Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Komisi Grand Prix Ubah Aturan Bendera dan Teknis

Komisi Grand Prix mengubah beberapa aturan terkait pelaksanaan balap serta teknis untuk seluruh kelas di Kejuaraan Dunia Balap Motor.

Rain flag

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pertemuan penting yang dilakukan Komisi Grand Prix di Lusail, 4 Maret lalu, atau di sela-sela gelaran seri pertama Kejuaraan Dunia Balap Motor 2022, GP Qatar, membuahkan sejumlah keputusan terkait aturan dalam pelaksanaan balapan serta teknis.

Komisi Grand Prix sendiri terdiri dari Carmelo Ezpeleta (Ketua Dorna Sports), Paul Duparc (wakil FIM), Herve Poncharal (Presiden IRTA, Asosiasi Tim-tim Balap), dan Biense Bierma (Sekjen MSMA, Asosiasi Pabrikan).

Dalam pertemuan itu juga hadir Jorge Viegas (Presiden FIM), Carlos Ezpeleta (Chief Sporting Officer Dorna), Mike Trimby (dari IRTA, selaku sekretaris pertemuan), dan Corrado Cecchinelli (Direktur Teknologi MotoGP).

Setelah mendapatkan banyak masukan dari para pembalap dan untuk memperbaiki situasi balapan karena bendera-bendera dan panel lampu yang masih dirasa kurang, maka Komisi Grand Prix pun melakukan perubahan arti pada sejumlah bendera.

Panel bendera digital saat muncul dalam sebuah balapan MotoGP.

Panel bendera digital saat muncul dalam sebuah balapan MotoGP.

Foto oleh: MotoGP

Bendera setrip kuning dan merah akan menunjukkan bila lintasan terganggu dengan sejumlah benda atau alasan lain selain hujan (tumpahan oli, gravel, rumput, atau serpihan lain). Bendera ini harus dikibaskan di pos marshal bendera.

Sementara, bendera putih dengan diagonal merah menandakan bila hujan turun di area tersebut. Termasuk hujan yang bisa memengaruhi kondisi trek. Seperti bendera setrip kuning-merah, bendera putih diagonal merah ini juga harus dikibaskan di pos marshal bendera.  

Dengan persetujuan FIM, demi menjaga konsistensi, arti kedua bendera ini juga akan dipakai di seri-seri di bawah FIM dan berbagai kejuaraan nasional balap motor.

Regulasi Teknis Moto2 dan Moto3

Selain regulasi sport, Komisi Grand Prix juga membenahi dua aturan teknis untuk kelas Moto2 dan Moto3.

Karena tidak mungkin menentukan pemasok dan spesifikasi ban balap yang dipakai untuk berlatih balapan dengan spesifikasi mesin non-GP, maka diputuskan bila tim-tim kini bisa memakai ban yang tidak terpakai pada akhir pekan lomba.

Jadi, ban yang tidak terpakai kini tidak lagi dikembalikan kepada Dunlop – pemasok tunggal ban di Moto2 dan Moto3 – setelah event berakhir. Sebagai konsekuensinya, tim nantinya hanya akan mendapatkan ban yang benar-benar baru untuk akhir pekan balapan.

Ban yang sudah dialokasikan untuk balapan sebelumnya, tidak boleh lagi dipakai. Aturan ini akan segera diberlakukan untuk kategori Moto2 dan Moto3.

ECU Baru Moto3 Mulai 2023

Untuk menghindari insiden fatal, ECU motor-motor Moto3 nantinya akan dilengkapi sistem peringatan otomatis agar pembalap bisa melakukan antisipasi dengan cepat saat kecelakaan terjadi.

Salah satu modifikasi pada sistem elektronik motor Moto3 nanti adalah menyatukan DellOrto 6-axis IMU dan modul power BC-OUT_RL-300 dari 2D.

Modifikasi sistem dan perlengkapan eletronik pada motor Moto3 ini memang baru akan diberlakukan pada 2023. Namun begitu, pengembanga teknologinya akan dilakukan mengacu situasi balapan pada musim 2022 ini.

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marc Marquez Mulai Waspadai Pembalap KTM
Artikel berikutnya Pengaspalan Ulang Mandalika Tuntas, Logistik Mulai Berdatangan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia