Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Kronologi Perpisahan Pahit Maverick Vinales dan Yamaha

Jumat (20/8/2021), Yamaha resmi mengonfirmasi telah berpisah dengan Maverick Vinales dalam waktu segera, mengakhiri hubungan rumit kedua pihak dalam sejarah MotoGP.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: MotoGP

Top Gun mulai gabung bersama Yamaha pada 2017, usai menghabiskan dua musim sebelumnya sebagai pembalap Suzuki, yang mana dia berhasil mencetak kemenangan perdana di Silverstone 2016.

Direkrut untuk mengisi posisi Jorge Lorenzo yang hengkang ke Ducati, serta aset masa depan pabrikan garpu tala setelah Valentino Rossi pensiun, nyatanya perjalanan karier Vinales berakhir pahit.

Berikut adalah kronologi bagaimana hubungan antara Vinales dengan Yamaha berkembang dan memburuk dari 2016 hingga 2021:

Maverick Vinales dan Valentino Rossi di MotoGP Inggris 2016.

Maverick Vinales dan Valentino Rossi di MotoGP Inggris 2016.

Foto oleh: Kevin Wood

19 Mei 2016 - Vinales Resmi Gabung Yamaha

“Dengan senang hati Yamaha mengumumkan penandatanganan Maverick Vinales,” bunyi pernyataan resmi pabrikan garpu tala saat itu.

Jelang Grand Prix Italia 2016, Yamaha mengumumkan telah mengikat kontrak dengan Vinales selama dua musim mulai 2017.

Lorenzo sudah mencapai kesepakatan di Ducati, dan Vinales sudah dirumorkan bakal memperkuat Yamaha, meski #12 sempat bimbang memilih antara pindah ke skuad Iwata atau tetap bersama Suzuki.

Diboyong oleh Suzuki ke MotoGP 2015, Vinales merupakan komoditas panas di paddock. Sebelum hijrah ke Yamaha, Spaniard berhasil mengemas podium perdana di Le Mans.

“Akhirnya saya memutuskan untuk pindah, pergi ke pabrikan Yamaha dan menurut saya itu adalah bagian yang sangat penting dari karier saya karena saya akan banyak tumbuh,” ucapnya saat itu.

“Saya sangat berterima kasih kepada Suzuki karena mereka sangat mempercayai saya dan mencoba memberi saya motor terbaik yang mereka bisa. Mereka telah melakukan pekerjaan yang hebat.”

Maverick Vinales at the 2016 Valencia MotoGP test

Maverick Vinales at the 2016 Valencia MotoGP test

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

16 November 2016 - Vinales Puncaki Tes Resmi sebagai Pembalap Yamaha

Tes MotoGP di Valencia pada akhir 2016 adalah kesempatan pertama dunia untuk melihat Maverick Vinales berseragam Yamaha.

Kendati bukan rookie, Vinales tetap sangat terkesan usai tercepat dalam tes dua hari dengan M1 miliknya. Dia unggul 0,196 detik atas juara dunia bertahan, Marc Marquez.

Menguasai tes kemudian menjadi langganan bagi Vinales. Sampai-sampai ada yang menjulukinya dengan “The King of Testing.”

Setelah memenangi Silverstone 2016, Vinales memuncaki tes MotoGP di Valencia, yang makin membuktikan keputusan Yamaha untuk mengontraknya.

Maverick Vinales at the 2017 Qatar MotoGP

Maverick Vinales at the 2017 Qatar MotoGP

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

16 Maret 2017 - Vinales Menang Balapan Debut di Qatar

“Saya merasa kuat seperti yang ditunjukkan oleh hasil,” ucapnya.

Pada akhir pekan yang diganggu cuaca buruk, kualifikasi sampai harus dibatalkan lantaran di beberapa titik Sirkuit Losail kebanjiran, Vinales berhasil mengatasi situasi dengan baik.

Top Gun memuncaki sesi latihan bebas, dilanjutkan dengan merebut pole position, dan lalu berhasil merebut podium tertinggi usai bertarung sengit melawan Andrea Dovizioso dan rekan setim Valentino Rossi.

Vinales kemudian menambah jumlah kemenangannya di Argentina, juga kembali mengalahkan Rossi di Le Mans. Tiga podium tertinggi dalam lima balapan pertama menempatkan namanya jadi penantang titel.

Namun, mimpinya untuk merengkuh gelar juara gagal terwujud. Performa M1 tak konsisten selepas pertengahan musim 2017. Hasilnya, Vinales hanya mampu mengoleksi empat podium.

Tidak hanya itu saja, Yamaha bahkan kembali ke M1 spek 2016 untuk digunakan Vinales dan Rossi pada putaran pemungkas di MotoGP Valencia. Top Gun menutup kejuaraan pada peringkat ketiga klasemen akhir.

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

24 Januari 2018 - Vinales Perpanjang Kontrak Baru dengan Yamaha

“Saya merasa sangat baik di dalam tim,” tuturnya.

Meski musim debutnya di Yamaha berubah menjadi mimpi buruk karena M1 2017 terbukti tidak konsisten, situasi di dalam garasi Vinales kondusif jelang bergulirnya MotoGP 2018.

Hubungan antara kedua pihak tampak begitu baik sehingga Vinales menandatangani kontrak baru berdurasi dua tahun, yang mencakup 2019 dan 2020, sebelum tes pramusim 2018 dimulai.

“Saya terutama merasakan keinginan untuk menang, yang merupakan sesuatu yang saya identifikasi dan sesuatu yang saya inginkan,” kata Vinales usai menandatangani kontrak barunya.

“Kami membuat kompromi yang baik dan bagi kami berdua itu akan menjadi spesial.

“Jadi, terima kasih kepada Yamaha karena mereka telah membuat impian saya menjadi kenyataan. Mari kita lihat apakah musim ini kami bisa melakukannya lagi.”

Akan tetapi, musim 2018 rupanya justru lebih menyulitkan Vinales.

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

16 Oktober 2018 - Hubungan Vinales dan Yamaha Mulai Retak

Dari sembilan balapan pertama, Vinales hanya mencetak tiga podium. Sebaliknya pembalap Tech3, Johann Zarco, mampu mengungguli duo pabrikan garpu tala, meski berlomba memakai M1 spek 2016.

Vinales coba beradaptasi dengan mengikuti gaya balap Zarco. Spaniard bahkan mengetes posisi kursi baru di Catalunya. Tetapi dia tak menemukan hasil dalam set-up yang digunakannya.

Yamaha mencapai titik nadir ketika skuad Iwata secara publik meminta maaf kepada kedua pembalapnya. Jika Rossi dapat finis keenam, sedangkan Vinales melorot ke posisi ke-12.

Di dalam garasi Vinales, hubungannya dengan crew chief Ramon Forcada memburuk, yang mencapai puncaknya pada MotoGP Thailand. Dia meminta manajemen Yamaha untuk segera menangani problem tersebut.

“Kami harus bersabar dan berharap Yamaha akan kompetitif lagi,” kata Vinales kepada Sky Sport Italy.

“Saya memiliki kontrak dua tahun lagi, dan saya harus memiliki kepercayaan. Baik kepada (Managing Director) Lin (Jarvis) maupun (Team Manager Massimo) Meregalli yang telah mengelola situasi saat ini dengan cara terbaik.

“Bagi saya, saya merasa sedikit dilupakan. Penting untuk merasa kami adalah tim, dan itu adalah sesuatu yang saya lewatkan. Saya berharap saya telah menerima dukungan di beberapa titik, (maka) itu akan baik-baik saja.

“Sangat penting untuk memberikan dukungan tidak hanya ketika semuanya berjalan dengan baik, tetapi juga ketika mereka salah untuk membuat Anda merasa sedikit lebih baik.”

Vinales lalu berhasil memenangi balapan di Phillip Island, mengantarkannya duduk pada peringkat keempat klasemen akhir. Musim 2019, dia bereuni kembali dengan Esteban Garcia, crew chief yang berjasa di balik gelar juara Moto3 2013.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

28 Januari 2020 - Vinales Perbarui Kontrak Dua Tahun

“Tidak ada alasan untuk tidak bertahan dengan Yamaha,” ucapnya.

