Misi Perbaikan Prestasi KTM Dimulai dari Tes MotoGP Misano
Meski belum mampu menandingi laju kencang pabrikan lain dalam tes MotoGP Misano, KTM tidak berkecil hati. Perbaikan terhadap RC16 diharapkan berguna untuk memperbaiki posisi di sisa musim.
Foto oleh: KTM Images
Setela jeda musim panas, penampilan KTM relatif menurun. Hal ini membuat petinggi tim Austria tersebut ketar-ketir menatap misi merebut gelar juara dunia MotoGP 2022.
Kelemahan makin terekspos pada Grand Prix San Marino, di mana hanya Brad Binder yang mampu tembus 10 besar. Mayoritas keluhan pembalap adalah hilangnya grip pada ban belakang pada RC16.
Problem tersebut berupaya diatasi dalam tes MotoGP pertengahan pekan ini. Dua pembalap pabrikan, Binder dan Miguel Oliveira, serta dua wakil Tech3, Danilo Petrucci dan Iker Lecuona, mendapat tugas masing-masing, menguji perangkat berbeda, pada hari pertama, Selasa (28/9/2021).
Sementara rookie Tech3 untuk MotoGP 2022, Raul Fernandez dan Remy Gardner, mencoba RC16 pada Rabu.
Beberapa perangkat akan dipasang di sisa musim, sementara lainnya digunakan untuk meningkatkan daya dobrak motor tahun depan.
Manajer Balap KTM, Mike Leitner, menjelaskan situasi di balik rencana tes yang dilakukan tim pabrikan dan satelit.
“Kelemahan motor kami, selalu tergantung pada pembalap. Ketika bicara soal kurangnya grip, saya merujuk pada tim kerja Red Bull,” ujarnya kepada Speedweek.
“Danilo Petrucci tidak terlalu menderita oleh masalah tersebut dibanding rekan-rekannya yang lebih ringan. Bagaimana pun tes ini sangat berguna bagi kami untuk menguji banyak hal denga tenang tanpa tekanan akhir pekan Grand Prix.
“Kami bekerja dengan arah berbeda di tes Misano. Sebagian bekerja untuk mengatasi problem pada balapan sebelumnya. Kami juga melakukan hal-hal yang normal.
“Kami punya rencana menguji perangkat yang ingin dipakai tahun depan. Pada hari pertama, kami membagi program di antara empat pembalap karena Danilo dan Iker juga hadir.”
Persaingan di MotoGP kian ketat musim ini. Leitner melihat selisih waktu untuk lolos ke kualifikasi terus mengecil.
“Pada 2020, mereka yang menghuni 10 besar FP3, selisih waktunya 0,4 detik di belakang. Hari ini, Anda tidak bisa lagi berada di Q2 dengan defisit tersebut. Aragon sangat luar, di sana Anda berkendara dengan waktu lap 2 menit, tapi tertinggal 0,4 detik di belakang, maka Anda tidak lagi menghuni 10 besar pada kualifikasi.
“Itu membuat pekerjaan pada akhir pekan makin berat karena Anda harus mencatatkan waktu tercepat pada FP1. Jadi Anda punya waktu sedikit untuk menguji atau meningkatkan segalanya pada motor.”
Dengan banyaknya data dari tes, Leitner ingin anak buahnya bisa menemukan solusi terbaik untuk kompetitif pada empat balapan sisa.
“Kami harap penemuan dari tes ini masih bisa membantu kami untuk empat balapan pada 2021. Saya yakin kalau akan timbul problem. Tapi, kami hanya melihat pada rute di Austin, Misano, Portimao dan Valencia,” ia menandaskan.
Remy Gardner, KTM Tech3
Foto oleh: Dorna
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments