Eks Bos Sepang Berbagi Kiat agar Penonton Tak Kapok ke Mandalika
Sirkuit Internasional Mandalika berhasil menyelenggarakan ajang balap bergengsi, World Superbike (WSBK) dan MotoGP. Mantan bos Sirkuit Sepang, Razlan Razali, punya saran agar trek baru itu tetap jadi magnet untuk penikmat balapan di Indonesia.
Trek yang terletak di Nusa Tenggara Barat itu mencuri perhatian setelah diresmikan. Selepas jadi tuan rumah laga penutup WSBK 2021, Mandalika masuk dalam kalender MotoGP 2022, tepatnya seri kedua serta tes pramusim.
Keluhan terhadap kondisi aspal muncul ketika para pembalap mengikuti tes pramusim. Permukaan kotor dan rusak di beberapa bagian karena trek tak pernah dipakai setelah WSBK plus ada pembangunan dalam venue dan sekitarnya.
Pengelola pun bergerak cepat melakukan pengaspalan ulang agar lintasan siap dipakai dalam lomba. Suara sumbang tetap ada meski berkurang drastis. Balapan pun berjalan dengan lancar meski sempat terganggu oleh hujan.
Razlan memaklumi kekurangan tersebut. Pasalnya, ia juga mengalami ketika awal gelaran MotoGP di Sepang.
“Kondisi trek seperti itu sangat normal di sirkuit baru. Bahkan, Sepang pada 1999, saat menggelar MotoGP pertama kali, kami juga mengalami masalah. Problem ini hanya terjadi di tahun pertama karena ini perdana, Mandalika gelar event besar seperti MotoGP. Jadi mereka akan belajar,” ia menjelaskan kepada Motorsport.com Indonesia.
“Gunakan tahun ini sebagai kurva pembelajaran agar meningkat musim berikutnya. Bahkan untuk kami, ketika menggelar MotoGP, saat saya memimpin Sepang, setiap tahun selalu ada tantangan. Tapi, setiap tahun selalu ada peningkatan pula.
“Satu hal penting adalah kita terus membaik dari segi lingkungan yang aman, untuk pembalap dan penonton.”
Pemimpin tim MotoGP, WithU RNF Racing, tersebut tak segan memuji keindahan dan keunikan Mandalika.
“Setiap sirkuit di dunia itu unik, tidak semua sirkuit sama, Doha, Philipp Island, Sepang, dan tentu saja Mandalika. Ini yang menarik dari kejuaraan. Ketika Anda pergi ke setiap sirkuit, itu punya karakteristik dan keunikan,” Razlan melanjutkan.
“Sekali lagi, Mandalika adalah sirkuit unik yang terletak di pulau seindah Lombok. Ini akan jadi platform besar Indonesia, untuk mempromosikan Indonesia. Ini sangat indah. Anda tidak bisa mendapat lebih baik dari ini.
“Saya membandingkan Mandalika dengan Philipp Island. Karena kita punya dua sirkuit di pulau dan dekat laut.
“Saya yakin Mandalika adalah salah satu destinasi motorsport yang terbaik, unik, eksotik. Jadi selamat untuk Indonesia, selamat untuk fan, akhirnya kalian bisa membawa lagi MotoGP setelah lebih dari 25 tahun. Saya pikir semua orang gembira.”
Pengelolaan Megaevent
Di luar permukaan aspal, masih ada banyak kekurangan di antaranya sedikitnya penonton pada Jumat (18/3/2022). Fasilitas transportasi yang tak sebanding dengan jumlah penonton saat balapan menjadi masalah tersendiri.
Berbagai problem yang timbul perlu dievaluasi dan dicari solusinya. Menurut pria Malaysia itu diperlukan pemimpin yang memahami seluk-beluk penyelenggaraan ajang akbar karena balapan juga menyangkut hiburan. Akan jadi nilai plus kalau dia menyukai olahraga otomotif.
Hal ini yang terjadi padanya. Razlan menggemari balapan dan ia juga merupakan manajer acara berpengalaman.
“Sejujurnya, saya tidak bisa berkomentar lebih banyak karena tidak tahu siapa yang ada di belakang sirkuit ini. Pastinya, Anda butuh seseorang yang merupakan manajer hebat, yang sangat memahami tentang seluk-beluk event itu, tidak perlu memahami banyak soal motorsport,” katanya.
“Pada akhirnya, ini sebuah ajang. Tapi, kalau ada seseorang yang mengetahui bagaimana mengelola event raksasa seperti konser, expo, tak masalah karena prinsipnya sama. Jadi Anda perlu mencari orang yang punya pengalaman bagus mengelola event besar di luar ruangan.
“Itu pada dasarnya tentang konser, expo dan motorsport. Jika pemimpin mengenal hal itu, maka ke depannya lebih mudah. Kalau dia punya minat besar pada olahraga motor, jauh lebih baik.
“Saya seorang manajer event sebelum terjun ke sirkuit. Ketika menyelenggarakan sebuah ajang sangat sulit. Anda harus detail dan mengerti yang dibutuhkan dalam menggelar acara. Pengalaman itu yang saya bawa ke Sirkuit Sepang selama 13 tahun.
“Jika diminta saran tentang seperti apa sosok yang harus dilihat adalah seseorang yang punya pengalaman luas dalam menggelar megaevent. Kami definisikan yang termasuk megaevent adalah F1, MotoGP, Olimpiade, Piala Dunia.”
Razlan Razali, RNF MotoGP Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Tak Kebal Kritik
Biaya transportasi dan akomodasi yang tinggi membuat timbul kekhawatiran kalau euforia yang terlihat pada medio Maret hanya sesaat. Apalagi kalau dibandingkan dengan balapan di Malaysia, yang konon bisa lebih murah.
Razlan berbagi kiat agar penikmat balap motor Tanah Air tidak kapok datang ke Mandalika untuk ke depannya. Jumlah penduduk yang besar adalah aset.
Promotor tidak boleh kebal kritik dan harus terus berbenah dari sisi layanan serta fasilitan. Bagaimana pun, perlu diingat bahwa kepuasan penonton adalah yang utama.
“Sekarang saya lihat, Anda punya dukungan kuat dari presiden. Indonesia telah menandatangani MotoGP hingga 10 tahun,” ucap Razlan.
“Di saat yang sama, Anda harus terus berkembang. Jika penonton yang datang kemari tidak gembira, saya pikir itu bukannya kurang puas dengan balapannya. Biasanya kalau ada ketidakpuasan dari sisi pelayanan. Itu kenapa Anda harus meningkat sepanjang tahun.
“Itu terjadi pada kami yang mulai menggelar MotoGP pada 1999. Setiap tahun, penonton lebih 150 ribu selama 3 hari. Setiap tahun pula, kami selalu menerima keluhan, seperti toilet kotor, makanan tidak enak.”
Magnet Local Hero
Selain itu, adanya wakil Indonesia di ajang grand prix bisa meningkatkan animo penonton hadir langsung memberi dukungan.
“Menurut pandangan saya, Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia. Saya pikir rasa ingin tahu ini tidak hanya berlangsung setahun atau dua tahun, tapi bertahun-tahun. Tapi, juga penting punya pembalap Indonesia dalam kejuaraan,” ia mengungkapkan.
“Anda sudah punya Mario Suryo Aji di Moto3. Anda harus punya keseimbangan terkait rasa ingin tahu orang terhadap MotoGP, tapi juga mereka datang kemari untuk mendukung pembalap negara ini.
“Di saat yang sama, Anda harus mulai program pengembangan seiring dengan penyelenggaraan MotoGP. Pengembangan harus dimulai dari anak-anak. Tujuannya mereka berlaga di Asia Talent Cup dan akhirnya ke Moto3, ada lebih banyak pembalap Indonesia. Bukan hanya satu.
“Bagi kami, 2019-2021, kami juga bergantung dengan satu pembalap. Tak masalah dia ada di belakang, Mereka datang untuk mendukung local hero.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.