Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kurangi Kesalahan, Resolusi Miguel Oliveira Musim 2022

Deretan rintangan yang mengadang Miguel Oliveira musim ini dijadikan dasar untuk menetapkan target MotoGP 2022. Rider KTM itu bertekad mengurangi kesalahan.

Miguel Oliveira, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Portugal tersebut memulai karier di MotoGP pada 2019. Pada musim debut, rapornya kurang memuaskan karena masih dalam tahap pengenalan motor. Ia mengamankan peringkat ke-17 dengan koleksi 33 poin.

Musim kedua bersama Tech3, tak dinyana dia tampil mengagumkan. Oliveira merengkuh dua kemenangan dari MotoGP Styria dan kampung halamannya, Portugal.

Finis kesembilan, pintu tim pabrikan KTM terbuka lebar untuknya. Ia menggantikan Pol Espargaro yang hengkang ke Honda Racing.

Ekspektasi publik kian tinggi terhadapnya setelah dapat servis penuh dari KTM. Namun, jauh panggang dari api.

Oliveira dan para pengguna KTM sulit bersaing dengan grup tengah pada awalnya. Setelah pabrikan Austria melakukan perbaikan drastis, ia mampu jadi runner-up MotoGP Italia dan Jerman, serta menang di Barcelona.

Namun, kedigdayaan tak berlangsung lama. Oliveira seolah kembali bertransformasi jadi pembalap medioker dan sering crash.

“Musim sulit terutama pada paruh kedua. Sangat sulit berurusan dengan problem-problem kecil. Ini adalah musim di mana saya dapat melakukan hal lebih baik di beberapa tempat. Tapi, kami selalu menjaga sikap positif,” ujarnya, dikutip dari situs MotoGP.

Salah satu penyebab adalah sulit menemukan komposisi ban yang tepat, terutama bagian depan. Aspek itu yang jadi perhatian selama pengembangan RC16.

“Awal musim, dekat dengan bencana. Kami menderita ketika melaju dengan ban kompon baru dan kami mendapat opsi terberat. Kami sedang mengembangkan motor khususnya sektor depan dan punya ban keras di sana,” katanya.

Baca Juga:

“Kami menang tiga lomba dengan ban itu pada 2020, dua di antaranya saya menang menggunakan spek tersebut di depan. Sekarang, tidak bisa lagi.

“Kami mesti mentransformasikan filosofi ke dalam garasi, bagaimana melihat motor, melakukan pendekatan setiap akhir pekan balapan. Setelah kami memahami sedikit situasi kembali, meningkatkan motor dan gaya berkendara. Segala sesuatu mulai klop.”

Oliveira menilai Sikuit Mugello merupakan titik balik tim. Para insinyur melakukan terobosan terhadap setting motor, bahan bakar, serta ride height device agar motor mumpuni dan kencang.

“Ketika mampu mengombinasikan semua detail kecil, Anda dapat meningkatkan peluang berebut hasil bagus. Kami melakoni empat balapan beruntun secara luar biasa, dengan tiga podium,” ia mengungkapkan.

“Dalam momen yang menyenangkan itu, saya bisa mengonfirmasi kepada diri sendiri, bahwa saya bisa membukukan hasil bagus beruntun. Saya dapat menantang lawan di setiap balapan. Saya salah satu pembalap terbaik di grid, meski masih jauh dari potensi sesungguhnya. Perlu pengorbanan lagi dan banyak pencapaian.”

Miguel Oliveira, Red Bull KTM Factory Racing

Miguel Oliveira, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Langkah Mundur

Cedera tangan akibat terjatuh dalam FP1 GP Styria mengacaukan keadaan. Oliveira kehilangan kepercayaan diri dan feeling dengan motor.

“Cedera membatasi saya. Tim tidak boleh berharap banyak pada lomba berikutnya. Pada saat yang sama, kami mencoba memahami motor, bagaimana bisa kencang, apa yang boleh dikembangkan musim mendatang,” katanya.

“Banyak hal yang hilang, terutama dari pihak saya. Tak ada koneksi antara saya dan motor. Kami sekarang berusaha menemukan feeling itu.”

Beragam situasi buruk, membuat Oliveira sangat lapar akan kemenangan. Pekan ini, ia kembali ke Portimao yang ditaklukkannya dari podium tertinggi musim 2020.

“Saya sangat lapar akan hasil. Saya ingin menutup musim ini dengan ranking lebih tingga. Tentu, GP di kandang, sangat istimewa. Namun, saya akan menalaninya seperti balapan lain, dengan ambisi dan tekad, serta hasrat besar tampil,” ia mengungkapkan.

Balapan MotoGP menyisakan dua putaran lagi. Setelah itu, staf paddock mesti bekerja keras menciptakan motor balap yang setara dengan pabrikan lain.

Oliveira menatap musim depan dengan optimistis dan tekad memperbaiki kesalahan.

“Pada 2022, kami akan punya paket kendaraan yang komplet. Kami perlu memperbaiki bagian depan. Target tampil bagus dalam kualifikasi,” ujarnya.

“Saya menatap 2022 adalah musim di mana kami membuat kesalahan sekecil mungkin. Saya punya potensi. Untuk menjadi pembalap yang lebih baik setiap musim, perlu memperbaiki kesalahan sebelumnya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gresini Minta Ducati Dukung Penuh Enea Bastianini
Artikel berikutnya Fabio Quartararo Terinspirasi Lima Pembalap Hebat

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia