Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Legenda MotoGP Khawatir Rossi Tak Lagi Mampu Menikmati Balapan

Juara dunia kelas 500 cc 1993, Kevin Schwantz, mencermati apa saja masalah yang dihadapi Valentino Rossi di Kejuaraan Dunia MotoGP 2021.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

MotoGP musim ini baru akan memasuki balapan kelima. Tetapi, sejumlah fenomena menarik muncul. Sebut saja perkembangan Aprilia yang signifikan, Honda yang seolah kehilangan arah, hingga terpuruknya Valentino Rossi.

Tahun ini menjadi musim ke-26 bagi The Doctor turun d Kejuaraan Duna Balap Motor, atau tahun ke-22 ia berlaga di kelas premier. Musim ini untuk kali pertama pula sejak 2001, Rossi tidak memperkuat tim pabrikan.

Musim ini, ia mendampingi Franco Morbidelli membela skuad satelit Petronas Yamaha SRT, bertukar posisi dengan Fabio Quartararo yang pindah ke tim pabrikan Monster Energy Yamaha MotoGP bersama Maverick Vinales.

Tetapi, performa Rossi benar-benar anjlok. Juara dunia sembilan kali – tujuh di antaranya di MotoGP (2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009) – itu musim ini baru menuai empat poin dari empat balapan. Jauh dengan torehan fase yang sama tahun lalu, 38.

Kevin Schwantz

Kevin Schwantz

Hal tersebut mengundang keprihatinan Kevin Schwantz. Juara dunia kelas 500 cc (kategori tertinggi di Kejuaraan Dunia Balap Motor sebelum 2002) itu mengaku khawatir dengan kondisi Rossi dan tidak suka melihatnya tertinggal terlalu jauh di belakang seperti saat ini.

“Di Qatar, sepertinya ia mampu sedikit bagus di kualifikasi. Tetapi di Portugal dan Jerez, ia terlihat sangat kesulitan,” ucap Schwantz dalam acara Tank Slappers Podcast dari Autosport.

“Mungkin ia tidak nyaman dengan motornya. Atau bisa jadi ada sesuatu yang baru dari Yamaha yang cocok dan bagus untuk pembalap lain namun tidak bagi Rossi. Saya yakin Rossi akan mampu melawan balik.”

Pembalap yang turun di kelas 500 cc antara 1986 sampai 1995 dengan merebut 25 kemenangan dan 51 podium tersebut tahu benar betapa sulitnya bagi seorang pembalap dengan level seperti Rossi, untuk mengatasi masalah yang begitu kompleks.

“Valentino Rossi pembalap hebat dan ini salah satu yang terberat baginya untuk dihadapi (dengan kondisi buruknya),” ucap Schwantz seraya mengenang saat dirinya menjelang mundur dari kejuaraan dunia.

Baca Juga:

Schwantz mengaku pada dua balapan awal kelas 500 cc musim 1995, dirinya tidak mampu lagi bertarung untuk merebut podium atau bahkan kemenangan, seperti yang biasa dilakukan sebelumnya.

“Balapan itu menyenangkan saat Anda menang. Saat tidak mampu lagi, itu takkan menyenangkan lagi,” kata mantan pembalap asal Amerika Serikat, 56 tahun, itu.

“Mungkin, di trek-trek yang menjadi favoritnya, Rossi bisa tertolong. Tetapi jika Yamaha mengembangkan YZR M1 sekalipun, Rossi pasti menjadi pembalap terakhir yang akan mendapatkan komponen baru. Itu akan membuat Rossi tidak lagi menikmati balapan.”  

Sejak turun di kelas MotoGP/500 cc pada 2000, Valentino Rossi sudah melakoni 355 balapan kategori premier tersebut dengan 89 kali menang, 61 kali podium kedua, dan 49 podium ketiga.

Rossi juga menorehkan 55 pole position dan 76 fastest lap di kelas MotoGP/500 cc tersebut. The Doctor kali terakhir memenangi lomba MotoGP di Assen, Belanda, pada 2017.

Sedangkan posisi podium terakhir – ke-199 dari seluruh kelas – direbut Valentino Rossi saat naik podium ketiga di GP Andalucia 2020 pada 26 Juli lalu.    

 

   

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes Kedua Dovizioso bersama Aprilia Terancam Cuaca Buruk
Artikel berikutnya Bagnaia-Miller Bawa Ducati Dekati Era Stoner

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia