Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jorge Martin: Saya Rookie, Jangan Favoritkan Saya

Merebut posisi pertama saat kualifikasi back to back di Red Bull Ring, Jorge Martin malah menolak disebut favorit pada MotoGP Austria.

Debutan Pramac Racing tersebut terus tampil sensasional. Setelah menaklukkan pole position MotoGP Styria sekaligus kemenangan bersejarah dalam kariernya yang baru seumur jagung di MotoGP, ia kembali membuat publik terpukau.

Martin merebut pole position di Red Bull Ring II dan mematahkan rekor waktu terbaik, 1 menit 22,643 detik. Hebatnya, ia mencapai prestasi itu setelah sempat terjatuh dua kali. Tentu saja, hal itu membuat Fabio Quartararo yang dominan dalam Q2, sangat jengkel.

“Itu perubahan yang bagus. Bisa menjadi sedikit lebih baik pada sektor terakhir. Quartararo selalu di trek dan itu tidak mengganggu saya, tapi kehadiran pembalap lain justru mengalihkan (fokus) Anda,” ujarnya.

“Pada tikungan pertama, hantu kejatuhan menyambangi saya, terutama satu pada pagi hari, yang merenggut kepercayaan diri saya. Kemudian, FP4, kami mencoba hal-hal baru dan kami lebih baik daripada pekan lalu.

Baca Juga:

“Saat jatuh pagi hari, wing di bawah motor saya mungkin sudah disikat, tapi sisa akhir musim berjalann baik. Jatuh yang kedua sangat bodoh, tapi saya lutut saya cedera juga pantat.”

Banyak yang memprediksi pemuda 23 tahun itu bakal kembali menginjak podium tertinggi, Minggu (15/8/2021). Jorge Martin tidak mau memedulikan hal itu.

“Saya seorang rookie dan tidak mau jadi favorit. Saya lihat Fabio, Pecco (Bagnaian), (Joan) Mir dan (Johann) Zarco sangat kuat, tapi saya di sana dengan mereka. Saya harap bisa belajar dan bertarung di depan. Saya rookie dan berada di posisi di lima atau enam teratas sudah positif bagi saya,” ia merendah.

Meski begitu, penghuni lima besar Moto2 2020 tersebut merasa sudah sangat berkembang dibandingkan sebelumnya.

“Kami menang ketika mengerem, tapi di atas semua itu, kami punya pace lebih baik. Kami lebih kuat pada akhir lomba. Kami harus menyimpan untuk akhir karena pada lap terakhir, kami dapat membuat perbedaan.

“Saya berangkat dengan Rins di FP4 dan saya pikir dia sedang mengemudi sebuah Suzuki. Pada sektor ketiga, saya mengerem secara agresif dan dengan percaya diri. Pada ban kiri super lunak dan aus, di mana Anda harus berhati-hati.”

Martinator mengaku masih terkendala secara fisik, efek dari cedera serius di MotoGP Portugal.

“Saya sangat lelah karena saya melintasi banyak lap hari ini, tapi itu selalu jadi latihan bagus untuk besok,” katanya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marc Marquez Tunggu Maverick Vinales di MotoGP Inggris
Artikel berikutnya Fabio Quartararo Kesal Dimanfaatkan Aleix Espargaro

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia