Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

KTM Angkat Topi dengan Cara Brad Binder Ambil Keputusan

Kebebasan berkreasi yang diberikan KTM sangat menguntungkan Brad Binder. Pembalap Afrika Selatan tersebut berhasil merajai MotoGP Austria yang digelar dalam cuaca buruk, Minggu (15/8/2021).

Race winner Brad Binder, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: KTM Images

Binder tak pernah diperhitungkan jadi juara di Red Bull Ring pekan lalu. Keputusannya bertahan ketika rekan-rekannya di grup depan masuk pit untuk ganti motor karena hujan, berbuah manis.

Pembalap 26 tahun tersebut berhasil mempertahankan keunggulan, sehingga tak bisa dikejar Francesco Bagnaia dan Jorge Martin pada beberapa tikungan akhir.

Manajer teknik KTM, Mike Leitner, angkat topi terhadap cara Binder memperhitungkan kans dalam balapan dan mengambil keputusan sendiri dalam situasi genting.

“Itu adalah grand prix yang luar biasa. Menang di kandang yang terbaik. Kami tahu itu jadi akhir pekan sangat berat karena level kompetisi dalam balapan ini sangat tinggi. Pada balapan, kami melakukan dengan baik, tapi kami tidak menyangka bisa bertarung untuk menang,” ujarnya dikutip dari AS.

“Jujur saja, kami tidak memberinya petunjuk bagaimana balapan. Itu terserah mereka dan kami sangat percaya pada performanya di trek. Jelas bahwa dia membuat keputusan tepat.”

Leitner tidak bisa menyalahkan keputusan Binder yang bertahan di lintasan lebih lama, saat pembalap lain melakukan flag to flag.

“Saya tidak bisa bilang itu benar atau salah. Anda bisa mengatakan setelah balapan berakhir. Pada saat itu, yang Anda butuhkan adalah membuat keputusan. Jelas kalau Brad yang membuat keputusan. Saya punya banyak pengalaman terkait balapan seperti ini dengan pembalap lain,” katanya.

Baca Juga:

Ia memberi contoh kasus Dani Pedrosa pada MotoGP Valencia. Sempat terjadi diskusi panas di pit, pembalap Spanyol tersebut bersikeras keluar dengan ban slick.

“Jika saat itu pembalap salah, tak ada yang mengatakan kepada Anda. Semua orang memahaminya, tapi itu hal yang mudah dilakukan. Keputusan dibuat pada momen tersebut, tapi tidak ada yang mengatakan bagaimana hasil akhirnya nanti,” Leitner menambahkan.

Engineer andal itu memuji mental Binder yang tahan banting. Ia bisa fokus pada balapan meski dalam tekanan.

“Binder adalah pembalap berkarakter. Dua lap terakhir sulit dikendalikan. Brad membuat kalkulasi dan selepas balapan, mudah mengatakan dia benar. Sangat sulit mengontrol situasi ini dalam tekanan. Saya hanya mengatakan bahwa dia sudah melakukan yang terbaik.

“Bagusnya MotoGP adalah kami tak punya radio atau berkomunikasi dengan pembalap, melalui papan. Pembalap adalah faktor yang menentukan dalam balapan. Itu kenapa balap motor sangat atraktif bagi penonton.”

Mike Leitner, Red Bull KTM Factory Racing, Marc Marquez, Repsol Honda Team

Mike Leitner, Red Bull KTM Factory Racing, Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jake Dixon Keheranan Dirumorkan Debut MotoGP Inggris
Artikel berikutnya Kinerja Jorge Martin Berhasil Buat Ducati Terkesan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia