Lorenzo Ungkap Dirinya Tak Diterima Ducati
Jorge Lorenzo mengungkapkan dirinya tak diterima oleh para petinggi Ducati, ketika gagal tampil baik di atas Desmosedici GP.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
X-Fuera memutuskan pensiun dari MotoGP pada akhir 2019 setelah memperkuat Honda hanya selama semusim.
Padahal, pria asal Spanyol itu bergabung dengan pabrikan Jepang usai memiliki musim bagus bersama Ducati sepanjang 2018.
Namun, motor Honda yang agresif membuat Lorenzo kesulitan dan kerap mengalami insiden yang menyebabkan cedera serius.
Sebenarnya, kasus tersebut hampir serupa dalam tahun pertama Lorenzo dengan Ducati, yang mana ia butuh waktu untuk menjinakkan Desmosedici GP.
“Saya berusaha memberi masukan yang terbaik untuk Gigi (Dall’Igna), yang langsung berhubungan dengan saya. Ketika mengalami insiden yang melibatkan saya, Dani Pedrosa dan Dovizioso, saat itu saya tampil kuat,” kata Lorenzo seperti dilansir Motosan.
“Saya hanya memiliki sedikit waktu untuk membuktikan kecepatan di balapan tanpa terjatuh. Tapi Ducati sudah membuat keputusan.
“Dalam pandangan saya, Claudio Domenicali berpikir, ‘Kami punya Danilo Petrucci yang bisa memiliki hasil serupa dengan Lorenzo, dan dia membuat kami mengeluarkan uang lebih sedikit. Jadi untuk apa memiliki orang Spanyol ini di tim yang menghabiskan banyak uang?’.
“Mereka tidak punya keberanian untuk mengatakan: Jorge Lorenzo meraih banyak kemenangan bersama Yamaha, mari berusaha memberikannya motor yang bagus.
“Saat itu, Domenicali telah membuat keputusan dan kesabarannya mulai habis.”
Ketika Ducati memutuskan untuk tak memperpanjang kontrak Lorenzo, saat itu peraih tiga gelar MotoGP tersebut membuktikan kualitasnya. Ia justru mulai konsisten bertarung di barisan depan.
“Saya juga memiliki start yang buruk di paruh kedua musim 2018. Saya membutuhkan sesuatu dan akhirnya tangki bahan bakar datang. Segalanya menjadi lebih baik saat itu,” ujarnya.
“Ketika saya menyadari Ducati telah fokus pada Danilo, saya harus melihat alternatif lain. Manajer saya telah berdiskusi dengan Petronas, dan ada juga opsi bersama Honda, di mana saya langsung berbicara dengan Alberto Puig.
“Dia yakin dengan kemampuan saya dan memutuskan untuk menjadikan saya pembalap Honda.”
Bagaimanapun, Lorenzo merasa yakin dirinya bisa menjadi juara dunia bersama Ducati jika para petinggi tim lebih bersabat dan tak meragukan kemampuannya.
“Setelah semua upaya ekonomi dan pekerjaan, serta tekanan semua orang, menjadi yang terkuat dan tak mampu memenangi gelar kedua untuk Ducati…itu buruk,” tuturnya.
“Tekanan dalam garasi Ducati sangat besar, tidak mudah menjadi pembalap mereka. Paolo Ciabatti dan Davide Tardozzi melakukan pekerjaannya dengan baik.
“Sekarang, saya senang dengan kehidupan saya.”
Jorge Lorenzo, Ducati Team
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments