Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Keterbatasan Opsi Ban Bikin Valentino Rossi Keteteran

Pembalap Petronas SRT, Valentino Rossi, meraih hasil di luar harapan pada MotoGP Inggris. Menurutnya, pilihan ban yang salah ditambah kinerja motor yang buruk sebagai penyebab.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

The Doctor memulai lomba di Silverstone, Minggu (29/8/2021), dari urutan kedelapan. Pastinya, harapan pembalap veteran itu finis 8 besar untuk pertama kali musim 2021 melambung.

Sayangnya, Rossi mengalami degradasi performa setelah melewati lap kelima. Bannya kerap tergelincir yang membuatnya kesulitan menambah kecepatan. Akibatnya, rider 42 tahun itu terpaksa mengakhiri lomba pada posisi ke-18.

Juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut tentu saja kecewa karena gagal mempertahankan eksistensinya di zona poin. Apalagi sepanjang akhir pekan, YZR-M1 tampil kompetitif.

“Saya cukup kuat sepanjang akhir pekan, saya merasa feeling bagus dengan motor dan kecepatan motor bagus. Kami tahu bahwa berangkat dengan ban medium sulit sedangkan dengan ban keras, kami akan sedikit kelelahan,” tuturnya.

“Dengan temperatur rendah hari ini, saya harus berusaha keras menggunakan ban medium meski mengetahui bahwa kami akan punya masalah. Tapi, saya tidak menyangka masalah sebanyak ini.”

Berpegang dari patokan, trek yang dingin kurang cocok untuk ban keras. Oleh karena itu, Rossi menahan keinginannya turun dengan kompon itu.

“Sayangnya, hari ini tidak mungkin menggunakan ban keras. Temperatur tidak cukup tinggi untuk membenarkan pilihan ban paling keras. Itu tidak akan berhasil. Jadi medium adalah pilihan wajib untuk balapan,” ia mengungkapkan.

“Saya memulai dengan baik. Beberapa putaran pertama, saya berada di posisi yang saya pikirkan, antara tujuh dan sembilan. Tapi, setelah 5-6 putaran, performa ban menurun drastis dan di sisi kanan, sudah tidak ada grip.

Baca Juga:

"Sepertinya, saya membuat itu terbakar sehingga kehilangan kinerjanya. Setiap lap, saya kehilangan 1-2-3 detik. Saya mencoba mencapai garis finis tapi sulit.”

Pembalap yang ingin pensiun musim depan tersebut sangat menyesali kegagalannya. Pasalnya, sirkuit Inggris itu adalah salah satu favoritnya dan ada banyak penonton hadir di sana.

“Sungguh buruk. Saya ingin mencapai hasil bagus di sini, saya menyukai lintasan ini, dengan atmosfer besar dan sungguh indah melihat banyak penonton di sepanjang trek. Saya langsung klop dengan motor, saya ingin tiba di 10 besar tapi itu tak mungkin,” ujarnya.

Sambut Dovizioso

Jelang MotoGP Inggris, Rossi mendapat kabar bahwa Andrea Dovizioso bakal berbagi paddock dengannya. Ia menyambut gembira kehadiran kompatriotnya.

“Saya gembira punya Dovizioso di box, dia berpengalaman dan sangat cepat. Kami punya hubungan baik, bertarung sejak 2008 dan saya gembira dia kembali. Dia dapat memberikan banyak kepada Yamaha untuk meningkatkan motor,” katanya.

“Motor kami adalah ramah pada pembalap, itu juga motor bagus. Dia punya kelincahan dan dapat ditangani tapi masalah terbesar adalah mesin. Di trek lurus, kami sangat ketinggalan dibanding para pembalap top tapi bagaimana pun, ini adalah motor yang sangat kompetitif terutama dengan Fabio Quartararo.”

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sukses Cetak Sejarah untuk Aprilia, Aleix Espargaro Belum Puas
Artikel berikutnya Hasil di Silverstone Yakinkan Iker Lecuona soal Posisi pada 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia