Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Krisis Pembalap Berusia 30 Tahun di MotoGP

Dalam beberapa tahun terakhir, pembalap dengan usia 30 tahun ke atas semakin sulit memenangi balapan di Kejuaraan Dunia MotoGP.

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tidak banyak yang menyadari jika dalam beberapa tahun terakhir, tidak banyak pembalap berusia 30 tahun atau lebih yang mampu memenangi balapan di Kejuaraan Dunia MotoGP.

Andrea Dovizioso menjadi pembalap dengan usia 30 tahun atau lebih yang mampu memenangi balapan MotoGP. Itu terjadi setelah pembalap asal Italia tersebut naik podium utama MotoGP Austria pada 16 Agustus 2020 lalu dalam usia 34 tahun (kini ia 35 tahun).

Setelah itu, dalam 19 balapan berikutnya sampai lomba kesembilan MotoGP 2021 ini, tidak ada pembalap dengan usia 30 tahun atau lebih yang berhasil memenangi balapan.

Dalam rentang waktu tersebut, pembalap tertua kedua yang mampu memenangi balapan MotoGP adalah Danilo Petrucci. Tahun lalu, saat menjadi rekan setim Dovizioso di Ducati, Petrucci mampu menguasai MotoGP Prancis 2020 saat berusia 29 tahun.

Cepatnya para pembalap muda berkembang di kelas-kelas di bawah MotoGP, Moto2 dan Moto3, menjadi salah satu penyebab mengapa mereka mampu cepat naik ke kategori premier. Proses adaptasi para pembalap muda ini juga luar biasa cepat.

Andrea Dovizioso, Ducati Team, berduel dengan Joan Mir, Team Suzuki MotoGP pada lomba MotoGP Austria 2020.

Andrea Dovizioso, Ducati Team, berduel dengan Joan Mir, Team Suzuki MotoGP pada lomba MotoGP Austria 2020.

Foto oleh: MotoGP

Saat menjuarai MotoGP 2020 lalu, Joan Mir (Suzuki Ecstar) baru genap 23 tahun. Ia lahir pada 1 September 1997, sementara balapan terakhir tahun lalu digelar 22 November 2020. Yang mencengangkan, Mir baru debut di MotoGP pada 2019.

Tahun ini, hal serupa sepertinya bakal terulang tahun ini. Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) yang debut di MotoGP pada 2019 sudah berhasil memenangi tujuh balapan kelas utama.

Empat kemenangan yang sudah direbutnya dari sembilan balapan yang sudah digelar tahun ini, mengantar pembalap asal Prancis, 22 tahun, tersebut memuncaki klasemen sementara MotoGP 2021.  

Dengan berhasil turun di MotoGP, seorang pembalap berarti harus siap menghadapi para pembalap terbaik di dunia. Jadi, saat para pembalap muda dari Moto2 mulai menyerbu naik kelas, para pembalap lawas di MotoGP benar-benar harus siap.

“Kedatangan para pembalap muda bisa memotiasi kami untuk berlomba lebih baik,” demikian ungkap para pembalap senior MotoGP. Awalnya, mungkin benar. Para pembalap senior unggul pengalaman.

Tetapi, fakta beberapa tahun terakhir tidak bisa dipungkiri. Motivasi tinggi dan kecepatan beradaptasi para pembalap muda membuat MotoGP kini sudah menghadapi perubahan generasi yang sangat memengaruhi bagi para veteran.

Danilo Petrucci, KTM Tech3, berada di depan Pol Espargaro, Repsol Honda, pada sesi FP4 MotoGP Jerman.

Danilo Petrucci, KTM Tech3, berada di depan Pol Espargaro, Repsol Honda, pada sesi FP4 MotoGP Jerman.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Dalam dua tahun terakhir, sejumlah pembalap dengan usia 30 tahun atau lebih, sudah memutuskan mundur, Pada akhir musim 2019, Jorge Lorenzo – juara dunia kelas 250cc 2006 dan 2007 serta MotoGP 2010, 2012, 2015 – mundur dalam usia 32 tahun.

Tahun lalu, giliran Cal Crutchlow dan Andrea Dovizioso yang mundur dalam usia masing-masing 35 tahun dan 34 tahun saat itu.

Musim ini, dari 22 pembalap di grid MotoGP, usia rata-rata rider adalah 26 tahun dan 8 bulan. Lima pembalap: Valentino Rossi (42), Aleix Espargaro (31), Danilo Petrucci (30), Pol Espargaro (30), dan Johann Zarco (31), tidak masuk kategori tersebut.

Melihat situasi saat ini, sepertinya hanya Zarco yang berpeluang merebut kemenangan dalam usia 30 tahun atau lebih. Pembalap Tim Pramac Racing itu kini berada di peringkat kedua klasemen dengan empat kali finis di P2.

Baca Juga:

Ducati Desmosedici GP21 andalannya juga mumpuni. Ducati pun pasti mendukung pembalap asal Prancis itu karena peringkatnya saat ini yang terbaik di antara para pengguna Desmosedici GP.  

Namun begitu, langkah juara dunia Moto2 dua kali itu (2015, 2016) untuk merebut kampiun MotoGP 2021 tidak akan mudah. Selain harus menghadapi para pembalap muda, Zarco juga harus melawan duet tim pabrikan Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia dan Jack Miller.

Miller sudah mengantongi dua kemenangan di MotoGP musim ini. Pembalap Australia tersebut pun menjadi salah satu dari lima pembalap berbeda yang sudah memenangi lomba MotoGP 2021.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Carlo Merlini Ungkap Tantangan Gresini dalam Proyek MotoGP 2022
Artikel berikutnya Albesiano Merasa Dovizioso Bantu Pengembangan Aprilia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia