Kenapa Trackhouse Layak Dipuji karena Bertaruh pada Ogura di MotoGP 2025

Menjelang Grand Prix Austria, diumumkan bahwa Ai Ogura akan memulai debutnya di MotoGP musim depan berkat Trackhouse, dan khususnya manajer tim Davide Brivio. Dengan perekrutan pembalap Jepang itu, Brivio tetap setia pada filosofi yang membuatnya menjadi kasus unik di antara para manajer tim yang berbeda di kejuaraan.

Ketika ia bertanggung jawab atas proyek MotoGP Suzuki, pria asal Italia ini memilih untuk 'memproduksi' barisan pembalap mudanya dalam diri Alex Rins dan Joan Mir. Dia menganggapnya sebagai investasi yang lebih aman daripada pergi ke pasar untuk mencari pembalap yang sudah terbukti, yang secara teoritis merupakan cara termudah dan biasanya paling mahal, yang tidak selalu membuahkan hasil yang diharapkan.

Langkah ini berhasil dengan baik bagi Suzuki. Merek Hamamatsu memenangkan gelar bersama Mir pada tahun 2020 bertepatan dengan perayaan 60 tahun sejarah balap Suzuki dan tepat dua dekade sejak mahkota terakhirnya pada tahun 2000, yang dimenangkan oleh Kenny Roberts Jr.

Sebelumnya, selama berada di Yamaha, bakat Brivio adalah kunci untuk mengalahkan Jorge Lorenzo, bahkan sebelum pembalap Spanyol tersebut, yang saat itu mengendarai motor 250 cc dengan nomor #48, memenangkan gelar juara dunia kelas perak pertamanya pada 2006.

Semua hal di atas merupakan arsip yang cukup luar biasa untuk menunjukkan bahwa setiap keputusan yang diambil oleh mantan eksekutif Alpine ini merupakan hasil dari analisis yang mendalam dan dengan alasan yang kuat di baliknya. Seandainya logika itu tidak meyakinkan siapa pun, Brivio sendiri berargumen untuk memilih anak muda MT Helmets, daripada yang lain - misalnya, Joe Roberts - yang mungkin lebih cocok dengan tim satelit Aprilia.

"Dengan Ai, kami memutuskan untuk pergi ke arah yang berbeda," jelas Brivio beberapa hari yang lalu, tak lama setelah pengumuman bergabungnya pembalap asal Tokyo tersebut dengan tujuan untuk 2025 dan 2026. "Kami melakukan studi berdasarkan performa yang kami pikir bisa ditawarkan oleh berbagai alternatif yang kami lihat.

"Kami menghargai apa yang dia lakukan di Moto2, ketangguhannya. Dia tidak pernah menyerah. Kami yakin dan kami pikir dia adalah pilihan yang tepat."

Ai Ogura telah menang dua kali pada Moto2 musim ini dan sekarang berada di posisi kedua klasemen

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ketika ditanya tentang Roberts, dan alasan mengapa satu-satunya tim Amerika Serikat di MotoGP tidak akan memiliki bintang dari negara asalnya, Brivio dengan jelas dan elegan memberikan jawabannya.

"Akan sangat menyenangkan memiliki pembalap Amerika di tim Amerika," ucapnya. "Joe masuk dalam daftar kami, tapi kami melakukan analisis lebih banyak dari sisi performa, dan kami sampai pada kesimpulan bahwa rute yang kami pilih lebih tepat. Kami akan tahu apakah kami melakukannya dengan benar atau tidak dalam beberapa tahun ke depan."

Dengan langkah ini, Brivio menyoroti beberapa elemen yang tidak boleh diabaikan. Pertama, ia telah meyakinkan pemilik tim Justin Marks untuk tidak terburu-buru mengontrak pembalap hanya karena alasan kewarganegaraan.

Kedua, dan yang tak kalah penting, mantan bos Suzuki ini telah berdiri teguh dengan para penguasa, yang tampaknya lebih tertarik dengan debut Roberts di kategori teratas daripada Marks sendiri, karena alasan komersial semata. Semua ini dilakukan Brivio dengan diplomatis dan tanpa meninggikan suara yang tidak ia miliki.

"Kami tahu bahwa Dorna akan senang jika kami memilih Joe," ujar pria asal Italia yang bulan lalu genap berusia 60 tahun dan telah menandatangani kontrak jangka panjang di Trackhouse, dengan dukungan penuh dari Aprilia.

"Tapi, keputusan ada di tangan kami. Bagaimanapun, saya pikir Dorna memiliki alasan untuk senang bahwa kami telah mengontrak Ogura, karena dengan cara ini kami akan memiliki perwakilan pertama dari Asia Talent Cup yang akan mencapai MotoGP."

Sebagai pembalap Amerika, Roberts yang merupakan pembalap Moto2 akan menjadi pilihan yang mudah ditebak untuk Trackhouse, tetapi Brivio membuat keputusannya berdasarkan faktor lain

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dengan kedatangan Ogura, tim yang berbasis di North Carolina ini telah membuat pernyataan niat. Sebuah manifesto yang berlawanan dengan Pramac, yang dalam beberapa hari ke depan akan mengumumkan Miguel Oliveira dan Jack Miller sebagai pembalapnya, dalam petualangan yang akan dimulai bersama Yamaha.

Sebagai pembalap AS, Roberts yang merupakan pembalap Moto2 akan menjadi pilihan yang mudah ditebak untuk Trackhouse, tetapi Brivio membuat keputusannya berdasarkan faktor lain

Kebetulan pembalap Australia itu, satu-satunya wakil negaranya di kejuaraan, tidak masuk dalam daftar pendek untuk salah satu dari empat M1 yang akan turun pada 2025. Namun, baik Pramac maupun Yamaha tampaknya tidak merasa perlu untuk membiarkan Miller tidak mendapatkan tempat di grid.

Fabio Quartararo, ujung tombak pabrikan yang berbasis di Iwata, selalu menjelaskan preferensinya untuk pembalap muda, baik Sergio Garcia atau Tony Arbolino, untuk posisi itu di tim Paolo Campinoti. Sadar akan arahnya, pembalap asal Prancis ini tampaknya sudah pasrah.

"Kami tidak punya waktu, kami harus berkembang sesegera mungkin, jadi pengalaman itu akan selalu kami terima," komentar sang juara MotoGP 2021 baru-baru ini, dalam sebuah pernyataan yang lebih bernada pasrah daripada bersemangat.

Jake Miller mencari peluang bertahan dengan mendekati Pramac

Foto oleh: KTM Images