Setelah kesulitan sepanjang 2019, performa Vinales meningkat pada 2020. Dia berhasil keluar sebagai pemenang lomba di Assen dan Sepang.

Top Gun sebenarnya berpeluang menambah jumlah kemenangan saat menyambangi Phillip Island. Namun, dalam pertarungan ketat melawan Marc Marquez, sang rider jatuh pada lap terakhir.

Selama libur musim dingin, Vinales didekati oleh Ducati untuk bergabung pada MotoGP 2021. Akan tetapi, #12 memilih bertahan dengan Yamaha.

Dia mengungkapkan, dirinya sama sekali tak menduga bahwa Yamaha bakal menawarinya kontark baru berdurasi dua tahun.

“Saya kira, saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Yamaha Jepang,” ucap  Vinales di Assen pada Juni.

“Menurut saya, mereka hebat, dengan presiden, orang-orang dalam semua hal ini. Mereka menaruh banyak antusiasme dan keberanian (ke dalam diri saya). Ketika mereka mempertahankan saya pada 2020, saya seperti, ‘Apa?', karena saya tidak bisa memberikan yang maksimal. Saya memberi tahu tim bahwa saya tidak menyerah dan saya tidak tahu mengapa tidak bisa (mencetak hasil maksimal).

“Dan mereka mengontrak saya lagi untuk dua tahun lagi, dan untuk titik di mana saya sekarang, saya tidak mengerti kenapa.”

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

22 November 2020 – Vinales Makin Frustrasi

“Ini benar-benar bencana, musim terburuk dalam karir saya,” tuturnya.

Terlepas dari fakta bahwa Vinales masih dapat mencatatkan kemenangan pada 2020, yang terkena dampak pandemi Covid-19, tahun lalu adalah bencana total bagi Yamaha.

Saat tes pramusim, Yamaha memilih arah pengembangan yang tak disukai Vinales serta rekan setim anyarnya, Fabio Quartararo. Dan terbukti, hal ini menghantui pabrikan garpu tala sepanjang musim.

Kesengsaraan skuad Iwata makin bertambah ketika terpaksa menarik dua mesin dari alokasi masing-masing pembalap, lantaran penggunaan katup ilegal setelah GP Spanyol.

Vinales sendiri menyelesaikan musim dengan dua mesin. Dengan salah satu mesin tidak dapat digunakan di Jerez, dia pun melebihi alokasi dan membuatnya harus start dari pit lane pada seri MotoGP Eropa.

Guna menjaga usia mesin, Yamaha mengurangi putaran (rev), membuat motor yang sudah lambat jadi lebih lambat di lurusan. Vinales terus berjuang, sementara kurangnya grip belakang selama balapan terus mengganggunya.

Hanya satu kemenangan yang dipetik Vinales tahun lalu, saat dia berhasil mengonversi pole position menjadi podium tertinggi di GP Emilia Romagna.

“(Saya mencoba untuk menjaga) sesuatu yang positif di dalam diri saya, tetapi jelas ini adalah musim bencana total, musim terburuk dalam karier saya,” kata Vinales usai kejuaraan.

“Jadi, sulit untuk mempercayainya. Bagaimanapun, sekarang saatnya untuk pulang, tetap tenang dan orang lain yang harus khawatir.”

Race winner Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Race winner Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

15 Februari 2021 - Yamaha Beri Dukungan kepada Vinales

Yamaha membuat janji besar selama musim dingin 2020/2021, sembari mulai memperbaiki masalah yang mengganggu mereka.

Vinales memasuki setahun pertama dari durasi kontraknya, dan sama sekali tidak ada indikasi akan apa yang akan terjadi. Manajemen Yamaha juga secara terbuka memberikan dukungannya kepada pembalap Spanyol itu.

“Memang benar bahwa kadang-kadang saya dapat melihat Maverick memiliki semangat matanya, tetapi mudah baginya untuk kehilangan semangat ini,” ucap Team Manager, Massimo Meregalli, saat launching tim.

“Dan ketika saya bilang, saya merasa dan berpikir bahwa saya lebih percaya padanya daripada dirinya sendiri, itu karena saya bisa melihat bagaimana cara dia menghadapi balapan dan juga bagaimana dia bisa menghadapi balapan lain. Yang pasti, kami dapat memberikan dukungan kami untuk mencoba membantunya agar lebih seimbang dalam perilakunya.”

Vinales bahkan merasa lingkungannya terasa positif untuknya, dengan mengatakan: “Pasti mereka bisa menyalahkan saya, seperti terkadang saya menyalahkan Yamaha. Kami bisa melakukannya karena kami tidak pernah sempurna saat berlomba dan setiap hari.

“Bagi saya, itu berarti tim mendukung saya, inilah yang sebenarnya saya butuhkan untuk mengeluarkan semua potensi dan talenta saya.”

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

3 Juni 2021 - Pergantian Crew Chief 

“Mengucapkan, ‘Selamat tinggal’, kepada salah satu anggota kru kami selalu merupakan hal yang menyedihkan,” tuturnya.

Jelang seri MotoGP Catalunya, Yamaha mengumumkan telah menukar crew chief Vinales, Esteban Garcia, dengan mantan kepala mekanik Rossi, Silvano Galbusera.

Usai kemenangan meyakinkan di Qatar, yang boleh dibilang salah satu penampilan terbaiknya, performa Vinales menurun pada putaran berikutnya. Dia juga tak mampu mengimbangi Quartararo yang sudah mengoleksi tiga podium tertinggi.

Kesulitan tentang kurangnya grip belakang kembali melanda Vinales, dan Yamaha pun berupaya membantu sang pembalap mengatasi masalah dengan mendatangkan Galbusera.

Meski diklaim langkah pergantian crew chief adalah persetujuan bersama, dapat dipahami bahwa keputusan Yamaha menggantikan Garcia dengan Galbusera justru menambah ketegangan antara tim dan Vinales.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

20 Juni 2021 - Hasil Buruk Vinales di Sachsenring

Bak bumi dan langit, Vinales dan Quartararo memetik hasil kontras. Jika El Diablo berhasil mengamankan podium, maka Top Gun finis paling buncit.

Vinales bingung menjelaskan masalah grip belakang yang mengganggunya sekali lagi. Dia pun langsung menyalahkan Yamaha, sembari menekankan tak ada yang bisa menawarkan solusi apa pun kepadanya.

“Setiap pembalap harus memiliki set-up sendiri, tidak mungkin saya menggunakan set-up rival saya selama dua tahun,” tuturnya.

“Setiap pembalap memiliki gaya balapnya sendiri dan setiap hari mereka mengajari saya cara berkendara. Injak rem, lepaskan rem, buka gas, tutup gas.

“Saya harus bersabar. Saya tidak ingin memakai set-up Fabio, karena saya tidak membalap seperti dia dan itu tidak berhasil untuk saya. Saya di sini bukan untuk mengambil data atau menjadi test rider. Ini mulai tampak tidak sopan.

“Ini konstan,’Saya tidak tahu’ (jawaban dari tim). Yang paling membuat saya frustrasi adalah tidak memiliki jawaban mengapa saya kehikangan grip.”

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing  race

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing race

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

27 Juni 2021 - Rumor Vinales Tinggalkan Yamaha

Jelang Grand Prix Belanda, Vinales mengakui situasi di Yamaha tahun ini membuatnya menyerah berkali-kali, lantaran jawaban atas keterpurukannya tidak pernah menemukan solusi nyata.

Datang berbekal hasil buruk di Sachsenring, Vinales menyabet pole position di Assen. Dia lalu finis kedua di belakang Quartararo, sang pemenang. #12 pun mengklaim setting motornya sama sekali tak diubah.

Malam sebelum balapan, muncul rumor Vinales bakal hijrah ke Aprilia pada MotoGP 2022. Spaniard diyakini akan segera memutus kontraknya lebih awal. Namun, dia langsung membantah keras.

Kendati demikian, saat selebrasi di podium, Vinales menolak untuk berpelukan dengan Team Manager, Massimo Meregalli. Bahkan dalam foto tim pascabalapan, dia duduk di atas M1 miliknya dengan ekspresi cemberut di wajahnya.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

28 Juni 2021 - Vinales Putuskan Hengkang dari Yamaha

“Dengan sedih kami akan mengucapkan selamat tinggal kepada Maverick,” bunyi pernyataan resmi Yamaha.

Terlepas dari bantahan Vinales selama akhir pekan di Assen, Senin usai balapan, pabrikan garpu tala mengumumkan akan mengakhiri kontrak pembalapnya satu musim lebih awal.

Catatan penting dari pengumuman itu adalah keputusan perpisahan ini diambil atas permintaan Vinales.

Penggunaan kalimat dalam siaran pers terbaca ramah dan penuh hormat, sangat kontras dibandingkan kata-kata yang digunakan oleh Vinales jelang pengumuman.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing restart from the pitlane

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing restart from the pitlane

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

12 Agustus 2021 - Vinales Diskors oleh Yamaha

Harapan untuk mengakhiri hubungan secara damai antara Vinales dengan Yamaha pupus setelah GP Styria.

Kamis jelang seri Austria, Yamaha menghukum Vinales dan menarik namanya mundur dari entry list berdasarkan alasan “pengoperasian motor yang tidak dapat dijelaskan.”

Apa yang terjadi adalah Vinales sengaja mencoba merusak mesin M1 pada lap terakhir di Styria, dengan melewati batas putaran maksimal (over-rev).

Usai dihentikan sementara karena Red Flag atas insiden kecelakaan Dani Pedrosa dan Lorenzo Savadori, Vinales terpaksa melakukan restart dari pit lane karena motornya mogok di grid.

Vinales hanya membuat sedikit kemajuan, yang mana dia akhirnya memutuskan masuk ke pit pada lap terakhir.

Pria asal Spanyol itu kemudian meminta maaf, sembari menjelaskan aksinya di Styria dipicu oleh rasa frustrasi yang besar.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

18 Agustus 2021 - Yamaha Tak Turunkan Vinales di Silverstone

Seperti yang dilaporkan Motorsport.com, Yamaha tidak akan mengizinkan Vinales membalap di GP Inggris akhir pekan depan.

Menyusul skors yang diterima sang pembalap jelang MotoGP Austria, Yamaha mengatakan bakal memutuskan masa depan Vinales setelah diskusi lebih lanjut.

Pada saat laporan Motorsport.com dipublikasikan, hanya dipastikan bahwa Vinales – kini telah menandatangani kontrak dengan Aprilia untuk 2022 – tidak akan turun di Silverstone. Test rider, Cal Crutchlow, menggantikannya.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

20 Agustus 2021 - Yamaha Resmi Pecat Vinales

Keputusan 'bersama' tercapai.

Jumat lalu, Yamaha mengumumkan berpisah dari Vinales dengan segera, sekaligus mengakhiri situasi rumit sang pembalap.

Dalam siaran persnya, Yamaha mengklaim bahwa keputusan untuk mengakhiri hubungan dengan Vinales adalah “bersama”.

Tetapi kenyataannya skuad Iwata tak lagi mempercayai pembalapnya itu untuk memenuhi tugasnya hingga akhir musim, setelah apa yang terjadi di GP Styria.

Vinales sekarang bebas melakukan apa pun yang dia inginkan, termasuk mengendarai Aprilia pada 2021 sebelum kontrak 2022 dimulai, jika memang itu yang diinginkan oleh mereka.

Yamaha belum menentukan siapa yang akan menggantikan Vinales hingga sisa musim. Crutchlow hanya diturunkan untuk seri Silverstone. Dia sendiri dapat menolak tawaran status pembalap pengganti.

Vinales digaet oleh Yamaha sebagai bintang masa depan, serta pewaris takhta Rossi di tim. Ironi dari keseluruhan kisah ini adalah The Doctor telah mengalahkan Top Gun pabrikan garpu tala, bahkan saat dia hampir pensiun.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marc Marquez Versi Sebelum Cedera Bisa Raih Gelar dengan RC213V 2021
Artikel berikutnya Jika Juara Dunia WSBK, Toprak Razgatlioglu Hijrah ke MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia