Kegagalan Redding-Lowes merupakan sebuah pertanyaan besar
Aleix Espargaro menganggap kegagalan Sam Lowes dan Scott Reding dengan RS-GP racikan Aprilia adalah sebuah pertanyaan besar.
Foto oleh: Toni Börner
Berstatus pembalap papan atas Moto2, Lowes mendapatkan promosi bersama Aprilia musim 2017 mendampingi Espargaro. Namun pembalap Spanyol itu menang telak dengan mendulang 64 dari 69 poin yang didapat skuat Noale tahun lalu, dan unggul telak 15-1 saat kualifikasi.
Aprilia mengganti Lowes dengan Redding yang lebih berpengalaman. Redding saat ini hanya tertinggal empat poin dari Espargaro di tengah perorma buruk dari skuat Italia itu pada awal 2018.
Belum setengah musim berlalu, Aprilia sudah dipastikan akan mengganti Redding dengan Andrea Iannone. Sekaligus mengamankan Espargaro, yang sedikit lebih unggul dari rekan satu timnya tahun ini.
“Dua tahun terakhir sangatlah aneh,” aku Espargaro. “Saya tidak paham apa yang terjadi dengan Scott dan Sam. Saya tak bisa menjelaskannya, keduanya sangat kuat.
“Sam sangat kuat. Scott, saya selalu melihat tiap sesi dari tahun sebelumnya, semua sesi, video sebelum saya tiba di akhir pekan. Contohnya di sini [Catalunya], bersama Ducati, ia selalu berada di enam besar, sangat kuat. Apriliah bukanlah motor yang mudah dikendarai, dan mereka kesulitan. Sangat kesulitan.”
Ketika ditanya apa yang membuat RS-GP sangat sulit dijinakkan, Espargaro menjawab: “Ini pertanyaan besar. Sangat sulit dimengerti, bukan motor yang mudah.
“Sejak Jumat [FP1], saya selalu berada pada limitnya, tapi saya pikir Sam dan Scott juga melakukan hal sama. Bagi saya, Aprilia sangat berbeda dari motor lainnya, dari Ducati, dan tentunya Moto2.
“Anda harus sangat cepat di tikungan dan mengerem sangat terlambat, jadi ini sedikit seperti motor 250cc. Kami sedikit kehilangan tenaga, dan motornya sedikit berat untuk mengubah arah.”
Telah mengamankan masa depannya beberapa bulan sebelumnya, Espargaro memuji timnya dengan perekrutan Andrea Iannone. Pembalap Spanyol itu yakin line-up 2019-20 akan menjadi tim terkuat yang pernah dimiliki Aprilia.
Lebih jauh, pembalap kelahiran 30 Juli itu penasaran dengan potensi dari pemenang MotoGP Austria 2016 itu beradaptasi dengan RS-GP, terlebih dengan kesulitan yang dilalui pendahulunya, Lowes dan Redding.
“Mereka memberi tahu saya sedang dalam proses pembicaraan dengan Iannone, tapi kami juga melakukan pembicaraan dengan satu atau dua pembalap lagi,” ujarnya.
“Saya mengatakan kepada Romano [Albesiano, manajer Aprilia], amankan Iannone. Jangan biarkan ia pergi ke tim lain karena ia merupakan opsi terbaik, mereka melakukan pekerjaan baik. Andrea adalah pembalap yang sangat bagus dan cepat, begitupun Scott dan Sam.
“Sam bertarung untuk banyak kemenangan di Moto2, saya tidak pernah melakukannya. Dan Scott hampir menjadi juara dunia Moto2, saya tidak pernah melakukannya. Dengan Ducati, ia juga sangat kuat.
“Kita lihat, tapi tentunya jika Andrea tidak kencang dengan RS-GP, kami harus memikirkannya. Karena ada sesuatu yang tidak beres.”
Laporan tambahan oleh Lena Buffa
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments