Kekaguman Ducati terhadap Talenta Pecco Bagnaia
General Manager Ducati Corse, Luigi “Gigi” Dall’Igna memuji performa gemilang Francesco “Pecco” Bagnaia saat merebut kemenangan pada MotoGP Belanda.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Sepekan usai menelan kekecewaan lantaran gagal finis di Sachsenring, Bagnaia dihadapkan dengan tantangan yang disuguhkan Assen. Kendati pernah mencetak di Moto3 2016, tak mudah untuk mengulanginya dalam kelas premier.
Belum lagi jika menengok rekam jejak Ducati di trek berkarakter cepat dan mengalir itu. Kali terakhir pabrikan Borgo Panigale mengamankan podium tertinggi adalah ketika Casey Stoner keluar sebagai pemenang pada 2008 silam.
Dan terlepas dari kinerja menjanjikan sejak latihan bebas, Bagnaia tidak menampik bagaimana dirinya sempat diliputi kekhawatiran bakal terjatuh lagi, serta di sisi lain harus mewaspadai rival utama Fabio Quartararo.
Akan tetapi, Bagnaia berhasil menjawab semua keraguan lewat torehan menawan. Langsung mengambil alih pimpinan balapan selepas start, kecepatannya sangat konsisten, membuatnya sulit dikejar lawan-lawannya.
Catatan kemenangan di MotoGP Belanda mendongkrak Pecco naik ke peringkat keempat klasemen sementara. Dari yang sebelumnya terpaut 91 poin, dia kini berjarak 66 poin di belakang Fabio Quartararo yang alami DNF.
“Assen 2022 adalah yang dibutuhkan saat ini!,” ucap Dall’Igna mengutip laman Ducati.
“Kepuasan yang lebih besar karena ini adalah kemenangan yang telah hilang di sini sejak 2008, trek yang prestisius sekaligus menuntut, di mana mesin dan kelancaran berjalan beriringan.”
Francesco Bagnaia, Ducati Team
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Ada tiga hal yang digarisbawahi oleh Gigi Dall’Igna menyoroti kinerja gemilang Pecco Bagnaia sepanjang perlombaan di Assen. Tak lupa pujian diberikan atas kemampuan sang pembalap dalam mengatasi tekanan berat.
“Kemampuan, kekuatan, dan pengalaman Pecco yang luar biasa yang bangkit pada kesempatan itu, memimpin sejak awal dengan otoritas dan ketepatan,” ujarnya.
“Dia memang balapan dengan luar biasa, dan di atas segalanya, menguntungkan dari sudut pandang psikologis.
“Setelah jatuh dalam beberapa balapan terakhir, banyak tekanan datang kepadanya. Tapi dia berhasil dengan cara yang patut dicontoh, terlebih lagi dalam kondisi cuaca yang sulit.”
Dall’Igna kemudian mengatakan, kemenangan Bagnaia telah meningkatkan kepercayaan diri Ducati. Momentum ini pun diharapkan dapat berlanjut saat paruh kedua musim 2022 dimulai pada 7 Agustus nanti.
“Kami sepenuhnya menyadari banyak balapan dan peluang yang masih akan datang, di mana kami akan dapat membuktikan keberanian kami,” ucapnya.
Sementara itu, Bagnaia merasa bangga bisa mempersembahkan kemenangan pertama untuk Ducati di Assen, setelah harus menunggu lebih dari satu dekade.
Pengguna nomor #63 ini turut gembira atas keberhasilan rekannya sesama anggota VR46 Riders Academy, Marco Bezzecchi, yang klaim podium perdana.
“Saya benar-benar bersenang-senang, terutama pada hari balapan. Itu balapan yang spesial, dan hasil ini memberi kami motivasi yang tepat sebelum kami memulai liburan musim panas,” tutur Pecco.
“Terakhir kali Ducati menang di Assen adalah pada 2008 bersama Stoner, jadi ini senang mengetahui bahwa kami telah membawa Desmosedici GP meraih kemenangan lagi di sirkuit ini setelah sekian lama.
“Saya juga senang untuk Marco Bezzecchi, teman saya. Senang bisa berbagi pengalaman podium bersamanya. Sekarang kami akan mencoba untuk bersantai dan kembali lebih kuat di trek pada bulan Agustus.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments