Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kolaborasi Selesai Prematur, Lorenzo Merasa Diremehkan Yamaha

Jorge Lorenzo tampak tak habis pikir dengan keputusan Yamaha menunjuk Cal Crutchlow untuk menggantikannya sebagai test rider (pembalap penguji) mulai musim 2021.

Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing

Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing

Dorna Sports

Juara dunia MotoGP tiga kali itu merasa Yamaha meremehkannya. Lorenzo terkejut pabrikan Jepang tersebut mengakhiri kolaborasi yang belum juga berusia satu tahun.

Pada Januari 2020, Yamaha merekrutnya sebagai test rider. Namun mereka tak puas dengan kontribusi Lorenzo dan mendatangkan Crutchlow yang habis kontrak di Honda.

Lorenzo pun menjelaskan mengapa dirinya tidak bisa menjalankan perannya secara maksimal. Sejak jadi pembalap penguji Yamaha, rider Spanyol itu hanya dua kali melakukan tes.

Baca Juga:

Pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia pada Februari 2020. Kemudian pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia sehingga membuat program tes yang telah disusun berantakan.

Lorenzo baru kembali melakukan pengujian di Sirkuit Algarve, Portugal pada Oktober lalu. Dan yang membuat situasi tambah sulit, ia selalu melakukan tes dengan YZR-M1 spek 2019.

"Saya sangat terkejut. Saya pikir mereka (Yamaha) tidak tahu bagaimana cara mengestimasi nilai-nilai yang bisa saya berikan," ujar Lorenzo seperti dikutip Motorsport.com.

"Sangat sulit membantu tim berkembang ketika Anda cuma mendapatkan motor 2019. Penguji seharusnya dapat spek terbaru. Anda tidak bisa menilai pekerjaan yang belum dilakukan."

Pembalap Jorge Lorenzo ketika menjalani perannya sebagai test rider Yamaha di Sirkuit Algarve, Portugal.

Pembalap Jorge Lorenzo ketika menjalani perannya sebagai test rider Yamaha di Sirkuit Algarve, Portugal.

Foto oleh: MotoGP

"Dua tes sepanjang musim lalu dilakukan buru-buru, dengan motor lama dan tak ada yang bisa dicoba. Tentu itu tidak bisa disebut sebagai tes," kata X-Fuera lagi.

Lorenzo menambahkan, dari sudut pandangnya, mengatakan bahwa sang rider bukan penguji yang baik sama seperti meyakini jika bentuk bumi itu kotak, bukan bulat.

Padahal X-Fuera sukses dua kali menjadi juara dunia MotoGP bersama Yamaha, yakni pada musim 2010 dan 2012. Menurut Lorenzo, seharusnya, mereka tahu kapasitasnya.  

"Para mekanik dan pembalap yang pernah bersama saya, baik di Yamaha dan Ducati, tahu soal kemampuan saya mengembangkan dan membuat motor selalu lebih cepat," ucap Lorenzo.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Juara MotoGP eSport Sebut Musim 2020 Jadi Musim yang Sulit
Artikel berikutnya Sukses Suzuki di MotoGP Ikut Dirayakan Torino

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia