Salah satu kemenangan terbaik Dovizioso
Tak menduga akan berduel hingga lap dan tikungan terakhir, Andrea Dovizioso pun menyebut kemenangan di MotoGP Austria 2019 sebagai salah satu yang terbaik.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Mengawali dari grid ketiga, DesmoDovi melakukan start agresif. Langsung menempel di belakang Marquez, meski lalu keduanya melebar di Tikungan 3, membuat Fabio Quartararo jadi yang terdepan.
Usai menaklukkan sang rookie, Dovizioso menduduki posisi pertama. Kendati demikian, The Baby Alien merebutnya pada Lap 9. Walau kehilangan status pimpinan balapan, sang pembalap Ducati tetap menguntit ketat rivalnya.
Dan seolah mengulangi Austria 2017, Dovizioso berhasil mengalahkan Marquez di tikungan terakhir lewat manuver block pass. Ia akhirnya menang lagi sejak podium tertinggi pada seri pembuka Qatar.
“Saya benar-benar tidak mempersiapkan tikungan itu dan itu bukan tikungan untuk gaya (balap) saya, untuk motor saya masuk ke sana. Tetapi banyak hal terjadi selama balapan.
“Saya pikir ini salah satu kemenangan terbaik, karena kami tidak punya kecepatan yang sama seperti Marc saat balapan. Jadi, kami membutuhkan strategi untuk mencoba tetap bersamanya,” papar pembalap Italia itu dalam konferensi pers.
“Suhu berubah sejak kemarin. Kami memilih ban berbeda, mungkin itu berpengaruh. Tetapi kami menggabungkan semuanya dalam balapan. Saya start dengan set-up berbeda.
“Sangat gembira. Sangat gembira untuk Ducati, karena kami membutuhkan kemenangan ini. Itu akan memberi kami energi untuk masa depan. Itulah yang kami butuhkan,” tandasnya.
Marquez sempat mengungguli Dovizioso pada dua lap tersisa. Ketika memasuki lap terakhir, DesmoDovi menyalip The Baby Alien di Tikungan 1. Namun dengan cepat dibalas lawannya tersebut.
Ditanya apakah bermain-main dengan Marquez saat lap terakhir, Dovizioso menjawab: “Saya tidak bermain dengan kecepatan, karena jika saya punya peluang untuk finis sendiri, saya akan melakukannya.
“Saya dua kali bermain di lintasan lurus, karena jika Anda melewati pembalap dan Anda di depan, pembalap itu di belakang – terutama Marc – di mampu untuk berada di sisi dalam dan mengontrol rem.
“Jika saya menyalip pembalap dan bertahan di sana, saya mengontrol rem. Itulah yang terjadi dua kali (berada di belakang Marquez).
“Saya memiliki grip lebih baik di (tikungan) kanan. Itu sebabnya saya bisa lebih kencang di tikungan terakhir, karena saya tidak punya keunggulan itu saat awal balapan. Akselerasi sama seperti dia. Perbedaannya adalah (ban) dia menurun buruk dan saya bisa berakselerasi lebih baik,” ucapnya.
Kemenangan pada Minggu (11/8) sekaligus memperpanjang rekor Ducati yang belum terkalahkan di Red Bull Ring sejak 2016. Lalu, apakah layout trek membantu skuat Borgo Panigale?
“Itu hanya layout. Sangat mudah dipahami. Ada banyak akselerasi, Anda harus lurus, tidak ada banyak tikungan panjang dan itu normal,” sahut Dovizioso.
“Kami berakselerasi sangat baik. Kami dapat mengerem cukup baik – tidak seperti Marc, tetapi sangat, sangat dekat. Jadi, inilah alasan mengapa kami bisa sangat kompetitif di sini. Dan kami punya lebih banyak kekuatan di (tikungan) kelima dan keenam,” pungkasnya.
Laporan tambahan oleh Lewis Duncan
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments