Kenapa Syahrin? Poncharal: Saya suka ambil risiko
Herve Poncharal buka suara soal keputusan Tech 3 yang merekrut pembalap Malaysia, Hafizh Syahrin, sebagai pengganti Jonas Folger pada MotoGP 2018.
Hafizh Syahrin, Monster Yamaha Tech 3
Gold and Goose / Motorsport Images
MotoGP 2018
Siapakah yang akan menjadi juara dunia MotoGP 2018? Valentino Rossi, Maverick Vinales, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, atau yang lainnya?
Lebih dari satu bulan sudah sejak El Pescao resmi diumumkan, dan menjadi rekan setim Johann Zarco. Berawal dari tes pramusim Thailand, Syahrin akhirnya menandatangani kontrak sebelum rangkaian uji coba di Qatar pada Februari lalu.
Boleh jadi sejumlah pihak mengira, perekrutan sang pembalap berkat dukungan kuat CEO Sirkuit Sepang, Razlan Razali, serta sponsor. Namun rupanya, adalah Poncharal yang sangat menginginkan sosok Syahrin untuk mengendarai YZR-M1.
Dalam wawancara kepada MotoGP.com, bos Tech 3 itu bicara blak-blakan perihal keputusannya, terutama alasan mengapa ia menunjuk Syahrin.
Kenapa Anda merekrut Syahrin?
“Almarhum Ralf Waldmann sering berkata, ada garis tipis antara nol dan pahlawan. Ketika Anda memilih pembalap, selalu ada unsur risiko. Saya suka orang yang mengambil risiko dan saya juga melakukannya. Dalam persaingan, Anda harus menyukai tantangan – jika tidak, Anda berada di tempat yang salah.”
Apakah tidak ada kandidat lain?
“Team Manager dari pabrikan resmi bisa memilih pembalap terbaik, karena mereka punya uang lebih banyak untuk membayar gaji dan memiliki motor terbaik yang secara konstan meningkat. Tapi bukan itu masalah kami. Ketimbang merekrut pembalap top, dan saya tidak bisa, saya lebih suka mengambil risiko pada sesuatu yang bisa jadi menggairahkan.
“Semua pembalap bagus sudah dikontrak: pembalap berusia 30 tahun dengan banyak pengalaman, dan saya menghormati itu, karena saya tahu mereka bisa kompetitif. Tetapi kami menjalani musim yang biasa, tanpa terlalu banyak kegembiraan.”
Dari mana datangnya ide merekrut Syahrin?
Saya bertemu Razlan Razali, CEO Sepang, dan mengatakan kepadanya, bahwa saya punya ide gila. Saya pun bertanya, ‘Bagaimana dengan Syahrin di MotoGP?’. Dia mengira saya bercanda. Para sponsor dan pemasok [juga] bertanya kepada saya, siapa yang saya bicarakan; mereka tidak pernah mendengar tentang dia [Syahrin].
“Sejak saat itu saya harus meyakinkan semua orang, bahwa dia adalah pembalap yang baik. Dan saya akan terus berlanjut, bahkan jika ada lebih banyak perlawanan. Kami di sini untuk menikmati diri kami sendiri.”
Lalu seperti apa sekarang?
“Sekarang saya benar-benar bahagia. Saya tidak mengatakan dia akan tercepat, tapi dia melakukannya dengan baik. Saya suka memilih pembalap yang tidak terlalu dikenal. Tahun lalu, kami melihat dia memiliki sedikit percikan.
“Ketika saya mengikuti Xavi Vierge tahun lalu, saya melihat dia bertarung melawannya. Saya melihat Syahrin punya potensi di sana.Dengan dukungan sumber daya dan motor yang bagus, saya harus mencoba. Saya tidak suka membuat pilihan yang jelas.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments