Kutukan Nomor 1 untuk Juara Dunia MotoGP
Mayoritas para juara MotoGP akan mengganti nomor motor jadi 1 sebagai simbol pembalap terbaik. Ternyata angka itu mengandung kutukan bagi pemakainya.
Foto oleh: Ducati Corse
Musim depan, Joan Mir berhak mengambil alih angka keramat itu karena berstatus kampiun MotoGP 2020. Sambil menunggu kabar apakah rider Suzuki Ecstar itu akan menanggalkan nomor 36, Motorsport.com mencoba menganalisis tentang bagaimana nasib pembalap yang menggunakan nomor 1 sejak era 500cc.
Setelah mempersembahkan titel untuk Marlboro Team Roberts dari kelas 500cc pada musim 1990, Wayne Rainey mengganti nomor dari 2 ke 1 untuk periode berikutnya.
Pembalap Amerika Serikat itu mampu mempertahankan gelar hingga 1992. Nasib sial menghampiri ketika mencoba merangkai prestasi maksimal keempat. Ia jatuh di Sirkuit Misano dan mengalami cedera parah pada tulang punggung.
Trofi juara MotoGP 1993 jatuh ke tangan Kevin Schwantz, sedangkan Rainey jadi runner-up dan mengalami lumpuh permanen.
Kejayaan rider Lucky Strike Suzuki itu hanya bertahan satu musim. Schwantz terlempar ke peringkat keempat di musim selanjutnya, sedangkan posisi puncak milik Mick Doohan.
Pembalap Repsol Honda tersebut berdiri di puncak level 500cc selama lima edisi dan terpaksa mengakhiri kariernya usai insiden pada grand prix Spanyol 1999. Kaki Doohan patah di beberapa bagian.
Rekan setimnya, Alex Criville, yang menguasai balapan tahun itu dengan pelat angka 3. Dengan nomor 1, pembalap Spanyol tersebut langsung merosot ke posisi kesembilan pada musim 2000.
Ketika menyegel peringkat pertama balapan kelas premier untuk Suzuki, Kenny Roberts Jr, memasang angka 2 di motor. Ia kehilangan titel dari Valentino Rossi pada 2001 usai menggunakan nomor 1.
Kisah serupa dialami Nicky Hayden dan Casey Stoner setelah mengunci juara dunia 2006 dan 2007. Mereka kandas setelah ganti nomor motor.
Pembalap Australia itu kemudian menggunakan angka 27. Keberuntungan kembali berpihak kepadanya pada musim 2011 dengan diraihnya posisi puncak klasemen.
Seolah tak belajar dari kisah masa lalu, Stoner kembali memakai angka keramat setahun kemudian. Sejak saat itu, kariernya memudar dan ia memutuskan pensiun.
Ketika jadi juara pada 2010, Jorge Lorenzo memasang angka 99 dan terpaksa kehilangan takhta dari Casey Stoner karena kutukan nomor 1.
Ia kembali mendominasi lomba pada 2012 dengan nomor 99 di motor. Sejak saat itu, ia tidak pernah lagi menggunakan angka bertuah.
Ketika Valentino Rossi promosi ke 500cc, ia menebar ancaman kepada para seniornya dan naik takhta pada 2001. The Doctor tak tertarik mengubah pelat di motornya dari nomor 46 jadi 1.
Mungkin hal itu yang membuat kariernya langgeng dan mengoleksi tujuh gelar juara dunia kelas premier. Langkah tersebut ditiru oleh Marc Marquez yang setia dengan motor nomor 93.
Juara dunia kelas 500cc/MotoGP terakhir yang memakai nomor 1
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments