Kemenangan Rafael Nadal Menginspirasi Marc Marquez

Marquez dinyatakan dalam kondisi yang bagus untuk kembali mengendarai motornya, RC213V, mulai tes pramusim pada 5 Februari pekan ini.

The Ant of Cervera terpaksa melewatkan dua seri terakhir MotoGP 2021 akibat cedera dalam latihan motocross. Proses pemulihannya cukup panjang karena dibarengi dengan diplopia yang menyebabkannya memiliki penglihatan ganda.

Tapi, kali ini pengoleksi delapan gelar juara dunia itu siap untuk turun sejak awal musim dan membantu Honda mengembangkan paket RC213V 2022.

Motivasi #93 makin meningkat setelah melihat Nadal sukses memenangi Australian Open, dan mengukuhkan dirinya sebagai petenis terbaik sepanjang sejarah dengan 21 kemenangan Grand Slam.

Marquez pun langsung melontarkan ucapan selamat melalui media sosial, dan tak segan untuk mengutarakan bahwa dirinya sangat mengidolai Nadal. Bahkan, ia selalu terinspirasi dengan kesuksesan yang diraih pria berusia 35 tahun itu.

Juga ditambah, Marquez pernah berada dalam situasi serupa Nadal, yang harus absen panjang akibat cedera serius.

“Rafa merupakan seorang atlet yang jadi referensi dalam jenis olahraga apa pun. Kami melihatnya sebagai anutan,” kata Marquez seperti dilansir Motosan.

“Saya mengalami situasi yang sama. Saya pulih dari satu cedera, tetapi mengalami cedera lainnya dalam dua tahun terakhir.

“Apa yang dia lakukan sangat tidak manusiawi. Permainannya dan di atas segalanya mentalitas selama lima jam pertandingan telah membuat kami semua terpikat pada layar televisi.”

Rafael Nadal comeback dari ketinggalan dua set sebelum berbalik mengalahkan Daniil Medvedev 2-6, 6-7(5), 6-4, 6-4, 7-5 pada final Australian Open 2022.

Butuh lima jam bagi Nadal mengalahkan Medvedev yang tampil bagus untuk merengkuh titel Grand Slam ke-21 dalam kariernya.

Konsistensi yang dimiliki Nadal membuat Marc Marquez terkesan dan tak yakin bisa melakukan hal yang sama ketika berada di atas motor selama berjam-jam.

“Atlet adalah manusia biasa dan pikiran menjadi sesuatu yang mustahil untuk dikendalikan,” ujarnya.

“Ketika Anda melakukan sesuatu dengan penuh gairah, jauh lebih mudah untuk memiliki tingkat konsentrasi yang sangat tinggi, di sebuah pertandingan selama lima jam, bahkan saya tidak dapat membayangkannya.

“Perlombaan kami hanya berlangsung selama 45 menit dan sering kali pikiran saya ke mana-mana.”

Marquez bertekad untuk berlatih lebih keras untuk membuat fisiknya lebih kuat dan memiliki pemikiran yang jauh lebih jernih.

Menurutnya, itu bisa membuatnya menjadi seorang pembalap yang lebih sukses dan menjadi yang terbaik dalam sejarah MotoGP.

“Tapi yang jelas Rafa luar biasa, bagaimana caranya mempertahankan konsentrasi. Selama lima pertandingan, tentu dia memikirkan banyak momen sulit yang telah dialaminya,” ucapnya.

“Dan saya menganggapnya sebagai referensi secara pribadi, karena saya menjalani situasi yang sangat mirip dengannya dan saya berharap bisa bersaing seperti dia.

“Saya sudah melupakan cedera mata. Saya telah pulih lebih baik dari yang diharapkan. Saya harus melakukan perencanaan yang sangat tepat untuk lengan, yang merupakan hal yang paling membatasi saya.

“Saya terus berada di pusat kebugaran dan akan kembali ke trek. Rafa telah memberi saya motivasi dan keinginan untuk terus berjuang karena dalam sebulan ke depan kami akan memulai musim baru.”