Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

KTM Bisa Pertimbangkan Turunkan Pedrosa

KTM harus membujuk Dani Pedrosa untuk menjadi pengganti jika pembalap utama berhalangan karena Mike Kallio saat ini sedang cedera.

Dani Pedrosa, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tahun ini menjadi musim ketiga bagi Dani Pedrosa sebagai test rider MotoGP untuk KTM. Selama bertuags di pabrikan asal Austria tersebut, Pedrosa selalu menolak jika ingin diturunkan dengan status pembalap wild card.

Di MotoGP 2021, skuad pabrikan Red Bull KTM Factory Racing akan diperkuat dua pemenang tiga lomba musim lalu, Brad Binder (Rep. Ceko) dan Miguel Oliveira (GP Styria, GP Portugal.

Sedangkan tim satelit mereka, Tech3 KTM Factory Racing, memiliki Danilo Petrucci dan Iker Lecuona. KTM juga memperpanjang kontrak dua pembalap penguji mereka, Dani Pedrosa (35) dan Mika Kallio (38).

Kendati begitu, saat ini Kallio hampir pasti tidak bisa diturunkan karena mengalami cedera seusai mengikuti ajang olahraga di lintasan bersalju. Pembalap Finlandia itu dikabarkan mengalami patah tulang kering da fibula.

Selama ini, Kallio yang selalu menggantikan pembalap KTM jika absen karena cedera atau masalah lain. Tahun lalu, Kallio sekali menggantikan Lecuona pada lomba terakhir MotoGP, GP Portugal, karena sang pembalap terindikasi Covid-19.

Dengan kondisi terakhir, berarti KTM tinggal memiliki Dani Pedrosa sebagai pengganti jika pembalap utama berhalangan. Namun, juara dunia tiga kali (125 cc 2003 serta 250 cc 2004 dan 2005) sudah berkali-kali menolak turun di MotoGP.

Baca Juga:

Mike Leitner, kepala kru (crew chief) Pedrosa di kelas 250 cc dan Kejuaraan Dunia MotoGP sejak 2004 sampai akhir 2014, yang sejak 2015 menjadi Race Manager KTM, tidak khawatir dengan kondisi ini.

“Memang benar Kallio sedang cedera,” ucap Leitner seperti dikutip Speedweek.com soal siapa yang akan menjadi pembalap pengganti di KTM.

Dengan kondisi saat ini, apakah Dani Pedrosa bisa ditarik menjadi pembaap cadangan bila Leitner memintanya?

“Lihat saja nanti. Saat membutuhkan pembalap untuk turun, pasti akan ada solusi. Kami memang berharap tidak perlu menurunkan Pedrosa di balapan. Itu sudah jelas,” ucap Leitner.

“Namun, jika tidak ada cara lain, kami baru bicara dengan Pedrosa. Kendati begitu, ini baru kemungkinan.”

Sejak Mika Kallio mengalami cedera serius setelah kecelakaan di Sirkuit Sachsenring, Jerman, pada 2018, KTM tidak memaksimalkan kesempatan wild card.    

“Kami bukan lagi tim konsesi. Karena itu, kami hanya akan memiliki maksimal tiga wild card lomba selama setahun. Bila harus menggunakannya, kami hanya akan memanfaatkannya untu pengembangan proyek MotoGP kami,” tutur Leitner.

“Kami akan menggunakan jatah pembalap wild card ini begitu motor 2022 kami siap. Mungkin kami akan menurunkan satu wild card pada paruh kedua musim.”

Melihat proyek KTM ini, Mike Leitner sepertinya memang harus mengupayakan agar Dan Pedrosa mau turun kembali. Pasalnya, cedera Mika Kallio ini diyakini menjadi tanda karier balapnya akan berakhir.

Dani Pedrosa meninggalkan Kejuaraan Dunia MotoGP pada akhir musim 2018 lalu. Total, pembalap Spanyol itu mampu memenangi 31 balapan, 81 podium, 31 pole position, dan 44 fastest lap dalam 236 balapan antara 2006 sampai 2018.

Dani Pedrosa adalah runner-up MotoGP pada 2007, 2010, dan 2012. Ia menempati peringkat ketiga pada 2008, 2009, dan 2013.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mir dan Brivio Saling Mendoakan agar Sukses Musim Ini
Artikel berikutnya Rossi Kembali Berlatih di Mugello

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia