Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

KTM Cukup Sulit Menentukan Team Leader

Kepergian Pol Espargaro membuat KTM harus mencari penggantinya sebagai pemimpin tim (team leader). Dari empat pembalap KTM, dua nama memiliki potensi.

Pit Beirer, Kurt Trieb, Brad Binder, Miguel Oliveira, Wolfgang  Felber, Mike Leitner, KTM Factory Racing

Foto oleh: KTM Images

Seperti musim lalu, KTM menurunkan skuad pabrikan dan tim satelit di Kejuaraan Dunia MotoGP 2021 ini. Tim pabrikan Red Bull KTM Factory Racing memiliki Brad Binder dan Miguel Oliveira.

Nama terakhir ditarik dari tim satelit Tech3 KTM Factory Racing untuk menggantikan Pol Espargaro yang hengkang ke Tim Repsol Honda.

Naiknya Oliveira ke tim pabrikan membuat KTM dan Tech3 memilih Danilo Petrucci. Pembalap yang dua musim terakhir memperkuat tim pabrikan Ducati itu akan mendampingi Iker Lecuona yang tahun lalu baru debut di MotoGP.

Setelah Pol Espargaro pergi, pertanyaan tentang siapa yang akan menggantikan posisinya pun muncul. Tugas pembalap pemimpin tim sebetulnya cukup berat. Team leader adalah pembalap utama yang harus memberikan masukan untuk pengembangan motor.

Miguel Oliveira, pembalap Tim Red Bull KTM Factory Racing yang berpeluang besar menjadi team leader KTM.

Miguel Oliveira, pembalap Tim Red Bull KTM Factory Racing yang berpeluang besar menjadi team leader KTM.

Foto oleh: KTM Images

Pol Espargaro sangat berpengalaman karena pembalap Spanyol itu bergabung sejak 2017. Sejak saat itu ia terus membantu pengembangan KTM RC16 hingga motor tersebut mampu merebut tiga kemenangan di MotoGP musim lalu lewat Oliveira (dua) dan Binder (satu).

Masalah lain bagi KTM, keempat pembalapnya musim ini terbilang masih muda. Binder dan Oliveira masing-masing baru 25 dan 26 tahun. Di Tech3, Petrucci memang sudah 30 tahun. Namun, Lecuona masih 21 tahun.

Di antara keempatnya, hanya Oliveira yang paling lama mengendarai KTM, yakni sejak debutnya di MotoGP 2019. Binder dan Lecuona baru memasuki tahun kedua. Sementara, Petrucci sebelumnya enam tahun di Ducati.

“Kami melihat Oliveira yang paling komplet di antara keempat pembalap kami. Ia akan mengambil peran sebagai pemimpin tim dengan tugas utama menyiapkan arah pengembangan motor,” kata Pit Beirer, Direktur Motorsport KTM.

Baca Juga:

Di sisi lain, Beirer juga mengakui Danilo Petrucci yang baru ditarik ke tim satelit Tech3 KTM Factory Racing, sebagai pembalap KTM yang paling unggul dari sisi pengalaman.

“Hasil lomba akan menunjukkan siapa yang paling pantas menjadi pemimpin tim di antara keempat pembalap KTM. Kami belum memutuskan siapa team leader KTM nanti. Kami memiliki empat pembalap hebat di tim dan semoga hasil balap nanti bagus,” kata Beirer.

Manajer Tim KTM Mike Leitner sebetulnya juga mengakui sulit memutuskan siapa yang akan meneruskan tugas Pol Espargaro di KTM nanti. Di mata Leitner, dua pembalap tim pabrikan, Oliveira dan Binder, siap menjadi team leader. Dan itu sudah mereka buktikan.

“Pol Espargaro bagus saat diminta membantu program pembuatan motor karena ia berkembang bersama kami. Ia bilang mengikuti tahap demi tahap program kami dan begtu sebaliknya,” kata Leitner.

“Namun, Miguel Oliveira dan Brad Binder juga mampu mengendalikan KTM RC16 sangat baik. Iker Lecuona jelas butuh setahun lagi agar lebih matang. Saya belum bisa bicara banyak soal Petrucci karena ia belum pernah mengendarai KTM RC16.”       

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Berbagai Tantangan Marquez Tahun Ini, dari Rossi hingga Honda
Artikel berikutnya KTM Antisipasi Persaingan Oliveira dan Binder

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia