Jorge Martin Mengaku Masih Betah di Pramac Racing
Jorge Martin, pemenang MotoGP Jerman pekan lalu, akan menghadapi balapan di Assen dengan ambisi memangkas jarak 16 poin dengan Francesco Bagnaia. Pembalap itu ingin tetap dalam Pramac Racing musim depan.
Dalam konferensi pers jelang MotoGP Belanda, Kamis (22/6/2023), Martin membahas masa depannya. Ia setia dengan Pramac Racing pada 2024, terlepas dari kenyataan bahwa dalam kontraknya ada klausul keluar jika Ducati tidak menawarinya tempat di tim pabrikan resmi.
Menurut Martin, kedatangan Gino Borsoi sebagai manajer tim dan dukungan serta materi yang ditawarkan Ducati adalah cara terbaik untuk terus berkembang.
"Saya senang dengan posisi saya saat ini, saya tidak melihat ada alasan untuk berubah. Saya memiliki motor pabrikan, saya memiliki tim luar biasa yang mendukung saya. Saya merasa 2024 harus tetap sama," ujarnya.
Hal lain yang menarik di akhir pekan ini adalah pertemuan para pabrikan, di mana mereka akan membahas kemungkinan memodifikasi format, sekali lagi, agar P1 pada Jumat pagi tidak dihitung untuk Q2.
"Sedikit tentang apa yang dikatakan Pecco Bagnaia ("akan menjadi ide yang bagus untuk mengubah format, bahwa P1 tidak dihitung untuk Q2, tetapi jika mereka mengubahnya, mereka harus memberi kami satu atau dua ban depan lagi agar bisa bekerja") sekarang mereka memiliki 10 ban depan dan 10 ban belakang untuk seluruh akhir pekan),” kata Martin.
"Kami mungkin mengambil risiko terlalu banyak di pagi hari, jika mereka mengubahnya, kami akan memiliki lebih banyak waktu untuk bekerja dengan sedikit ketenangan."
Pembalap Spanyol ini tiba di Assen setelah enam kali naik podium secara beruntun dan kemenangan ganda untuk Jerman.
"Tidak diragukan lagi saya sangat menikmatinya beberapa hari setelah kemenangan ini, saya belum bisa merayakannya dengan berlebihan. Ketika Anda memasuki akhir pekan berikutnya, Anda sudah fokus, saya ingin menyelesaikannya dengan cara terbaik sebelum jeda, saya berharap dapat berjuang untuk podium dan terus konstan seperti pada pertemuan terakhir,” ia menjelaskan.
Namun, itu tidak akan mudah di Assen, salah satu sirkuit favorit Pecco dan di mana ia telah memenangkannya tahun lalu.
"Ini adalah salah satu favoritnya, saya ingat ketika kami tidur bersama (Moto3 di Aspar) dan berbagi kamar, satu tahun di sini pada malam sebelum balapan dia mengatakan kepada saya "Saya akan menang" dan dia menang.
“Tahun lalu, saya berada di grup terdepan, tetapi ketika hujan mulai turun, saya kehilangan kepercayaan diri dan mundur, itu memalukan,” Martin menandaskan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.