motor dengan ban basah.
Pria asal Spanyol tersebut menyelesaikan lomba di P15 untuk mengklaim 1 poin saja, tertinggal 1 lap dari pemenang lomba, Valentino Rossi, dan finis di belakang polesitter, Johann Zarco, yang juga masuk pit untuk beralih ke ban basah.
“Saya tidak terlalu cepat, saya umumnya kehilangan setengah detik per lap dari pembalap-pembalap tercepat,” ungkap Lorenzo.
“Namun saya sangat konsisten, saya bisa mengejar [Andrea] Iannone, saya pun dapat memangkas jarak dengan [Jack] Miller dan [Dani] Pedrosa.
“Saat hujan mulai turun, saya mulai sangat kehilangan kecepatan, lebih banyak dari pembalap di depan dan di belakang saya. Mereka menyalip saya dan saya mengatakan ‘baiklah, tidak ada ruginya [dengan masuk pit]'.
“Saya mungkin kehilangan satu atau dua poin, jadi saya mengambil perjudian ini dan melihat saja apa yang terjadi. Namun hujan tidak terus berlanjut, dan ban hujan terlalu lunak untuk kondisi saat itu.”
Lorenzo menambahkan bahwa keputusannya masuk pit didorong oleh pengalaman dari sesi warm-up Minggu pagi yang diguyur hujan deras dan berkebalikan dengan ramalan cuaca.
Saat ditanya apakah ia menyesali keputusannya untuk mengganti motor, ia menjawab: “Hujan [gerimis] terjadi selama tiga atau empat putaran, lalu berhenti.
“Itu adalah sebuah perjudian, setelah mengetahui saat warm-up tidak ada yang mengira akan hujan. Saya tidak akan kehilangan apapun, akhirnya saya kehilangan satu poin, tapi saya bisa saja mendapatkan tujuh atau delapan poin.
"Saya kehilangan lima detik per lap di atas ban slick [kering], jadi pembalap-pembalap lain tetap bisa menyalip saya jika saya tetap melaju [dengan ban kering]."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments