Komisi Keselamatan MotoGP Tanggapi Kritikan soal Trek Basah Assen
Seruan keras dari para pembalap MotoGP perihal tak adanya bendera merah saat sesi FP1 menuai respons dari Komisi Keselamatan. Seperti apa pernyataannya?
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Sejumlah nama-nama top menilai bahwa latihan bebas pertama Grand Prix Belanda, Jumat (24/6/2022) kemarin, seharusnya dihentikan dengan kibaran red flag. Para pilot menyoroti genangan air yang berbahaya di TT Circuit Assen.
Meski tidak terjadi insiden kecelakaan besar, dua pembalap kelas premier sempat keluar lintasan lantaran kondisi trek sangat menyulitkan. Belum lagi sebagian rider mengalami aquaplaning di beberapa titik.
“(Sirkuit) tidak dapat dilintasi, ini melebihi batas bagi saya. Awal FP1 tidak bisa dilalui, saya bahkan tidak bisa melihat lampu di belakang pembalap,” ucap Miguel Oliveira.
“Pastinya sulit melaju sendirian dengan aquaplaning, dan untuk balapan itu sudah pasti tidak mungkin. Yang pasti ini melebihi batas.”
Pernyataan senada dilontarkan Aleix Espargaro. Pilot Aprilia Racing menganggap bendera merah perlu dikibarkan dalam FP1, setidaknya selama 15 emnit.
“Saya mengalami aquaplaning di empat bagian trek. Saya berhenti di garasi karena saya tidak ingin kecelakaan. Di trek lurus saya (mengalami) aquaplaning, (Tikungan) 8/9 banyak aquaplaning, dan bagian akhir sirkuit.”
Akan tetapi, tak semua rider sepakat tentang apakah perlu red flag dikibarkan saat FP1. Jack Miller mengatakan, siapa pun yang merasa tidak nyaman berkendara dalam basah seharusnya tetap berada di garasi.
“Anda tidak bisa menghindari aquaplaning. Anda tidak bisa berbuat banyak ketika itu terjadi. Tapi sisanya bagus, cengkeraman jauh lebih baik dibandingkan dulu di sini dalam kondisi basah,” tutur pilot Ducati itu.
“Maksud saya, pada akhirnya setiap orang memiliki akal sehatnya masing-masing. Jika Anda ingin keluar dan berkendara, keluarlah dan berkendara. Jika tidak, duduklah di dalam garasi.”
Pembalap RNF Racing, Andrea Dovizioso, ketika melaju di depan pembalap Mooney VR46 Racing Team, Luca Marini, dalam sesi FP1 di MotoGP Belanda 2022
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Sabtu jelang FP3 kelas MotoGP, Komisi Keselamatan merilis penyataan. Secara garis besar ditekankan bahwa pihaknya mendiskusikan kondisi trek basah yang terjadi pada sesi FP1.
Adapun, soal mengapa tak mengibarkan bendera merah lantaran merupakan keputusan bersama dari para pembalap yang hadir dalam pertemuan rutin dalam Komisi Keselamatan.
“Kondisi di FP1 dibahas di Komisi Keselamatan,” bunyi statement.
“Itu adalah konsensus dari Komisi Keselamatan bahwa pembalap memilih apakah akan berkendara atau tidak dalam sesi FP dalam kondisi marjinal. Komentar pembalap tentang kondisi trek dimaksudkan, dan dihargai sebagai, informasi penting jika kondisi serupa ditemukan dalam balapan.
“Kondisi di FP1 masih bisa dilintasi, ditunjukkan oleh sejumlah pembalap yang meningkatkan waktu lap selama sesi berlangsung.
“Diskusi di Komisi Keselamatan mengenai kondisi, dan umpan balik dari pembalap, sangat penting bagi Race Direction untuk menginformasikan keputusan di masa depan.
“Ini (juga) sangat penting untuk sesi-sesi seperti balapan, ketika bukan merupakan kebijaksanaan pembalap saat mereka keluar dari pit lane.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments