Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Keputusan Mundur Diyakini Bikin Performa Tim Suzuki Memburuk

Seorang kru Tim Suzuki Ecstar tidak menampik bila keputusan mundur skuadnya pada akhir MotoGP 2022 nanti berdampak signifikan atas kinerja mereka.

Alex Rins, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Kabar bahwa Suzuki akan meninggalkan Kejuaraan Dunia MotoGP pada akhir musim 2022 nanti kali pertama muncul pada awal bulan Mei lalu. Menjelang pertengahan bulan, tepatnya 12 Mei, pabrikan asal Hamamatsu, Jepang, itu baru mengeluarkan pernyataan resmi mundur.

Entah kebetulan atau tidak, pada dua balapan setelah Suzuki resmi menyatakan mundur – GP Prancis (15 Mei) dan GP Italia (29 Mei) – baik Alex Rins maupun Joan Mir tidak pernah mampu menyelesaikan balapan.

Tentu tidak realistis bila mengklaim para pembalap Suzuki takkan kecelakaan jika tim mereka tetap bertahan di MotoGP. Namun, dari sisi peringkat klasemen Rins dan Mir bisa terlihat penurunan drastis keduanya.

Rins yang sempat berada di tiga besar, anjlok ke P6 setelah lomba di Le Mans dan Mugello. Sementara, juara dunia MotoGP 2020 Joan Mir yang sebelumnya stabil di P6, kini melorot ke posisi ke-10.

“Saya melihat ini sebuah konsekuensi dari keputusan (mundur Suzuki) itu. Itu sudah jelas karena separuh pikiran Anda akan fokus mencari pekerjaan untuk tahun depan. Fokus pekerjaan kini menjadi tidak sama,” ujar salah satu kru Tim Suzuki di GP Italia, seperti dikutip Speedweek.com.

Baca Juga:

Ketidakpastian masa depan anggota tim – termasuk pembalap – serta berkurangnya konsentrasi dan kenikmatan bekerja karena menanti waktu mundur dari MotoGP, membuat banyak spekulasi muncul di tubuh Tim Suzuki.

Para petinggi Suzuki di Hamamatsu juga terkesan tidak acuh. Tak ada kabar soal update, terkait teknis misalnya, yang dilakukan dalam dua balapan terakhir. Suzuki juga terkesan tidak peduli dengan Dorna Sports (promotor MotoGP) yang marah atau sponsor tim yang tak tahu harus bagaimana.

Jika menilik ke belakang, Suzuki memang seperti “terbiasa” memutuskan mundur dari kelas premier secara tiba-tiba.

Hampir empat dekade lalu, misalnya. Suzuki secara mendadak menarik diri dari kelas 500cc menjelang musim 1984 dimulai. Alhasil, Randy Mamola saat itu kelimpungan karena tidak memiliki tunggangan.

Di era MotoGP, bukan baru kali ini Suzuki “memberikan kejutan”. Pada akhir musim 2012, mereka juga memutuskan mundur. Namun, tidak ada yang menduga mereka akan kembali pada 2015.

Kini, pada MotoGP 2022, mereka lagi-lagi membuat keputusan serupa. Tidak ada yang tahu apa yang ada dalam pikiran ataupun agenda berikutnya dari para bos Suzuki di Jepang.  

Yang pasti, keputusan Suzuki meninggalkan MotoGP mulai musim depan, disayangkan banyak pihak. Maklum, Suzuki GSX-RR sudah membuat kemajuan besar. Suzuki mampu mengatasi problem tetapi tidak mengurangi kekuatan motor.

Melihat fenomena di atas, akan menarik melihat bakal seperti apa performa Suzuki mengingat masih ada 12 putaran ke depan dengan yang terdekat pada akhir pekan ini (3-5/6/2022) di MotoGP Catalunya, Barcelona, Spanyol.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP, berjalan gontai usai mengalami kecelakaan pada lomba GP Prancis.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP, berjalan gontai usai mengalami kecelakaan pada lomba GP Prancis.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ogah Balik ke Tech3, Miguel Oliveira Cari Opsi Selain KTM
Artikel berikutnya Duet Ducati Percaya Diri Hadapi MotoGP Catalunya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia