Kesulitan adaptasi, Syahrin latihan keras

Dibandingkan rekan setim sekaligus rookie Miguel Oliveira, El Pescao kesulitan menemukan rasa nyaman kala menggeber RC16. Terseok sejak tes pramusim, bahkan berlanjut saat akhir pekan balapan pembuka Qatar, yang mana ia harus puas finis paling buncit.

Kini, menjelang bergulirnya putaran kedua MotoGP di Termas de Rio Hondo, Syahrin berharap semuanya berjalan sesuai rencana. Enggan mematok target tinggi, ia memilih fokus untuk bekerja agar dapat mencetak hasil bagus, tentunya demi mendongkrak kepercayaan diri.

“Saya benar-benar menantikan balapan berikutnya di Argentina. Saya ingin meningkatkan diri saya secara keseluruhan, juga [ingin] lebih baik dengan motor dan belajar sebanyak yang saya bisa. Kita lihat apa yang bisa kita lakukan,” ujar sang pembalap Malaysia.

“Selama minggu-minggu terakhir ini setelah putaran pertama di Qatar, saya telah berlatih sangat keras agar siap menjadi lebih baik. Saya harap semuanya berjalan dengan baik,” imbuh pengguna nomor balap #55 tersebut.

Team Manager KTM Tech 3, Herve Poncharal, mengakui dan menyadari kesulitan Syahrin dalam beradaptasi. Walau musim lalu menorehkan raihan apik, yakni finis kesembilan, pria Prancis itu berharap pembalapnya bisa segera menemukan solusi.

“Argentina adalah Grand Prix kedua dari musim ini dan pada saat sama Grand Prix kedua bagi Red Bull KTM Tech 3. Putaran pembuka di Qatar sendiri berlangsung menarik,” tuturnya.

“[Qatar] balapan yang sulit untuk Hafizh. Saya berharap dia belajar cukup banyak dalam hal jarak tempuh Grand Prix dengan KTM RC16.

“Hafizh melakukan balapan kuat dan finis kesembilan [musim 2018], yang merupakan hasil bagus untuk seluruh tim Tech3. Kami selalu punya kenangan luar biasa, feeling hebat dan balapan menyenangkan di Termas de Rio Hondo.

“Yang pasti, kami bersemangat untuk balapan di Argentina. Sangat tidak sabar untuk melihat KTM kami di trek balap ini [Termas de Rio Hondo], bagaimana dua pembalap kami akan menghadapi sirkuit tanpa tes sebelumnya,” tutup Poncharal.

10