Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Red Bull KTM Ajo Tak Pernah Kehabisan Talenta Muda

Setelah Remy Gardner dan Raul Fernandez dipromosikan ke MotoGP tahun depan, Red Bull KTM Ajo tak perlu khawatir kehabisan talenta karena sudah banyak yang mengantri untuk naik kelas.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Skuad balap Red Bull KTM Ajo sudah memenangi 14 balapan sepanjang musim ini dari hasil gabungan kelas Moto2 dan Moto3.

Kedua pembalap mereka juga memimpin klasemen, Pedro Acosta di kategori Moto3, dan Gardner di Moto2 dengan keunggulan 44 poin atas rekan setimnya, Fernandez.

Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, mengatakan ada banyak talenta muda yang sedang digodok oleh Red Bull, untuk ditempatkan dalam KTM, Gusqvarna serta GasGas.

Hal itu dilakukan agar tim memiliki kedalaman skuad jika tim di MotoGP membutuhkan penyegaran atau regenerasi pembalap.

Pada saat yang sama, Red Bull KTM dan Tech3 sudah sepakat bekerja sama secara jangka panjang. KTM sendiri akan diperkuat oleh Brad Binder hingga akhir 2024. Sedangkan tandemnya Miguel Oliveira kemungkinan masih akan tetap dipertahankan.

Sementara itu, mereka juga memiliki talenta menjanjikan lainnya yang sedang naik daun di Pierer Mobility, di antaranya adalah Acosta, Sergio Garcia, Ayumu Sasaki dan Deniz Oncu.

CEO KTM, Stefan Pierer, mengaku tak menutup kemungkinan untuk membawa GasGas ke MotoGP pada 2023 atau 2024, demi memfasilitasi talenta muda yang sudah siap bersaing di kelas premier.

“Empat kursi yang kami miliki di MotoGP dengan Red Bull dan Tech3, mungkin kami berada di titik mengalami hambatan. Kami terlalu banyak mengembangkan bakat dalam dua kategori yang lebih rendah dalam waktu singkat,” kata Pierer seperti dilansir Speedweek.

“Membawa GasGas ke MotoGP sepertinya menjadi gagasan yang menarik. Jangan pernah mengatakan tidak!”

Baca Juga:

Meski memiliki keterbatasan, Pierer dengan tegas tak ingin melepaskan bakat, yang telah dibangun dengan susah payah oleh Red Bull dan KTM, ke Yamaha atau Ducati, serta tim mana pun.

“Saya berusaha mengajari para pembalap mudah dan manajer mereka bahwa kontrak adalah kontrak,” ujarnya.

“Anda harus mematuhinya. Pabikan lain juga harus menghormati itu. Tetapi, Anda dapat saling membantu jika kami memiliki terlalu banyak bakat pada saat yang sama.

“Jika sudah terjadi seperti itu, maka saya akan berbicara kepada bos tim kompetitor, 'Berikan sejumlah uang, maka Anda bisa mendapatkan pembalap X’. Hal seperti ini biasa terjadi di sepak bola.”

Aki Ajo menjadi salah satu orang yang paling sukses mengembangkan talenta muda. Selain itu, timnya juga yang paling sukses di Moto2 dan Moto3.

“Apa yang bisa terjadi di masa depan adalah sebuah spekulasi. Itu bukan rencana kami saat ini. Rencana kami adalah membangun pembalap,” ucapnya.

“Tujuan kami adalah membangun musim yang sukses di Moto3 dan Moto2 bersama struktur Red Bull-KTM.

“Tapi tentu saja, kami juga memiliki tugas mengembangkan talenta untuk MotoGP dalam beberapa tahun terakhir. Itu sebuah strategi.”

Raul Fernandez, Red Bull KTM Ajo

Raul Fernandez, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Maverick Vinales Beberkan Kesulitan Setim dengan Valentino Rossi
Artikel berikutnya Bos LCR Minta Honda Bangun Empat Motor Berbeda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia