Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Lorenzo bisa pahami start buruk Vinales

Pernah mengalami masalah serupa, Jorge Lorenzo pun dapat memahami kesulitan Maverick Vinales dalam hal start balapan.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Start buruk seoalh identik dengan sang pembalap Yamaha di Qatar dan Argentina. Bahkan saat MotoGP Amerika, Top Gun dijatuhi ride-through penalty lantaran melakukan jump start.

Vinales kini tercecer pada peringkat ke-12 klasemen sementara dengan torehan 14 poin. Berbanding jauh dari rekan setim Valentino Rossi yang bertengger di peringkat kedua serta mengoleksi 51 poin.

Pembalap Spanyol itu memang acap start buruk dalam dua tahun terakhir ini. “Saya pikir itu (ada hubungannya dengan) cara start Yamaha. Saya masih tidak mengerti. Sudah dua tahun, tetapi saya masih belum mengerti bagaimana melakukan (start bagus),” tuturnya.

Baca Juga:

Rupanya, permasalahan Vinales dipahami betul oleh kompatriot Lorenzo, yang pernah kesulitan mempertahankan posisi grid dan merasa sulit untuk menyalip para rival.

“Saya mengerti dia kesulitan start bagus dengan kopling. Tidak masalah jika dia ada di baris pertama, dia selalu kehilangan posisi,” kata X-Fuera.

“Saya juga menderita dalam masalah ini pada awal karier saya di MotoGP. Biasanya saya pole position atau baris depan, lalu saya kehilangan satu baris karena start buruk dan kemudian [menjadi] sulit.

“Saya memiliki racing line yang sangat berbeda dibanding pembalap lain. Ketika Anda berada di belakang pembalap lain, Anda harus mengambil zona nyaman jika Anda melakukan kesalahan, dan jangan mengenai mereka. Jika Anda di belakang, Anda harus mengerem lebih awal dan Anda kehilangan waktu, hanya untuk memiliki margin keselamatan ini.

“Mungkin inilah yang terjadi pada Maverick. Dia lebih suka melaju sendirian dan memimpin balapan.”

Kendati perolehan poin masih sedikit, Vinales telah menunjukkan race pace kuat pada musim 2019. Kerap empat besar dari tiga kali sesi Warm Up Practice (WUP), juga pole position di Qatar dan start kedua di Argentina.

“Hari ini luar biasa, bannya. Kami memilih yang benar di depan, [kompon] soft luar biasa. Jujur saya mulai dan saya sudah tahu jump start, jadi saya tidak mengambil risiko,” terangnya usai balapan Austin.

“Bagaimanapun, hari ini adalah balapan untuk berada di depan seperti biasa. Ini dua balapan di mana kami punya beberapa masalah, tetapi kami memiliki kecepatan untuk di depan sehingga kami hanya perlu mengklarifikasi, tidak membuat kesalahan dan berada di depan. Kami harus di depan.”

Laporan tambahan oleh Charles Bradley

Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team with media
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Jorge Lorenzo, Repsol Honda Team
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Oliveira: KTM harus dikendarai secara agresif
Artikel berikutnya Jika Aprilia kompetitif, Espargaro yakin podium

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia