Jorge Martin Akui Salah Memilih Ban Belakang
Pembalap Tim Prima Pramac Racing Jorge Martin mampu kembali merebut podium saat balapan MotoGP Jepang. Tetapi, ia mengaku kesulitan dalam memilih ban karena kondisi cuaca.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Ada sejumlah kesamaan di antara peraih podium kelas MotoGP pada Grand Prix Jepang, Minggu (25/9/2022) lalu. Ya, apalagi jika bukan rentang waktu antara podium di Sirkuit Mobility Resort Motegi dengan terakhir mereka merebutnya.
Jack Miller (Ducati Lenovo) memang belum lama naik podium terakhir sebelum Motegi, tepatnya saat finis P3 di GP Austria, 21 Agustus lalu. Namun, kemenangan keempatnya di MotoGP ini merupakan yang pertama dibuat sejak sukses di GP Prancis 2021, pertengahan Mei tahun lalu.
Sementara bagi Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing), finis P2 di GP Jepang menjadi podium keduanya musim ini usai merebut hasil yang sama pada balapan pertama di Qatar, awal Maret lalu.
Periode panjang tanpa podium juga dirasakan Jorge Martin. Podium ketiga di Jepang menjadi kali ketiga ia masuk tiga besar musim ini usai merebut finis kedua masing-masing di Argentina (3 April) dan Catalunya (5 Juni).
Kendati begitu, pembalap asal Madrid, Spanyol, berusia 24 tahun itu mengaku masih ada rasa penyesalan terkait hasil balapan di Motegi. Kesalahan memilih ban belakang menjadi salah satu penyebab dirinya kesulitan mendapatkan kesempatan untuk bersaing merebut kemenangan.
“Saya senang dengan hasil balapan hari ini (Minggu kemarin, red). Lomba tidak hanya lama tetapi juga menyulitkan. Selain itu, saya juga banyak mengalami kegagalan sejak kali terakhir naik podium,” tutur Jorge Martin usai lomba GP Jepang seperti dikutip Sky Sport MotoGP .
Jorge Martin menjelaskan, ia dan tim membuat kesalahan dalam pemilihan ban belakang. Jika itu tidak terjadi, ia akan mampu bersaing untuk merebut kemenangan.
“Kami sangat sulit dalam memutuskan soal pilihan ban. Kami praktis hanya bisa melibas trek kering di sesi latihan bebas pertama (FP1) dan sesi warm-up. Pada sesi pagi (warm-up), saya mencoba ban keras (hard). Saya seharusnya memakai itu,” ujar Martin.
Jorge Martin, Pramac Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
“Tetapi kemudian saya juga mencoba ban belakang medium dan mampu cepat. Saya kira ban itu mampu bertahan lama. Tetapi saat balapan baru berlangsung 10 lap (dari total 24 lap), ban mulai licin sehingga saya tidak memiliki grip.
“Saya mencoba terus menjaga jarak dengan Binder. Tetapi akhirnya saya berpikir akan berisiko besar jika terus berusaha menjaga P2.
Menjelang akhir balapan, saya membuat kesalahan di sektor terakhir dan kehilangan sentuhan. Saya berusaha mengejar tetapi ban belakang medium memang bukan pilihan terbaik kali ini.
“Saya puas karena setelah mengalami banyak kesulitan masih tetap mampu finis podium. Tidak terlalu buruk menurut saya,” kata juara dunia Moto3 2018 itu.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments