Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Legenda MotoGP Akui Pernah Ada di Fase Terendah seperti Rossi

Valentino Rossi sudah ada di penghujung kariernya sebagai rider MotoGP. Itu fakta yang tak terbantahkan. Namun hingga kini masa depan The Doctor masih jadi misteri. Situasi serupa pernah dialami seorang legenda.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap legendaris, Kevin Schwantz, tidak ragu dan menyesal telah mengatakan bahwa dirinya seperti deja vu melihat apa yang terjadi pada Valentino Rossi saat ini.

Sosok rider hebat, peraih sembilan gelar Kejuaraan Dunia Balap Motor, tujuh di kelas utama, akhirnya tidak bisa melawan waktu. Usia tidak bisa dibohongi, setidaknya dalam MotoGP.

Kini seperti menjadi pemandangan yang biasa untuk melihat Valentino Rossi mesti bersaing di barisan belakang MotoGP 2021. Setelah sembilan balapan, The Doctor baru meraih 17 poin.

Jangankan bersaing untuk podium, menembus 10 besar pun rider Petronas Yamaha SRT berusia 42 tahun itu mesti berjuang ekstra keras. Baru satu kali Rossi finis ke-10, di GP Italia.

Baca Juga:

Melihat situasi The Doctor saat ini, Kevin Schwantz jadi teringat sebuah momen dengan Wayne Rainey. Legenda MotoGP asal Australia itu mengonfrontasinya langsung soal performanya.

Schwantz mendapat nasihat dari Rainey untuk menganalisis secara mendalam apa yang dilakukan di trek. Juara dunia 500cc 1993 secara tak langsung disarankan pensiun oleh mantan rivalnya itu.

"Pada satu titik (musim 1995) saya finis kelima, keempat dan keenam dalam tiga balapan awal di Eastern Creek (Australia), Shah Alam (Malaysia) dan Suzuka (Jepang). Saya kalah dengan gap antara 14 dan 34 detik dari pemenang," Schwantz mengungkapkan kepada Speedweek.

"Saya sedang dalam perjalanan pulang dari GP Jepang dan berada di pesawat yang sama dengan Wayne Rainey, yang saat itu memimpin tim saya. Wayne dan Kenny Roberts ada di first class sementara saya dan ayah saya di kelas bisnis.

Wayne Rainey, Yamaha and Kevin Schwantz, Suzuki

Wayne Rainey, Yamaha and Kevin Schwantz, Suzuki

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Dalam penerbangan Kenny lalu menghampiri saya. Dia bilang 'Wayne ingin bicara dengan Anda. Saya pun mendatanginya di kabin utama. Wayne mengatakan langsung dengan sangat jelas dan saya masih ingat persia apa yang diucapkannya.

"Dia bilang, 'Kevin, Anda sudah tidak bersenang-senang lagi (dalam balapan)! Anda bisa cari alasan, namun jelas terlihat Anda tak menikmatinya lagi. Dari cara berkendara dan balapan, Anda bukan seperti Kevin yang saya kenal.'"

Apa yang Rainey amati tentang performanya 26 tahun silam kini dilihat Schwantz pada diri The Doctor. Masalahnya dengan Rossi memang berbeda. saat itu ia belum setua pemilik nomor #46.

Tetapi, seperti yang dikatakan Rainey, Schwantz mengakui sudah tak mampu lagi bersaing dan kehilangan gairah untuk balapan. Setelah tiga balapan awal musim 1995, ia memutuskan pensiun di usia 31 tahun.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Dorna

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bos Petronas SRT Yakin MotoGP Malaysia Digelar Sesuai Jadwal
Artikel berikutnya Marquez Tak Puas dengan Pekerjaan Honda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia