Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ini Keunggulan Swingarm Karbon Aprilia RS-GP 2021

Aleix Espargaro mengungkapkan problem kestabilan Aprilia RS-GP di MotoGP diharapkan hilang musim ini.

Bike detail, Aprilia Racing Team Gresini

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tahun ini Aprilia akan memasuki musim ketujuh di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor, MotoGP. Pencinta Aprilia tentu ingin melihat hasil bagus pabrikan asal Noale, Italia, itu di MotoGP seperti yang pernah mereka torehkan di kelas 125 cc (kini Moto3) dan 250 cc (Moto2).

Aprilia merebut 10 gelar juara dunia pembalap kelas 125 cc (1992, 1994, 1997, 1998, 2000, 2002, 2006, 2007, 2009, 2011) dan sembilan 250 cc (1994, 1995, 1996, 1998, 1999, 2002, 2003, 2006, 2007).

Namun, di MotoGP yang diikuti sejak 2002-2004 (dengan motor RS Cube) dan dilanjutkan 2015 (RS-GP) hingga saat ini, Aprilia belum sekalipun mampu naik podium.

Bobot motor yang terlalu berat hingga performa mesin yang kurang diyakini menjadi penyebab buruknya hasil Aprilia di MotoGP. Kendati begitu, saat perkenalan tim untuk MotoGP 2021, awal bulan ini, Aprilia menegaskan akan berada di posisi atas musim ini.

Tanda-tanda tersebut sudah terlihat pada tes resmi di Qatar yang dimulai pada Sabtu (6/3/2021) pekan lalu. Waktu lap Aleix Espargaro mampu stabil menempatkannya di enam besar.

Baca Juga:

Salah satu komponen baru pada Aprilia RS-GP 2021 tunggangan Aleix Espargaro dan Lorenzo Savadori yang menarik perhatian adalah lengan ayun (siwngarm) berbahan karbon.

Espargaro menjelaskan, problem awal program pengembangan Aprilia RS-GP 2021 adalah para teknisi belum mampu menemukan desain sayap yang tepat pada fairing. Aprilia juga sempat berpikir swingarm karbon bisa memangkas bobot motor.

“Faktanya tidak seperti itu. Karena butuh lengan ayun yang kuat, kami tidak mampu mendapatkan berat ideal untuk motor. Akhirnya, dengan sedikit pekerjaan, kami mampu mendesain dan membuat swingarm karbon ini,” kata Aleix Espargaro.

Swingarm karbon yang didesain baru ini tidak hanya membuat RS-GP 2021 lebih stabil tetapi juga lebih kuat, beratnya juga sesuai. Kami masih di awal pengembangan dan mencoba mendapatkan pengalaman.”

Bila hasil tes di Qatar menjadi indikator untuk mengawali MotoGP 2021, itu bagus bagi Aprilia. Aleix Espargaro mampu finis di P1 dan P3 pada dua hari tes pertama di Losail.

Pada Rabu (10/3/2021) lalu, hari ketiga – atau hari pertama tes kedua – pembalap asal Spanyol, 31 tahun, itu memang hanya finis di P6. Namun, waktu lapnya hanya terpaut 0,788 detik dari pembalap skuad pabrikan Ducati Lenovo Team, Jack Miller (1:53,183 menit).

Pada hari keempat tes, Kamis (11/3/2021) malam atau Jumat dini hari WIB, Aleix Espargaro mampu finis di P5 dan cuma tertinggal 0,396 detik dari Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha MotoGP) yang menjadi pembalap tercepat.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sasis Baru Suzuki Bikin Rins Pusing
Artikel berikutnya Morbidelli Nilai Sirkuit Losail Hanya Cocok untuk Ducati

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia