Kecepatan di MotoGP Austria Perlihatkan Potensi Marc Marquez

Berbeda dengan aksinya pada MotoGP Styria, Marquez terlibat pertarungan sengit melawan Francesco Bagnaia (Ducati) dan Fabio Quartararo (Yamaha). Tak pelak, aksi The Baby Alien mengundang decak kagum.

Namun sayang, asa untuk jadi pemenang atau setidaknya naik podium, harus sirna ketika hujan menguyur Red Bull Ring jelang tujuh lap tersisa. Sempat bertahan beberapa lama, Marquez akhirnya memutuskan ganti motor.

Dan sial baginya. Ban yang belum cukup memiliki daya cengkeram membuatnya tersungkur. Walau dapat menuntaskan balapan, delapan kali juara dunia itu dipaksa menerima raihan finis ke-15.

“Jelas, hasil akhirnya tidak bagus. Tetapi jika kita melihat balapan Marc, kita dapat melihat bahwa meskipun dia memiliki kekurangan, dia bisa bersaing dengan pembalap papan atas dan tetap bersama mereka di lintasan kering,” ucap Puig melansir Box Repsol.

“Itu penting bagi Marc Marquez dan juga sangat penting bagi Repsol Honda Team, karena kami memahami bahwa dia kembali ke potensi aslinya.

“Kami meninggalkan Austria tentu saja kehilangan beberapa potensi di RC213V kami, tapi kami terus bekerja untuk meningkat. Kami belum sampai di sana, namun kami sedang dalam perjalanan.”

Mengomentari strategi yang dijalankan, terutama di saat banyak pembalap tak melakukan flag-to-flag, Puig punya alasan sendiri mengapa Marquez memutuskan masuk pit pada empat lap terakhir.

“Saya pikir dalam situasi ini, Anda tidak dapat mengetahui strategi mana yang terbaik sampai setelah balapan. Hanya pembalap yang tahu,” kata pria asal Spanyol itu.

“Ini adalah perjudian dan terkadang Anda memiliki keberuntungan yang Anda butuhkan untuk membuat pertaruhan itu membuahkan hasil.

“Bicara itu mudah, bersikap itu rumit. Inilah yang terjadi hari ini.”

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Repsol Media