Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kontrak MotoGP di Atas Serbet yang Melibatkan Casey Stoner

Kenekatan Ducati membajak Casey Stoner, meskipun ia masih terikat dengan LCR menimbulkan dua dampak. Tanda tangan dadakan yang mengantar pemuda Australia ke tampuk juara MotoGP tapi meninggalkan penyesalan untuk tim satelit.

Casey Stoner and Carlos Checa

Foto oleh: Team LCR

Stoner muda mencapai kelas utama dan berdiri sejajar dengan Dani Pedrosa di grid. Pembalap Australia itu kerap menjadi latar belakang dan tidak sesukses Pedrosa.

Pembalap Spanyol melakukan debut langsung dengan tim resmi Honda, Stoner melakukannya dengan skuad satelit LCR. Meski begitu, ia bisa menyingkirkan berbagai rintangan sehingga dapat menerobos ke posisi lebih baik.

Dia finis kedua pada balapan yang ketiga, dan akhirnya mengukuhkan dirinya sebagai langganan lima tercepat. Terlalu sering jatuh (karakteristik yang akan tetap konstan sepanjang karier olahraganya) yang akhirnya membuat Stoner harus puas bertengger di peringkat kedelapan.

Pencapaiannya cukup menarik perhatian Ducati, yang saat itu belum sekuat sekarang. Meski masih ada sisa kontrak satu tahun dengan tim Lucio Cecchinello, tim Borgo Panigale memberanikan diri menghubunginya.

Oscar Haro, direktur olahraga LCR pada saat itu, mengungkapkan dalam program Nico Abad bagaimana negosiasi itu berkembang.

Baca Juga:

"Pada tahun 2006, kami memiliki Stoner. Livio Suppo, yang merupakan manajer (tim pabrikan) Ducati, mendatangi kami dan mengatakan, 'Kami telah memberikan penawaran kepada Stoner karena kami yakin ia bisa menjadi juara bersama Ducati pada tahun 2007’,” ia mengenang.

"Lucio Cecchinello menjelaskan kepadanya bahwa kami memiliki kontrak dua tahun dengan Casey. Kami bukan tim resmi, dan Lucio berpikir bahwa jika Casey menandatangani kontrak dengan Ducati, ia akan melepasnya. Ia menelepon saya dan menjelaskan situasinya, dan fakta bahwa kami akan membutuhkan seorang pembalap.”

Haro kemudian teringat pada seorang pilot Spanyol yang menghabiskan peluru terakhirnya di kelas utama: Carlos Checa. Rider tersebut membela  Tech3, dengan motor satelit Yamaha YZR-M1 yang ditopang ban Dunlop.

Saat itu, pertarungan sengit terjadi antara produsen ban, di mana Michelin dan Bridgestone berjuang untuk memantapkan diri sebagai referensi. Dunlop, pada bagiannya, tidak pernah menjadi ancaman bagi dua produsen ban tersebut.

"Dunlop tidak bekerja dengan baik, dan (Checa) mengalami banyak kesulitan," ucap Haro. "Jadi saya menghubunginya. Ia sedang berada di hotelnya dan ketika saya memberi tahu dia tentang sebuah tawaran, ia menyuruh saya untuk segera datang.

Casey Stoner

Casey Stoner

"Saya tiba di hotel di Portimao dan dia pergi ke kantin. Saya menawarkan sepeda motor kepadanya. Dia bertanya kepada saya apakah itu Honda-Michelin, yang merupakan yang terbaik. Saya meyakinkannya bahwa itu benar dan dia menyuruh saya untuk mencatatnya.

"Dia bahkan tidak berbicara kepada saya tentang gajinya. Seorang pria yang hebat, seorang pilot. Dan kami menandatangani kontrak di atas serbet di bar," tambah Oscar Haro sambil tertawa. "Saya menulis 'Honda-Michelin', semua itu, saya mengambil fotonya dan menelepon Lucio untuk memberitahunya. Dia memvalidasinya dan kami menandatanganinya."

Penandatanganan dadakan itu tidak membuahkan hasil, dan Checa harus puas dengan posisi ke-14 dalam klasifikasi umum (hanya satu posisi lebih baik dari musim sebelumnya bersama Yamaha).

Alasannya? Perubahan regulasi pada kapasitas mesin, yang berubah dari 1000cc menjadi 800cc. "Kami mengalami nasib buruk, dan Honda tidak bekerja dengan baik. Itu adalah tahun yang buruk bagi Checa," keluh Oscar.

Itu adalah musim terakhir pembalap Spanyol itu di MotoGP, yang kemudian menjadi awal kariernya di WorldSBK, di mana ia meraih gelar juara dunia. Namun, penandatanganan kontrak dengan LCR memfasilitasi kedatangan Casey Stoner ke Ducati, yang dengannya ia berhasil memenangi gelar juara di tahun debutnya.

Carlos Checa

Carlos Checa

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Luca Marmorini Tawarkan Perspektif Baru pada Yamaha
Artikel berikutnya Elektronik MotoGP Terbaru Tak Dimiliki Seluruh Tim Awal Musim Ini

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia