Legenda MotoGP Kehilangan Sosok Valentino Rossi
Pembalap legendaris Suzuki, Kevin Schwantz, merindukan sosok Valentino Rossi yang dikenalnya sebagai pembalap tangguh di MotoGP.
The Doctor sedang berada dalam momen buruk usai mengalami beberapa insiden yang membuatnya gagal meraih poin.
Bahkan, di Sirkuit Assen, yang merupakan salah satu trek favoritnya, pria 42 tahun itu tidak dapat melewati garis finis akibat kecelakaan pada Lap 7.
Schwantz meyakini jika hal ini terus terjadi, maka Rossi bisa kehilangan kepercayaan diri dan mengalami masalah pada mentalitasnya.
Namun, juara dunia GP 500cc 1993 itu tetap mendukung Rossi, andai rider Italia ini masih berhasrat untuk mengikuti kejuaraan tahun depan.
“Ini buruk, bahkan di tahun-tahun awal kariernya di kelas 125cc, 250cc dan 500cc, Vale tidak pernah finis jauh di belakang,” kata Schwantz kepada Speedweek.
“Pada musim 2000, Kenny Roberts Jr menjadi juara dunia. Sebagai pendatang baru, Vale tertinggal 75 poin di awal musim. Tapi perlahan, dia mulai mengejar ketertinggalan, meski itu tak cukup membawanya jadi juara dunia.
“Sekarang berbeda, bukan hanya dia tidak kompetitif saat ini. Dia seperti terjun ke jurang. Kecelakaan juga semakin membuatnya seperti bukan Vale yang sesungguhnya.”
Tahun depan, VR46 bakal berstatus tim satelit Ducati, yang diperkuat sponsor asal Arab Saudi, Aramco, dengan sumber daya besar.
Pangeran Arab Saudi, Abdulaziz bin Abdullah Al Saud, malah secara terang-terangan ingin Rossi jadi salah satu penunggang Desmosedici GP. Pabrikan Borgo Panigale juga telah menjanjikan satu motor spek pabrikan kepada Aramco VR46.
“Ducati memiliki motor yang jauh lebih baik saat ini,” ujar Schwantz.
“Namun, sulit untuk melihat Valentino sekarang, di posisinya saat ini, di mana dia start dari belakang dan di mana posisi dia finis. Dia tidak pernah tertinggal sejauh ini sepanjang kariernya.
“Semuanya terlihat sangat berbahaya, dari depan ke belakang.
“Tetapi, jika Vale masih bisa mendapatkan kenyamanan untuk mengeluarkan performa terbaiknya, saya sangat mendukung.
“Tapi sekali lagi, bagi saya yang paling menyenangkan adalah bersaing di barisan terdepan dalam perlombaan.
“Berada di posisi paling belakang sangat tidak menyenangkan. Jika saya tidak bisa berdansa ketika musim di mulai, maka saya tidak menikmatinya.”
Rossi sebelumnya mengatakan, bahwa masa depannya akan ditentukan setelah paruh musim ini. Schwantz pun yakin keputusan tersebut akan dibuat dalam waktu dekat.
“Mungkin dia akan memutuskan untuk pensiun setelan balapan di Misano,” tuturnya.
Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.